JATIMTIMES - Setiap hari dan tanggal memiliki peringatan menarik di dalamnya. Tak terkecuali pada hari Selasa 12 November kali ini, dimana pada hari ini diperingati sebagai hari Pneumonia Sedunia.
Pneumonia adalah penyakit menular paling mematikan di dunia. Mengutip laman StopPneumonia.Org, penyakit ini telah merenggut lebih dari 2,2 juta nyawa pada tahun 2021. 502.000 di antaranya adalah anak-anak di bawah usia lima tahun.
Baca Juga : 278 Tahun Keraton Yogyakarta: Mempertahankan Tradisi, Menghargai Sejarah
Oleh karena itu, Hari Pneumonia Sedunia atau Hari Pneumonia Sedunia diperingati pada tanggal 12 November. Peringatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat dan pentingnya persatuan untuk memerangi penyakit ini.
Mengutip WHO, pneumonia sendiri adalah bentuk infeksi saluran pernafasan akut yang menyerang paru-paru. Dalam bahasa Indonesia, penyakit ini dikenal juga dengan istilah paru-paru basah.
Dalam kondisi normal, saat seseorang bernafas kantung-kantung kecil yang disebut alveoli di paru-paru akan terisi udara. Namun bagi penderita pneumonia, kantung alveoli tersebut akan terisi nanah dan cairan yang membuat asupan oksigen terbatas dan pernapasan pun menjadi sangat menyakitkan.
Penyakit ini paling banyak menyerang bayi dan anak-anak di bawah usia 2 tahun. Selain itu, sering juga terjadi pada lansia, perokok, dan orang dengan sistem kekebalan tubuh yang rendah.
Pencegahan Penyakit Pneumonia
Penyakit pneumonia ini dapat dicegah dengan pemberian vaksin dan menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Setidaknya ada lima langkah hidup sehat yang dapat dilakukan untuk mencegah pneumonia, yang disingkat dengan istilah CERDIK, yaitu:
• Cek kesehatan secara berkala
• Enyahkan asap rokok
• Rajin aktivitas fisik
• Diet seimbang
• Istirahat yang cukup dan Kelola stres.
Asal Usul Hari Pneumonia Sedunia
Dilansir situs Pace Hospital, salah satu RS di India, Hari Pneumonia Sedunia pertama kali diperingati pada tanggal 12 November 2009.
Peringatan ini berawal dari inisiasi Koalisi Global Melawan Pneumonia Anak di bawah inisiatif "Stop Pneumonia" yang diadakan pada tahun 2009, saat itu koalisi ini memberikan fakta-fakta tentang tingkat keparahan pneumonia agar diketahui publik dan untuk menarik perhatian global terhadap kondisi pneumonia yang sering terabaikan.
Baca Juga : Harga Emas Antam Anjlok 12 November, Berikut Daftar Terbarunya!
Gerakan "Stop Pneumonia" mendapat dukungan besar di seluruh dunia. Berbagai lembaga pemerintah dan organisasi swasta turut mengadvokasi dan menerapkan kebijakan serta kampanye yang lebih baik untuk memerangi penyakit pneumonia. Kampanye ini lebih terkonsentrasi di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah dimana anak-anak terkena dampak infeksi pernafasan dan kekurangan gizi.
Lalu, pada tahun 2013, WHO dan UNICEF meluncurkan program Rencana Aksi Global Terpadu untuk Pencegahan dan Pengendalian Pneumonia dan Diare. Hal ini bertujuan untuk mendidik masyarakat umum, memberikan bantuan kesehatan, dan memajukan kebijakan kesehatan, terutama dalam pencegahan, diagnosis, dan pengobatan pneumonia yang dapat menyelamatkan ratusan ribu nyawa setiap tahunnya.
Kemudian pada tahun 2017, dalam upaya pengendalian yang lebih luas terhadap Pneumonia dan Diare, kemitraan publik dan swasta pertama dibuat untuk mendukung kegiatan dari Rencana Aksi Global untuk Pneumonia dan Diare dengan nama “Setiap Napas Berarti”.
Tema Hari Pneumonia Sedunia 2024
Adapun tema Hari Pneumonia Sedunia 2024 adalah "Every Breath Counts: Stop Pneumonia in Its Track"/“Setiap Napas Berarti: Hentikan Pneumonia di Jalurnya”. Tema ini menekankan pentingnya setiap pernapasan dan menyoroti kebutuhan mendesak untuk memerangi pneumonia melalui deteksi tepat waktu, pengobatan yang efektif, dan tindakan pencegahan.