JATIMTIMES - Laili Abidah anggota DPRD Jawa Timur dari Fraksi PKB, terus menunjukkan komitmennya untuk menjaga suasana kondusif menjelang Pilkada 2024. Dalam sarasehan bertajuk "Menjaga Kondusifitas dan Toleransi Jelang Pilkada 2024" yang digelar pada 15 November 2024 di Hotel Grand Mansion, Kota Blitar, ia mengundang berbagai elemen masyarakat, termasuk pedagang pasar, pelaku UMKM, pengrajin kendang jimbe, dan relawan Pilkada.
“Segmen yang kami undang kali ini adalah masyarakat menengah ke bawah, karena mereka ini promotor di lingkungannya. Harapannya, mereka mampu meredam polemik yang muncul akibat hoaks, fitnah, atau diskriminasi,” jelas Neng Laili.
Baca Juga : Sejumlah Tokoh dan Simpatisan Nasdem Alihkan Dukungan ke Paslon GURU, Tak Satu Suara dengan Partai?
Ia menegaskan pentingnya edukasi bagi masyarakat untuk menjaga ketenangan di masa-masa krusial menjelang Pilkada. Neng Laili berpesan agar para peserta sarasehan menjadi agen perdamaian di lingkungannya masing-masing.
“Lakukan pendekatan dengan cara yang baik, sesuai norma dan regulasi. Tingkatkan toleransi dan persatuan di lingkungan mereka. Jangan sampai ada diskriminasi,” tegasnya.
Menurut Laili, salah satu cara efektif meredam potensi konflik adalah dengan melibatkan keluarga. Ia menyebut bahwa kepala rumah tangga harus menjadi teladan bagi anak-anak dalam memahami politik secara santun. "Anak-anak sering kali memahami politik secara parsial. Di sinilah peran figur dalam keluarga menjadi penting untuk memberikan edukasi,” tambahnya.
Sebagai anggota Komisi E DPRD Jawa Timur, Neng Laili mengaku memiliki perhatian besar terhadap kesehatan masyarakat, terutama di masa Pilkada. Komisi ini bermitra dengan sektor pendidikan, kesehatan, budaya, dan sosial, bidang yang menurutnya sangat relevan untuk menjaga stabilitas masyarakat.
Ia mengingatkan agar masyarakat tidak mengorbankan kesehatan fisik dan mental hanya karena tensi politik. “Terlalu emosional menghadapi perbedaan politik bisa berdampak buruk. Mereka yang memiliki riwayat penyakit, seperti tekanan darah tinggi atau gangguan lambung, bisa saja mengalami penurunan kesehatan karena stres,” jelasnya.
Neng Laili mengimbau masyarakat untuk tetap menjaga keseimbangan, baik fisik maupun mental, selama Pilkada berlangsung. "Berjuang untuk kepentingan orang lain itu mulia, tetapi tetap harus memperhatikan kondisi diri sendiri," tambahnya.
Sebagai wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) 7 yang meliputi wilayah Tulungagung dan Blitar, Neng Laili telah menunjukkan kiprah yang konsisten sejak awal pencalonannya. Perempuan kelahiran Bangil, Pasuruan ini dikenal sebagai sosok yang piawai dan peduli terhadap masyarakat.
Sejak resmi dilantik pada 31 Agustus 2024, ia menjadi salah satu penerima PIN simbolis mewakili Fraksi PKB. Kiprahnya tak hanya di bidang politik, tetapi juga pendidikan dan kesehatan. Selain menjabat sebagai Sekretaris Jenderal di RSI Masyitoh, ia masih aktif sebagai dosen tamu di Universitas Airlangga Surabaya.
Menurut Laili, kolaborasi antara akademisi dan politisi adalah langkah strategis untuk menghadirkan “politik yang rahmatan lil alamin.” Baginya, PKB adalah kendaraan politik yang ideal untuk merealisasikan cita-cita bangsa dengan niat tulus dan tekad kuat.
Baca Juga : Cara Cek Nama Kamu Termasuk Penerima Bansos KIS BPJS Atau Tida, Bisa Pakai 3 Cara ini
“Saya ingin membawa aspirasi sebagai akademisi ke ranah politik, menciptakan kolaborasi yang menghasilkan politik rahmatan lil alamin,” ungkapnya.
Di akhir acara, Neng Laili kembali menegaskan pentingnya peran semua elemen masyarakat dalam menjaga kondusivitas. Ia juga mengingatkan agar perbedaan pandangan politik tidak menjadi alasan untuk memecah persatuan.
“Pendekatan emosional yang baik akan memperkuat hubungan antar kelompok. Mari kita ciptakan suasana damai dan kondusif hingga Pilkada selesai. Jangan sampai ada anarkisme yang merugikan kita semua,” katanya.
Acara sarasehan ini mendapat sambutan positif dari para peserta. Salah seorang relawan Pilkada, Siti Aisyah, mengaku mendapatkan banyak wawasan dari kegiatan ini. "Kami jadi lebih paham bagaimana menjaga kerukunan di tengah masyarakat yang majemuk,” ujarnya.
Dengan pendekatan humanis dan inklusif, Neng Laili terus menunjukkan dedikasinya sebagai politisi sekaligus akademisi. Upayanya menjaga harmoni di tengah tensi politik Pilkada menjadi contoh nyata bagaimana seorang wakil rakyat dapat berkontribusi secara langsung untuk masyarakat.