JATIMTIMES - Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, diprediksi bakal ada lonjakan pengguna transportasi kereta api. Demi kelancaran perjalanan kereta api di tengah musim penghujan, Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 8 Surabaya melakukan perawatan jalur kereta api.
Perawatan jalan rel, diantaranya pengukuran lebar jalur, geometri jalur rel, sambungan rel, kelengkapan baut, menempatkan batu ballast, bahkan penggantian hingga perbaikan bagian bantalan, dan rel kereta api. Para petugas juga wajib meyakinkan sekitar jalur tersebut aman dari potensi gangguan perjalanan KA.
Baca Juga : Nyaris Beroperasi Saat Weekend, Dua Truk Anjal dan Gepeng Berhasil Dicegat Satpol PP Kota Malang
"Perawatan jalur di wilayah Daop 8 Surabaya akan terus dilakukan para petugas untuk menjamin keselamatan dan keamanan para pelanggan kereta api," ungkap Manager Humas KAI Daop 8 Surabaya, Luqman Arif, Senin (16/12/2024).
Luqman Arif, menambahkan perawatan dan pengecekan kondisi jalan rel dilakukan secara berkala untuk memastikan jalur KA telah sesuai secara teknis laik operasi. Dengan ketentuan teknis yang wajib dilakukan oleh petugas KAI agar berjalan di jalur kereta api.
“Mulai lebar spoor 1.063 mm, kelengkapan penambat antara rel dan bantalan rel, hingga batas aman kanan kiri jalur KA 5 meter dari as rel,” imbuh Luqman.
Terlebih, KAI Daop 8 Surabaya memiliki panjang lintas sejauh 530.168 km dan melintasi 12 kab/kota di Jawa Timur dengan memiliki batas wilayah di utara hingga Stasiun Tobo, tengah Stasiun Mojokerto, dan selatan Stasiun Wlingi.
Terdapat 52 stasiun aktif yang melayani pelanggan KA jarak jauh, lokal, serta barang. “Hal ini menjadi fokus utama KAI Daop 8 Surabaya untuk bisa memberikan kelancaran operasional perjalanan KA secara konsisten,” tambah Luqman.
Baca Juga : Neraca Dagang Jatim Minus Lagi, Defisit Kumulatif Selama 2024 Capai USD 3,28 Miliar
Sementara itu, sebanyak lebih dari 64.459 pelanggan akan menggunakan KA pada masa Libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, pada periode 19 Desember 2024 sampai 5 Januari 2025. Jumlah tersebut terdiri dari 34.491 yang naik dan 29.968 pelanggan yang turun di Stasiun Malang.
Menurut Luqman data ini masih akan terus bertambah secara dinamis, karena penjualan tiket masih berlangsung. “Mayoritas para pelanggan ini didominasi dengan KA tujuan Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Jember dan Banyuwangi,” tutup Luqman.
