JATIMTIMES - Anggota Komisi E Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Timur (Jatim) dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (FPKS) Puguh Wiji Pamungkas membeberkan sejumlah upaya mitigasi bencana. Salah satunya adalah dengan cara memasifkan keberadaan desa tangguh.
Pernyataan tersebut disampaikan Puguh saat menghadiri rapat kerja bersama Komisi E dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) di Bakorwil Malang pada Rabu (6/11/2024). "Ada 14 risiko bencana yang telah disampaikan BPBD seyogyanya dibuatkan langkah-langkah mitigasinya. Sehingga ketika terjadi bencana, masyarakat sudah paham apa yang harus dilakukan dalam upaya menyelamatkan diri," ujar Puguh.
Baca Juga : Wujudkan Budaya Cari_aman Berkendara, MPM Honda Jatim Hadirkan Rambu Imbauan di Jalan Raya
Belasan risiko bencana tersebut sesuai dengan kondisi geografis Jatim sebagai salah satu provinsi yang memiliki tujuh gunung api aktif dari 127 gunung api aktif yang ada di Indonesia. Gunung api aktif yang ada di Provinsi Jatim tersebut meliputi Gunung Kelud, Gunung Welirang, Gunung Bromo, Gunung Semeru, Gunung Lamongan, Gunung Ijen dan Gunung Raung yang memiliki kerawanan cukup tinggi.
Di samping itu, Jatim juga merupakan daerah rawan gempa karena berdekatan dengan jalur pertemuan tiga lempeng tektonik. Jatim juga memiliki kawasan pesisir pantai yang juga rawan bencana termasuk tsunami.
Sementara itu, iklim tropis di Jatim juga menyebabkan sering terjadi beragam bencana. Mulai dari banjir, tanah longsor, cuaca ekstrem, kekeringan, kebakaran lahan hingga hujan dengan intensitas tinggi serta gelombang laut atau pantai yang ekstrem.
Sederet potensi kebencanaan inilah yang kemudian direspons Puguh. Menurut dia, upaya mitigasi dengan cara memperbanyak desa tangguh merupakan upaya yang harus diseriusi untuk diwujudkan di Jatim.
"Saya rasa jumlah desa tangguh di Jawa Timur yang hanya 70 tidak memadai dengan sebaran daerah berpotensi terdampak bencana," imbuhnya.
Atas pertimbangan itulah, Puguh mendorong BPBD untuk berupaya serius dalam membangun kolaborasi dengan pemerintah kabupaten/kota se-Jawa Timur. Dukungan yang disampaikan Puguh tersebut juga ditujukan untuk membentuk desa tangguh.
Baca Juga : Berkontribusi 25,55 Persen, Jatim Sumbang Perekonomian Terbesar Kedua di Jawa
"Paling tidak, (desa tangguh dibentuk pada) 80 persen dari total desa yang ada saat ini," ujar Puguh.
Sekretaris Fraksi PKS DPRD Jatim ini juga menyampaikan, banyaknya desa tangguh tersebut diharapkan juga memberikan dampak secara meluas. Termasuk semakin banyaknya masyarakat desa yang memahami mitigasi bencana, maupun memahami langkah awal jika terjadi bencana dan bagaimana cara evakuasinya.
"Luasnya wilayah Jawa Timur dengan ciri khas geografis di masing-masing daerah menjadi penting untuk melakukan upaya mitigasi bencana yang komprehensif," pungkas Puguh.