JATIMTIMES – Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Blitar memantapkan langkah dalam mengentaskan kemiskinan ekstrem pada 2025. Hal ini ditegaskan Ketua Baznas Kota Blitar, Mariyoto, dalam Rapat Kerja (Raker) Baznas yang digelar di Balai Kota Koesoema Wicitra, Senin (9/12/2024) kemarin.
Dalam rapat yang dihadiri berbagai pemangku kepentingan, Mariyoto menyatakan bahwa komunikasi yang kuat dengan Unit Pengumpul Zakat (UPZ) menjadi kunci optimalisasi pengelolaan zakat, infak, dan sedekah (ZIS). “Raker ini menjadi wahana komunikasi antara pengurus zakat dan muzakki, sekaligus bentuk pertanggungjawaban dan evaluasi tugas Baznas,” ujar Mariyoto.
Baca Juga : Pemkab Blitar Targetkan Tambahan PAD Rp660 Juta dari Lelang Kendaraan Dinas
Sejak awal tahun, pengumpulan ZIS di Kota Blitar mencatatkan kenaikan signifikan. Mariyoto menyebut, pendapatan Baznas meningkat sekitar 37 persen berkat bertambahnya jumlah Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kota Blitar yang aktif berzakat. Lonjakan tersebut, menurutnya, menjadi momentum bagi Baznas untuk menyalurkan dana dengan lebih efektif pada program-program strategis.
Baznas Kota Blitar akan fokus pada empat program unggulan: Blitar Sehat, Baznas Peduli, Blitar Makmur, dan program-program serupa yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat. Mariyoto menekankan bahwa peningkatan tugas Baznas tak sekadar menyangkut pengumpulan zakat, tetapi juga tanggung jawab penyaluran yang tepat sasaran.
“Kami semakin berkomitmen agar program-program seperti Blitar Sehat dan Blitar Makmur bisa maksimal di 2025. Tujuannya jelas, membantu masyarakat keluar dari kemiskinan ekstrem,” ungkapnya.
Raker Baznas turut mendapat apresiasi dari Wali Kota Blitar, Santoso. Dalam sambutannya, Santoso menilai kinerja Baznas selama ini telah menunjukkan pengelolaan ZIS yang baik. “Baznas punya peran krusial dalam pembangunan sosial di Kota Blitar. Saya harap rapat kerja ini menghasilkan inovasi baru untuk program-program yang bermanfaat,” ujar Santoso.
Santoso juga menegaskan pentingnya kolaborasi antar-stakeholder. Menurutnya, Baznas tak bisa bekerja sendiri, melainkan perlu dukungan semua pihak, termasuk pemerintah daerah, Kementerian Agama, dan masyarakat. “Prinsip kebersamaan harus dikedepankan agar pengelolaan zakat lebih transparan, profesional, dan berdampak nyata,” tuturnya.
Dalam forum tersebut, Sekretaris Daerah Kota Blitar, Kepala Kemenag Kota Blitar, serta perwakilan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) turut hadir. Kehadiran perwakilan Baznas Provinsi Jawa Timur juga menandakan komitmen sinergis untuk memperkuat peran lembaga zakat di daerah.
Baca Juga : Viral Tinja Jadi Masker Wajah, Dokter Anisa Beri Peringatan Keras
Sebagai lembaga yang dipercaya menghimpun dana umat, Baznas Kota Blitar memang dituntut bekerja lebih progresif di tengah tantangan ekonomi yang semakin kompleks. Mariyoto memastikan, pengelolaan zakat yang amanah dan penyaluran yang tepat sasaran akan terus menjadi prioritas. “Kepercayaan masyarakat adalah modal kami. Kami akan terus menjaga itu,” pungkasnya.
Raker ini menjadi langkah strategis Baznas Kota Blitar untuk menyusun peta jalan program di tahun mendatang. Dengan peningkatan jumlah muzakki dan sinergi lintas lembaga, Baznas optimistis dapat memberikan kontribusi nyata dalam menekan angka kemiskinan ekstrem di Kota Blitar.
