JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Malang mencatat adanya penurunan pada tingkat okupansi atau tingkat penghunian kamar (TPK) hotel di Kota Malang. Berdasarkan data resmi BPS Kota Malang, ada penurunan sebesar 1,63 poin pada TKP di Kota Malang periode September 2024 dengan tahun sebelumnya di bulan yang sama.
Kepala BPS Kota Malang Umar Sjaifudin mengatakan, penurunan juga terjadi jika dibandingkan antara bulan September dan Oktober 2024. Yakni sebesar 57,07 persen pada Oktober dan sebesar 57,33 pada bulan September.
Baca Juga : Dua Jambret Viral di Medsos Diringkus Satreskrim Polresta Malang Kota
"Perkembangan TPK Oktober secara total 55,07 poin, angkanya ini lebih kecil ketimbang September yang mencapai 57,33 persen," ujar Umar.
Dia merinci TPK untuk kelas hotel berbintang pada Oktober 2024 berada di angka 63,82 persen. Atau turun 2,51 poin dari September 2024 yang mencapai 66,33 persen.
Dari catatannya, pada September 2024 lebih banyak hotel berbintang di Kota Malang yang menerima permintaan sewa untuk acara-acara tertentu ketimbang Oktober 2024.
"Penyebabnya di September banyak hotel dipakai acara meetings, incentives, conference, and exhibitions (MICE)," imbuhnya.
Sedangkan untuk hotel kelas nonbintang, pada Oktober 2024 TPK tercatat 26,29 persen. Angka tersebut lebih rendah dibanding September 2024 yang sebesar 28,78 persen. Artinya, TPK untuk hotel kelas nonbintang mengalami penurunan sebesar 2,49 poin.
"Hotel nonbintang TPK-nya mengalami penurunan di Oktober dari September 2024," kata Umar.
Baca Juga : Angka Penurunan Stunting Tertinggi di Indonesia, Pemkab Situbondo Raih Penghargaan IGA 2024
Sementara untuk rata-rata lama tamu menginap (RLMT) di wilayah setempat tercatat 1,56 hari dan lebih tinggi jika dibandingkan dengan Jawa Timur sebesar 1,45 hari serta 1,53 hari untuk Indonesia.
Komposisi tamu hotel pada Oktober 2024 terdiri dari 4,33 persen tamu mancanegara dan 95,67 persen lainnya merupakan tamu Nusantara.
Sebagai informasi, TPK hotel adalah sebuah indikator yang menunjukkan produktivitas usaha jasa akomodasi. Ketika TPK berada pada angka yang tinggi atau mendekati 100 persen, maka sebagian besar kamar hotel terjual.
