JATIMTIMES – Pilkada 2024 tinggal hitungan hari. Upaya untuk meraup suara tentu bakal dilakukan setiap pasangan calon kepala daerah untuk memenangi pesta demokrasi lima tahunan ini.
Di Kabupaten Kediri pasangan incumbent, Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Mariya Ulfa menyiapkan satgas anti money politic untuk mencegah potensi serangan fajar yang bisa terjadi menjelang pencoblosan 27 November nanti.
Baca Juga : Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Jatim Capai 42,39 Persen, Surabaya Tertinggi
“Sampai hari ini saya bersama Mbak Dewi bersama tim sedang membentuk satgas anti money politic,” kata Cabup Hanindhito atau yang akrab disapa Mas Dhito pada Minggu (17/11/2024).
Pernyataan Cabup nomor urut 02 itu menunjukkan bahwa pihaknya bersama Mbak Dewi komitmen menjaga Pilkada 2024 berjalan sesuai aturan yang berlaku. Bahwa adu program diharapkan, benar-benar menjadi alasan warga dalam menentukan pilihannya.
Komitmen pasangan Mas Dhito dan Mbak Dewi untuk melawan praktik money politic itu juga disampaikan pasca jalannya debat publik kedua yang digelar KPU Kabupaten Kediri di Convention Hall Simpang Lima Gumul, pada 14 November lalu.
“Kami mengimbau bahwa jika ada money politic tolong ditangkap, karena saya akan memberikan reward bagi warga yang berhasil menangkap (praktik) money politic,” seru Mas Dhito.
Baca Juga : Santai Tanggapi Klaim Menang Relawan Kotak Kosong di Surabaya, Kubu Erji Sebut Halusinasi
Mas Dhito menekankan, selama jalannya proses Pilkada Kabupaten Kediri, tidak pernah ditemukan adanya praktik money politic. Untuk itu, sebagai incumbent Mas Dhito ingin menjaga Pilkada 2024 supaya tak diwarnai aksi jual beli suara hanya untuk memenangkan salah satu pasangan calon.
“Jangan mengajari masyarakat untuk menjadi pragmatis,” tandasnya.