JATIMTIMES - Menjelang Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), ketersediaan stok bahan pangan pokok di Kota Batu dipastikan aman hingga pergantian tahun. Meski begitu, sejumlah komoditas bahan pokok mengalami fluktuasi harga. Hal ini dipengaruhi banyak faktor, seperti pengaruh cuaca ekstrem.
Kondiai itu disampaikan Kepala Bidang Ketahanan Pangan Distan KP Lestari Aji. Menurut penjelasannya, sebagian besar bahan pangan pokok masih cenderung stabil. Dalam catatannya, kenaikan harga masih cenderung tidak terlalu signifikan.
Baca Juga : Rencana Konektivitas Dua Kantong Parkir di Kayutangan Heritage Dapat Catatan Pakar
"Pantauan kami untuk ketersediaan barang sebenarnya tidak ada masalah. Hanya saja harga fluktuatif. Salah satunya karena faktor cuaca," katanya saat ditemui JatimTIMES, belum lama ini.
Dikatakannya, bahan pangan pokok berupa beras masih terbilang wajar. Terutama beras medium sebagai yang paling banyak dikonsumsi masyarakat. Meski mengalami kenaikan, harga beras di pasaran Kota Batu masih stabil.
"Untuk beras stabil. Setiap minggu ada zoom meeting dengan Kemendagri, bahwa pantauan beras medium secara umum harganya meski masih diatas rata rata tapi tidak tinggi. Termasuk dilihat dari hasil panen catatan Bapanas," ungkapnya.
Salah satu langkah pengendalian atau penstabilan harga beras, dilakukan dengan beberapa cara. Seperti halnya bantuan beras pemerintah yang telah disalurkan sebanyak tiga tahap dalam setahun. Bantuan tersebut berada dari Pemerintah Pusat melalui Bapanas.
Selain itu, pemerintah daerah juga mengalokasikan anggaran untuk bantuan beras dari APBD 2024. Dimana penerimanya berbeda dengan bantuan lain yang disalurkan pemerintah pusat.
"Kita minggu lalu dropping beras juga, yang dari APBD Kota Batu. Penerimanya berbeda dengan Bapanas, dengan pembagian sama. Artinya agar tidak ganda," katanya.
Wanita yang disapa Aji itu menyebut bahwa sudah ada sebanyak 1.762 orang yang menerima bantuan beras pemerintah daerah. Selain beras, gerakan pangan murah untuk membantu akses kebutuhan pokok dengan harga terjangkau terus dilakukan. Dengan begitu, masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga miring.
Baca Juga : Forum LLAJ Kabupaten Malang Batasi Operasional Kendaraan Angkutan Barang Selama Nataru
Di sisi lain, masih ada sejumlah bahan pokok yang diketahui mengalami naik turun harga. Fluktuasi itu terjadi pada sejumlah komoditas seperti cabai, bawang merah, hingga daging ayam ras.
Dari data situs resmi Panel Harga Bapanas, diketahui harga cabai merah keriting sepekan sebelumnya Rp18.000 per kilogram, hingga hari ini Jumat (13/12/2024) di angka Rp25 ribu per kilogram. Cabai rawit merah pada sepekan lalu harganya Rp25 ribu, naik hingga Rp32 ribu per kilogram. Bawang merah yang sebelumnya Rp38 ribu menjadi Rp40 ribu per kilogram.
"Selain beras, ada saja (fluktuasi) harga bawang, cabai, kemudian daging ayam ras, menjelang nataru ada kenaikan harga barang di pasar. Pengaruh cuaca kadang mempengaruhi jumlah panen meski sejauh ini tidak ada yang melakukan tindakan seperti menimbun barang," beber Aji.
Ia berharap, fluktuasi harga bisa terus ditekan dan distabilkan untuk memberikan kemudahan dan harga terjangkau di tengah permintaan pasar yang tinggi.