JATIMTIMES - Di tengah tantangan global dan kebutuhan akan ketahanan pangan yang semakin mendesak, Kabupaten Blitar mengusung sebuah visi besar untuk mengembangkan sektor pertanian dan agroindustri yang berkelanjutan.
Melalui program Blitar Sejahtera, pasangan calon bupati dan wakil bupati nomor urut 02, Rini Syarifah (Mak Rini) dan Abdul Ghoni (Mas Ghoni), berharap dapat menciptakan kemandirian ekonomi daerah dengan memanfaatkan potensi alam dan sumber daya lokal secara maksimal. Dalam percakapan dengan mereka, terbuka wawasan baru tentang bagaimana pembangunan tidak hanya mengandalkan infrastruktur fisik, tetapi juga melalui penguatan sektor-sektor yang bersentuhan langsung dengan masyarakat, seperti pertanian dan peternakan.
Baca Juga : Capaian Indeks Pembangunan Statistik Meningkat, Pemkot Kediri Dukung Terwujudnya Satu Data
Mak Rini dan Mas Ghoni: Visi Besar untuk Blitar
Mak Rini, calon bupati Blitar, mengungkapkan bahwa sektor pertanian di Kabupaten Blitar harus dapat berkembang menjadi sektor yang tidak hanya memenuhi kebutuhan lokal, tetapi juga berdaya saing di tingkat nasional dan regional. "Kami ingin Blitar lebih mandiri. Salah satu caranya adalah dengan memperkuat sektor pertanian dan agroindustri yang berkelanjutan. Melalui program Blitar Sejahtera, kami berharap petani dan peternak dapat memperoleh hasil yang maksimal dari produk mereka dan meningkatkan taraf hidup masyarakat," ujarnya, Senin (11/11/2024).
Untuk itu, menurut Mak Rini, pemerintah daerah perlu melakukan pembenahan di berbagai aspek, mulai dari penyediaan teknologi pertanian yang lebih modern hingga peningkatan akses pasar yang lebih luas. "Kami akan mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan, seperti pertanian organik dan sistem irigasi modern, serta pengolahan hasil pertanian yang efisien," tambahnya.
Pertanian sebagai Pilar Utama
Sementara itu, Mas Ghoni, calon wakil bupati, menambahkan bahwa selain teknologi, peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) adalah kunci utama dalam memajukan sektor pertanian. "Tidak hanya teknologi yang harus diperkenalkan, tetapi juga pelatihan yang kontinu bagi petani dan peternak. Kami percaya dengan pendidikan yang tepat, mereka bisa lebih mengelola sumber daya yang ada dan meningkatkan produktivitas," ujar Mas Ghoni.
Blitar memang memiliki potensi besar dalam sektor pertanian. Kabupaten ini terkenal sebagai salah satu penghasil padi utama di Jawa Timur. Selain padi, tanaman palawija seperti jagung, kedelai, dan ubi jalar juga tumbuh subur. Komoditas hortikultura seperti tomat, cabai, dan buah-buahan seperti jeruk dan durian menjadi unggulan lainnya.
"Kami akan mendorong inovasi dalam pengolahan hasil pertanian, tidak hanya menjual dalam bentuk mentah, tetapi juga menciptakan produk turunan yang memiliki nilai tambah," kata Mas Ghoni.
Menjaga Keberagaman dan Kualitas Produk
Keberagaman produk pertanian di Blitar menjadi potensi besar yang harus dimanfaatkan. Namun, tantangan terbesar adalah bagaimana mengoptimalkan produk tersebut agar mampu bersaing dengan daerah lain, baik dari segi kualitas maupun pemasaran. Oleh karena itu, penting untuk meningkatkan sistem distribusi dan pengemasan yang lebih efisien. "Kami juga akan memperkenalkan platform digital yang dapat membantu petani dan peternak memasarkan produk mereka langsung ke konsumen atau pengepul, mengurangi ketergantungan pada perantara," jelas Mas Ghoni.
Baca Juga : Pimpinan Dewan Kabupaten Malang Kunker ke DPRD Jatim, Puguh Wiji Pamungkas: Sepakat Bangun Sinergitas
Mak Rini juga menambahkan bahwa peningkatan kualitas produk pertanian dan peternakan melalui penggunaan teknologi pengolahan pasca-panen dan pelatihan intensif akan menjadi fokus utama. "Kami ingin hasil pertanian Blitar tidak hanya dikenal di Jawa Timur, tetapi juga di pasar internasional. Ini adalah langkah yang penting untuk meningkatkan daya saing produk lokal," tegasnya.
Tantangan dan Solusi untuk Meningkatkan Kesejahteraan Petani
Dalam mengembangkan sektor pertanian dan peternakan, beberapa tantangan besar masih dihadapi, seperti terbatasnya akses terhadap teknologi terbaru dan pembiayaan. Namun, dengan adanya program Blitar Sejahtera, pasangan Mak Rini dan Mas Ghoni berkomitmen untuk membuka akses kredit yang lebih mudah bagi petani dan peternak, serta memperkuat kemitraan dengan pihak swasta untuk memperkenalkan teknologi baru.
"Langkah-langkah ini penting untuk memastikan sektor pertanian Blitar terus berkembang dan mampu menopang ekonomi daerah. Kami akan bekerja keras untuk memberikan akses yang lebih baik kepada petani dan peternak agar mereka bisa berinovasi dan meningkatkan hasil pertanian mereka," pungkas Mas Ghoni.
Dengan dukungan teknologi, pendidikan, dan akses pasar yang lebih baik, Blitar memiliki peluang besar untuk berkembang sebagai pusat pertanian yang mandiri dan berdaya saing tinggi. Melalui program Blitar Sejahtera, pasangan Mak Rini dan Mas Ghoni bertekad membawa perubahan yang nyata bagi kesejahteraan masyarakat, menjadikan pertanian sebagai pilar utama perekonomian daerah ini.
