JATIMTIMES - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Malang terus berupaya untuk memperbaiki penanganan sampah. Salah satu caranya yakni dengan cara menggelar workshop mengenai penanganan sampah.
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan mengatakan bahwa workshop yang digelar kali ini menjadi strategi kolaborasi pengelolaan sampah terpadu. Karena pengelolaan sampah di Kota Malang disebut butuh penguatan.
Baca Juga : Setelah Tarik Ulur, Target PAD Kota Malang Tahun 2025 Dinaikkan
“Teman-teman di DLH sudah melakukan studi banding atau pembelajaran terkait dengan penguatan kapasitas kelembagaan yakni di Kabupaten Badung, Bali. Kita ketahui adatnya di sana sangat kuat dan masyarakatnya bisa mengikuti perubahan mindset dalam pengelolaan sampah,” kata Iwan.
Hasil dari belajar di Badung, Bali, Iwan mengaku DLH Kota Malang telah mendapatkan inspirasi. Terutama mengenai keberhasilan meningkatkan partisipasi masyarakat untuk memilah dan membuang sampah tepat waktu.
“Kami juga telah menghadirkan narasumber dari Badung untuk memberikan gambaran kepada Kota Malang. Workshop ini dilanjutkan dengan penandatanganan MoU sebagai bentuk kolaborasi saling berbagi pengalaman dan informasi dalam penataan pengelolaan sampah,” beber Iwan.
Langkah strategis disebut penting untuk dilakukan. Dalam hal ini untuk mendampingi masyarakat pada program berbasis komunitas. Salah satunya adalah Forum Pengelolaan Sampah yang dirancang melalui program Local Service Delivery Improvement Program (LSDP).
“Mohon doanya, untuk itu kami masih berproses. Pada tahun 2025 nanti akan fokus pada penguatan kapasitas kelembagaan dan di tahun 2026 awal, diharapkan infrastruktur serta sarana dan prasarana pendukung sudah tersedia,” beber Iwan.
Di sisi lain, Iwan menilai bahwa pengelolaan sampah di Kota Malang lebih maju dari daerah lain. Karena, TPA yang ada saat ini memiliki fasilitas komposting dengan kapasitas 35 ton per hari, sanitary landfill hingga TPST.
“Beberapa kepala daerah yang telah berkunjung ke TPA Kota Malang mengapresiasi penataannya, karena di sana kan juga tidak menimbulkan bau. Namun, kelembagaan dan perubahan mindset masyarakat seperti di Badung masih perlu kita tingkatkan,” imbuh Iwan.
Baca Juga : Bupati Sanusi Beber Capaian Prestasi di Rapat Paripurna Hari Jadi Ke-1.264;Kabupaten Malang
Saat ini, Iwan juga mencatat ada tantangan besar yang harus dihadapi bersama, yakni perubahan perilaku masyarakat. Karena di Kota Malang masih banyak warga yang membuang sampah sembarangan hingga tidak memilah sampah sebelum dibuang.
“Ini yang perlu kita dorong. Pengelolaan sampah harus dimulai dari hulu, yakni perubahan mindset masyarakat agar disiplin membuang sampah pada tempatnya dan memilah sampah. Kita bisa belajar dari Badung bagaimana tokoh masyarakat dan adat berperan dalam memengaruhi perubahan ini,” tegas Iwan.
Sementara itu, Kepala DLH Kota Malang, Noer Rahman Widjaja menjelaskan bahwa kegiatan yang digelar itu melibatkan kelompok masyarakat, pelaku usaha, pelaku kegiatan, perguruan tinggi hingga lurah dan camat. Diharap, kegiatan ini mampu dipedomani bersama. Dan outputnya pengelolaan sampah bisa dimulai dari masyarakat.
“Jadi dari hulu nanti kita akan melakukan suatu bentuk komparasi dengan beberapa elemen yang memang sudah menandatangani kerjasama itu saat ini, kita akan mencoba menerapkan yang harusnya itu di lakukan mulai dari hulu dan saat ini kita sedang mengupayakan untuk itu,” tukas Rahman.