JATIMTIMES - Pada umumnya, penyakit asma merupakan salah satu gangguan kesehatan yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari bahkan cukup berbahaya. Menurut Kementerian Kesehatan RI yang dibantu oleh IDI (Ikatan Dokter Indonesia), jumlah penderita asma di Indonesia pada akhir tahun 2023 adalah lebih dari 12 juta orang, atau sekitar 4,5% dari total penduduk Indonesia. Sementara itu, IDI juga melaporkan bahwa jumlah penderita asma di Indonesia mencapai 18 juta orang. Hal ini sangat berbahaya dan tentunya harus ditangani dengan cara yang tepat.
IDI merupakan singkatan dari Ikatan Dokter Indonesia. Organisasi ini merupakan wadah profesi bagi para dokter di Indonesia, didirikan pada tanggal 24 Oktober 1950. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cilacap adalah organisasi profesi yang mewadahi para dokter yang berpraktek di wilayah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Baca Juga : Mau Bersihkan Nama dari Daftar Hitam BI Checking, Begini Panduannya!
IDI Kabupaten Cilacap berkomitmen untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di daerah tersebut. Organisasi ini berperan dalam memberikan dukungan kepada anggota dalam menjalankan praktik medis yang sesuai dengan standar profesional.
Dengan penelitian yang dilakukan oleh IDI Kabupaten Cilacap, ada berbagai cara untuk memahami penyebab gejala terjadinya penyakit asma serta obat untuk mengobati bagi penderitanya.
Apa saja gejala penyebab terjadinya penyakit asma terutama orang dewasa?
(Foto oleh Wasan Tita dari iStockphoto)
IDI (Ikatan Dokter Indonesia) Kabupaten Cilacap dengan alamat website idikabcilacap.org menjelaskan bahwa penyakit asma adalah kondisi pernapasan yang dapat mempengaruhi individu terutama orang dewasa. Gejala asma dapat bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan faktor pemicu. Berikut adalah beberapa gejala umum yang terkait dengan asma meliputi:
1. Mudah lelah
Kesulitan bernapas dan batuk terus-menerus dapat menyebabkan kelelahan pada penderita asma, karena tubuh berusaha keras untuk mendapatkan oksigen. Penting bagi penderita asma untuk beristirahat dan menjaga pola makan agar mengurangi kondisi lebih buruk.
2. Sesak napas
Pada penderita asma terutama orang dewasa sering mengalami sesak napas, yang dapat ditandai dengan napas yang cepat dan terasa berat. Dalam kasus parah, sesak napas dapat membuat seseorang kesulitan berbicara.
3. Napas berbunyi (Mengi)
Penderita asma juga mengalami mengi atau siulan saat bernapas merupakan tanda khas asma. Ini terjadi akibat penyempitan saluran pernapasan yang membuat aliran udara sulit.
4. Frekuensi nafas meningkat
Penderita asma dapat mengalami peningkatan frekuensi napas, bahkan saat tidak melakukan aktivitas berat, sebagai respons terhadap kekurangan oksigen. Disarankan penderita asma untuk tetap tenang dan lebih banyak beristirahat untuk mengurangi gejala lebih parah.
Baca Juga : Pamer Cincin, Nadin Amizah Resmi Dilamar Faishal Tanjung
Apa saja obat yang direkomendasikan untuk penderita penyakit asma?
Penderita asma memerlukan pengobatan untuk menurunkan gejala asma dengan signifikan terutama bagi orang dewasa. Berikut adalah beberapa obat yang direkomendasikan untuk penderita penyakit asma bagi orang dewasa:
1. Kortikosteroid Inhalasi
Kortikosteroid inhalasi digunakan untuk membantu Anda bernapas lebih baik. Cegah dan perbaiki gejala asma Anda. Mengurangi serangan asma pada pertolongan pertama.
2. Pengubah Leukotrien
Pengubah leukotrien (antagonis leukotrien) adalah obat yang digunakan untuk mengelola rinitis alergi atau alergi, serta mencegah asma. Obat baru ini bekerja dengan menghalangi aksi leukotrien. Obat ini biasanya tidak digunakan sebagai pengobatan pertama sehingga membutuhkan konsultasi dokter.
3. Agonis Beta Kerja Panjang (LABA)
Agonis beta kerja panjang (LABA) adalah agonis beta-adrenergik yang biasanya diresepkan untuk asma persisten sedang hingga berat dan penyakit paru obstruktif kronik (PPOK). Mengonsumsi obat ini membutuhkan konsultasi dokter.
Penting untuk berkonsultasi dengan dokter sebelum memulai pengobatan asma, agar dapat memilih jenis obat yang paling sesuai berdasarkan kondisi kesehatan individu dan tingkat keparahan asma yang dialami. Selain itu, pemantauan berkala diperlukan untuk memastikan efektivitas pengobatan dan menyesuaikan dosis jika diperlukan.
Dapatkan tips kesehatan lainnya dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kabupaten Cilacap beralamat idikabcilacap.org serta konsultasi kesehatan secara gratis.