free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Bagaimana Cara Wudhu di Pesawat? Ini Penjelasan Buya Yahya

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

28 - Nov - 2024, 09:35

Placeholder
Ilustrasi salat di pesawat. (Foto: laman resmi Badan Pengelola Keuangan Haji)

JATIMTIMES - Bagi seorang muslim, menjalankan ibadah salat tepat waktu adalah kewajiban, bahkan saat sedang bepergian dengan pesawat. Namun, kondisi di pesawat yang terbatas sering membuat sebagian orang merasa kesulitan untuk mengambil air wudhu dan memilih bertayamum. 

Lantas, bagaimana aturan sebenarnya mengenai wudhu dan tayamum saat di pesawat? Dikutip dari kanal YouTube resminya, Buya Yahya menjelaskan permasalahan ini dengan mendetail. Terutama berdasarkan pandangan madzhab Imam Syafi’i dan beberapa madzhab lainnya. 

Baca Juga : Hasil Quick Count Pilkada Bondowoso: Pasangan RAHMAD Unggul

Buya Yahya mengingatkan bahwa dalam madzhab Imam Syafi’i, tayamum hanya sah jika menggunakan debu yang memenuhi syarat. Jika debu tidak tersedia, maka bertayamum menjadi tidak sah. 

"Jika tidak ada air dan tidak ada debu, langsung shalat saja tanpa tayamum. Namun, shalat tersebut tetap harus di-qadha karena dilakukan tanpa bersuci," ujar Buya Yahya. 

Sedangkan dalam pandangan madzhab Abu Hanifah, tayamum diperbolehkan menggunakan apa saja yang terhampar, seperti dinding atau benda lain di pesawat.

Namun, dalam madzhab Imam Malik, tayamum hanya sah jika menggunakan sesuatu yang bersambung langsung dengan bumi, sehingga tayamum di pesawat tidak diperbolehkan. 

"Kalau pakai madzhab Hanafi, tayamum di pesawat sah. Tapi kalau pakai madzhab Malik, tidak bisa," jelasnya. 

Menurut Buya Yahya, jika air tersedia di toilet pesawat, maka sebaiknya gunakan air tersebut untuk berwudhu, meskipun dengan cara yang sangat sederhana. Bahkan, satu gelas air saja sudah cukup untuk memenuhi syarat wudhu dalam kondisi darurat. 

"Gunakan air yang ada, seperti segelas air. Itu cukup untuk wudhu darurat. Cukup sekali usapan untuk setiap anggota tubuh," ujar Buya Yahya. 

Buya Yahya juga memberikan panduan praktis berwudhu di pesawat, yakni bersihkan tubuh dengan tisu kering, terutama setelah buang air kecil. "Tidak harus menggunakan air, cukup dengan tisu kering, bukan tisu basah," jelasnya. 

Baca Juga : Wahyu Hidayat Gelar Doa Bersama Sutiaji untuk Kota Malang Lebih Baik

Kemudian gunakan air secukupnya. Tidak perlu membasuh seluruh anggota tubuh seperti wudhu pada umumnya. "Kaki cukup dikucuri sedikit air, rambut diusap satu kali, dan kuping tidak perlu," paparnya. 

Buya Yahya menjelaskan, jika seseorang terlanjur bertayamum tanpa mencoba wudhu, maka shalatnya tetap sah selama tidak ada air yang bisa digunakan atau tidak diperbolehkan menggunakan air di pesawat. 

"Kalau aturan pesawat melarang penggunaan air, maka Anda tidak boleh menggunakan air, meskipun tersedia. Tapi jika tidak ada larangan, maka sebaiknya tetap berwudhu," ujarnya. 

Namun, jika situasi memungkinkan, setelah tiba di daratan dan menemukan air, orang tersebut wajib mengulang salatnya sebagai bentuk qadha. 

Dalam situasi darurat seperti di pesawat, seorang muslim tetap dapat menjalankan ibadah dengan mengikuti aturan yang ada. Buya Yahya mengingatkan bahwa Islam memberikan kemudahan dalam beribadah, terutama saat kondisi tidak memungkinkan. "Segelas air itu cukup untuk wudhu darurat. Semua ada aturannya, karena ini kasus darurat," tutup Buya Yahya.


Topik

Agama Wudhu adab wudhu wudhu di pesawat buya yahya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Sri Kurnia Mahiruni