JATIMTIMES - Bupati Malang HM. Sanusi dalam waktu dekan akan melakukan kerja sama dengan investor dari Negara Republik Rakyat Cina atau Republik Rakyat Tiongkok untuk mendirikan pabrik tisu berbahan ampas tebu.
Sanusi menyampaikan, pendirian pabrik tisu yang berasal dari olahan limbah ampas tebu ini merupakan upaya dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang dalam memanfaatkan limbah ampas tebu.
Selain itu, rencana kerja sama dengan pihak ketiga yang berasal dari Tiongkok ini merupakan salah satu wujud bahwa Pemkab Malang ramah terhadap investor demi kesejahteraan masyarakat dengan mengembangkan potensi yang ada.
Orang nomor satu di lingkungan Pemkab Malang itu menyampaikan, tebu merupakan salah satu komoditas unggulan yang ada di Kabupaten Malang.
Berdasarkan data yang dimiliki oleh Pemkab Malang, luas lahan tebu di Kabupaten Malang sebanyak 44 ribu hektare, dari total lahan pertanian di Kabupaten Malang sekitar 161 ribu hektare. Dengan kondisi seperti itu, produksi tebu per tahun bisa mencapai 4 ton.
"Ya lagi penjajakan, lagi perundingan (dengan investor dari Cina). Nanti ampas tebu itu diproduksi menjadi tisu," ungkap Sanusi kepada JatimTIMES.com.
Sehingga, ketika batang tebu yang habis diproduksi menjadi gula, masih dapat bermanfaat dengan diolah kembali menjadi produk tisu. "Sehingga nanti (bisa) menambah pendapatan petani tebu," kata Sanusi.
Lebih lanjut, ketika disinggung mengenai nilai investasi yang bakal digelontorkan oleh investor dari Tiongkok tersebut, Sanusi menjawab sekitar Rp 1,5 triliun investasi yang bakal masuk ke Kabupaten Malang untuk pendirian pabrik tisu yang bahan utama pembuatan tisu berasal dari ampas tebu.
"Bersama perusahaan dari Cina, investasinya kira-kira Rp 1,5 trilliun," tutur Sanusi.
Mengenai lokasi pabrik tisu yang menjadikan ampas tebu sebagai bahan dasar utama pembuatan tisu tersebut, untuk sementara ini pabrik tisu direncanakan akan dibangun di kawasan industri di Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang.
"Lokasinya (pabrik tisu) di daerah industri kita tetapkan di Jabung," ujar Sanusi.
Pihaknya berharap, jalinan kerja sama untuk mengolah ampas tebu menjadi tisu bersama investor dari Cina ini dapat terealisasi di tahun 2026 mendatang.
"Harapannya nanti tahun 2026 (terealisasi pendirian pabrik tisu)," pungkas Sanusi.