JATIMTIMES - PLN UP3 Malang menggelar audiensi dengan Balai Besar Pemerintahan Desa di Malang untuk meningkatkan pemahaman terkait keselamatan ketenagalistrikan, Senin (25/11/2024). Kegiatan ini bertujuan memetakan kondisi kelistrikan di lingkungan Balai Besar Pemerintahan Desa sekaligus memberikan edukasi tentang pentingnya keselamatan dalam penggunaan listrik di Kota Malang.
Manager PLN UP3 Malang, Agung menjelaskan definisi keselamatan ketenagalistrikan sebagai langkah-langkah untuk memastikan instalasi tenaga listrik beroperasi secara andal, aman bagi manusia, dan ramah lingkungan.
Baca Juga : Wisata Gunung Bromo Ditutup Sementara Jelang Tahun Baru, Berikut Jadwalnya!
"Keselamatan Ketenagalistrikan adalah segala upaya atau langkah-angkah pengamanan instalasi tenaga listrik dan pengamanan pemanfaat tenaga listrik untuk mewujudkan kondisi andal bagi instalasi dan kondisi aman dari bahaya bagi manusia, serta kondisi akrab lingkungan (ramah lingkungan)," ungkap Agung.
Manager PLN UP3 Malang, Agung (kanan) dengan Perencana Ahli Madya Balai Besar Pemerintahan Desa, Agus Ruslan saat audiensi. (Foto: istimewa)
Dalam kesempatan ini, Agung juga memaparkan dua jenis penyebab pemadaman listrik, yaitu pemadaman terencana dan tidak terencana.
Pemadaman terencana dilakukan untuk mendukung pemeliharaan jaringan listrik yang telah dijadwalkan. Sedangkan pemadaman tidak terencana terjadi di luar jadwal karena gangguan seperti pohon tumbang, hewan liar, layang-layang, balon, atau benda asing lainnya yang menyentuh jaringan listrik.
“Apabila terjadi gangguan, maka listrik akan padam karena sarana sistem pengaman PLN bekerja dengan baik,” jelasnya.
Selain membahas keselamatan ketenagalistrikan, PLN juga menyosialisasikan aplikasi PLN Mobile sebagai sarana untuk mempermudah pelanggan dalam mengakses layanan.
Dalam audiensi ini, Agung mengingatkan masyarakat untuk menjaga jarak aman dari jaringan listrik, terutama dari benda-benda seperti pohon, layang-layang, dan bahan konstruksi lainnya.
Baca Juga : Meteran Listrik Korslet, Garasi hingga Gudang Warga Blitok Situbondo Ludes Terbakar
"Untuk menghindari padam karena sentuhan dahan pohon dan material lain, mari kita jaga agar jaringan PLN bebas dari apa pun sebatas jarak aman 3 meter, dan hindari bermain layangan di sekitar jaringan PLN," lanjut Agung.
Foto bersama seluruh peserta audiensi PLN UP3 Malang dengan Balai Besar Pemerintahan Desa. (Foto: istimewa)
Agung juga menyampaikan bahwa korsleting listrik menyumbang 70% dari total penyebab kebakaran. Oleh karena itu, masyarakat diminta untuk melakukan langkah-langkah pencegahan, seperti berikut ini:
• Tidak mengutak-atik meteran listrik dan MCB secara ilegal.
• Melakukan pengecekan rutin pada steker listrik.
• Memeriksa instalasi listrik pelanggan maksimal setiap 10 tahun.
• Menjauhkan peralatan listrik dari benda mudah terbakar.
• Memastikan instalasi listrik dipasang sesuai standar yang berlaku.
“Kita harus melakukan pengecekan berkala terhadap steker yang ada, cek instalasi arus listrik milik pelanggan maksimal 10 tahun sekali, jauhi peralatan listrik dari benda yang mudah terbakar, hindari kontak peralatan listrik dalam waktu lama, dan pemasangan instalasi sesuai dengan standar,” tambahnya.
Sementara itu, Perencana Ahli Madya Balai Besar Pemerintahan Desa, Agus Ruslan menyampaikan apresiasinya atas inisiatif PLN dalam mendukung keselamatan kelistrikan. Ia juga berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik, mengingat gedung Balai Besar Pemerintahan Desa merupakan pusat pelatihan bagi perangkat desa dari wilayah Indonesia Timur.
“Berharap kerja sama ini bisa terjalin dengan baik, mengingat lokasi tersebut adalah sebagai gedung diklat untuk perangkat desa di wilayah Indonesia Zona Timur,” pungkas Agus Ruslan.