JATIMTIMES - Menjelang akhir tahun dan masa Nataru, sejumlah komoditas di pasaran diprediksi bakal mengalami lonjakan permintaan. Hal ini lantaran kerap meningkatnya mobilitas dan kebutuhan masyarakat. Pemkot Batu menyiapkan upaya mitigasi inflasi akhir tahun untuk mencegah ketidakstabilan harga.
Ancaman inflasi di akhir tahun itu dibenarkan Analisis Kebijakan Ahli Muda Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam (SDA) Kota Batu Diyah Wahyuni. Ia mengatakan sudah ada tiga komoditas yang mulai menyumbang inflasi. Yakni daging ayam ras, bawang merah, dan bawang putih.
Baca Juga : Bisa Tingkatkan Pariwisata, Pemkab Malang Harap Gowes Segara Bisa Digelar Tribulan Sekali
"Dari ketiga komoditas itu inflasinya mencapai 0,64 persen secara month to month," ujarnya saat dikonfirmasi, belum lama ini.
Dikatakannya, Inflasi terjadi lantaran kondisi cuaca yang kurang baik mempengaruhi hasil pertanian tidak maksimal. Sehingga, terjadi menipisnya stok komoditas di pasaran. Seperti untuk komoditas bawang putih, pemerintah bahkan terpaksa harus melakukan impor.
"Impor yang dilakukan untuk bawang putih agar menjaga kestabilan antara pasokan dengan kebutuhan," jelasnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Perdagangan Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian dan Perdagangan (Diskumperindag) Kota Batu Nurbianto Puji memprediksi ada tujuh komoditas yang akan menyumbang inflasi pada momen akhir tahun ini.
Tujuh komoditas bahan pokok itu seperti bawang, cabai, daging sapi, daging ayam, mie, telur, dan tepung. Sebab, komditas tersebut menjadi kebutuhan pokok masyarakat. Termasuk pelaku industri perhotelan dan restoran.
Hal ini dipengaruhi Kota Batu sebagai kota wisata akan menjadi jujugan wisatawan dari luar daerah selama musim libur akhir tahun. "Sehingga wajar jika kebutuhan hotel dan restoran akan meningkat signifikan," kata Nurbianto.
Ia menyebut, pihak Diskumperindag akan mengintensifkan pengawasan distribusi masing-masing komoditas. Selain itu, sidak pasar juga akan dimasifkan.
Baca Juga : Jadwal Puasa Sunnah Desember 2024, Lengkap Beserta Niatnya
"Tujuannya untuk menghindari praktik curang seperti penimbunan dan permainan harga. untuk memastikan stok betul-betul tersedia. Sehingga, kebutuhan konsumen bisa dipenuhi," tambah dia.
Pemkot Batu disebut sudah melakukan beberapa upaya mitigasi untuk menekan inflasi jelang momen libur panjang akhir tahun. Salah satunya dengan menggelar operasi pasar murah di beberapa titik di Kota Batu.
Hingga Oktober lalu operasi pasar sudah dilakukan di empat titik, yakni di Desa Oro-oro Ombo, Sumberejo, Giripurno dan Pendem.
Pj Wali Kota Batu Aries Agung Paewai menilai kegiatan itu efektif menekan potensi inflasi. Penjualan sembako murah bisa menaikkan daya beli masyarakat. Upaya lainnya yakni dengan menggandeng daerah lain untuk saling menyuplai komoditas.
"Kota Batu memiliki surplus hasil pertanian hortikultura. Kami sinergi itu dengan Mojokerto untuk suplai telur dan beras," ucap Aries.