free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Ekonomi

Tingkat Penghunian Kamar Hotel di Jatim Capai 42,39 Persen, Surabaya Tertinggi

Penulis : Muhammad Choirul Anwar - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

17 - Nov - 2024, 18:02

Placeholder
Perkembangan TPK hotel di Jatim. (BPS Jatim)

JATIMTIMES - Badan Pusat Statistik Provinsi Jawa Timur (BPS Jatim) mencatat Tingkat Penghunian Kamar (TPK) hotel di Jawa Timur (Jatim) pada September 2024 mencapai 42,39 persen. Dari semua daerah di Jatim, Surabaya menjadi kota dengan TPK tertinggi. 

BPS Jatim menjelaskan, TPK merupakan salah satu indikator yang dapat mencerminkan tingkat produktivitas usaha jasa akomodasi. Jika TPK besar dan cenderung mendekati 100 persen, maka dapat diartikan bahwa sebagian besar kamar akomodasi laku terjual. 

Baca Juga : KPID Nobatkan Bank Jatim  BUMD Peduli Penyiaran

TPK hotel berbintang bulan September 2024 sebesar 56,42 persen. Capaian tersebut terbilang turun 0,12 poin dibandingkan TPK bulan Agustus 2024 sebesar 56,54 persen. Namun, angka TPK tersebut lebih tinggi 2,51 poin dibandingkan angka TPK hotel berbintang pada bulan September 2023. 

"Angka TPK ini berarti pada bulan September 2024 dari setiap 100 kamar yang disediakan oleh seluruh hotel berbintang yang ada di Provinsi Jawa Timur, setiap malamnya antara 56 hingga 57 kamar telah terjual," jelas BPS Jatim dalam laporan terbarunya, dikutip Minggu (17/11/2024).

Sedangkan TPK hotel non bintang bulan September 2024 sebesar 23,38 persen atau naik 0,26 poin dibandingkan TPK bulan Agustus 2024 yang mencapai 23,12 persen. 

Dari TPK hotel bintang dan non bintang dari 38 kabupaten dan kota di Jatim, pada bulan September 2024 terdapat tiga kabupaten/kota dengan TPK hotel bintang dan non bintang tertinggi yaitu Kota Surabaya, Kota Malang, dan Kabupaten Gresik, masing-masing sebesar 59,96 persen; 57,33 persen; serta 53,79 persen.

"Sedangkan di posisi sebaliknya Kabupaten Ngawi, Kabupaten Magetan serta Kabupaten Pacitan menjadi tiga kabupaten dengan nilai TPK hotel bintang dan non bintang terendah di Jawa Timur pada bulan September 2024, secara berurutan masing-masing sebesar 11,43 persen; 13,71 persen; dan 14,34 persen," papar BPS Jatim. 

Kabupaten dan kota dengan angka TPK tinggi diketahui memiliki lebih banyak destinasi wisata atau pusat bisnis yang menarik bagi para wisatawan atau pengunjung bisnis. Kabupaten/kota dengan infrastruktur yang lebih baik dan kemudahan aksesibilitas cenderung memiliki TPK lebih tinggi. 

Baca Juga : Kunjungan Turis Asing ke Jatim Tahun 2024 Capai 253.778, Melonjak 68,26 Persen

Jalan yang baik, transportasi umum yang efisien, dan dekat dengan bandara atau stasiun kereta api adalah faktor penting yang mempegaruhi nilai TPK suatu daerah. Sedangkan daerah dengan nilai TPK rendah diperkirakan memiliki kapasitas akomodasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan permintaan, atau kualitas akomodasinya tidak sebaik daerah lain dan cenderung kurang menarik.

Sementara itu, rata-rata lama menginap tamu asing pada hotel klasifikasi bintang di Jatim bulan September 2024 mencapai 2,09 hari atau mengalami peningkatan sebesar 0,20 poin jika dibandingkan dengan bulan Agustus 2024. Secara umum, rata-rata lama menginap tamu Indonesia lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata lama menginap tamu asing.

"Untuk RLMT hotel bintang keseluruhan pada bulan September 2024 sebesar 1,52 hari atau terjadi penurunan sebesar 0,03 poin jika dibandingkan dengan keadaan Agustus 2024," ungkap BPS Jatim. 


Topik

Ekonomi Tingkat Penghunian Kamar bps jatim hotel



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Muhammad Choirul Anwar

Editor

Sri Kurnia Mahiruni