JATIMTIMES - Sebagian besar wilayah Jawa Timur kini telah memasuki musim hujan. Berdasarkan laporan BMKG Juanda, kondisi suhu muka laut yang hangat di sekitar perairan Jawa Timur memicu peningkatan pasokan uap air di atmosfer. Sehingga, menciptakan kondisi yang mendukung pembentukan awan hujan.
“Kelembapan udara yang tinggi mulai dari lapisan bawah hingga menengah juga turut berperan dalam pembentukan awan-awan konvektif,” terang BMKG Juanda, dilansir Instagram @infobmkgjuanda, Minggu (3/10).
Fenomena ini juga semakin diperkuat oleh daerah konvergensi, atau pertemuan massa udara, serta adanya gangguan gelombang atmosfer Rossby yang menciptakan area pumpunan awan hujan di Jawa Timur.
BMKG Juanda juga memperingatkan masyarakat dan instansi terkait untuk tetap waspada terhadap cuaca ekstrem yang diperkirakan akan terjadi selama sepekan ke depan. Potensi hujan deras yang disertai petir dan angin kencang diperkirakan dapat menimbulkan berbagai dampak, terutama di wilayah dengan topografi curam seperti daerah pegunungan atau perbukitan.
"Cuaca ekstrem ini bisa mengakibatkan banjir, banjir bandang, tanah longsor, jalan licin, pohon tumbang, serta berkurangnya jarak pandang," imbau BMKG Juanda.
Menanggapi imbauan BMKG tersebut, PT Jasamarga Pandaan Tol memberikan seruan kepada para pengendara agar lebih berhati-hati dan mempersiapkan diri sebelum berkendara, terutama di musim hujan. Melalui akun Instagram resminya, @official.jpt, pihak Jasamarga memberikan beberapa tips penting bagi para pengendara.
Baca Juga : Fenomena Hujan Es di Gunung Buthak, Apa Penyebabnya?
“Yuk kita siapkan ini saat berkendara agar selamat sampai tujuan,” tulis @official.jpt.
Berikut adalah beberapa poin penting yang disarankan Jasamarga untuk menjaga keselamatan selama berkendara:
1. Periksa Kondisi Wiper
Pastikan wiper kendaraan berfungsi dengan baik. Alat ini sangat penting sebagai pembersih kaca saat hujan turun. Dengan wiper yang berfungsi optimal, jarak pandang pengemudi akan tetap jelas dan terjaga meskipun hujan deras.
2. Pastikan Tapak Ban Masih Tebal
Kondisi tapak ban yang tebal sangat diperlukan untuk mencengkeram permukaan jalan dengan kuat, terutama saat jalanan basah. Tapak ban yang tipis dapat membuat kendaraan lebih sulit dikendalikan dan meningkatkan risiko tergelincir ketika hujan turun.
3. Cek Lampu Kendaraan
Kondisi lampu kendaraan, baik lampu depan maupun belakang, harus dalam keadaan baik dan terang. Lampu yang berfungsi dengan baik sangat membantu pengendara dalam memperluas jarak pandang serta mempermudah pengendara lain dalam menjaga jarak yang aman.
4. Pastikan Fisik Pengendara Prima
Jasamarga mengingatkan agar kondisi fisik pengendara selalu prima. Pengendara yang sehat dan bugar akan lebih mudah berkonsentrasi penuh selama perjalanan, sehingga bisa mengurangi risiko kecelakaan dan menjaga keselamatan diri serta penumpang hingga sampai di tujuan.
Selain memperhatikan kondisi kendaraan dan fisik, pengendara diharapkan untuk selalu mematuhi aturan lalu lintas, terutama saat kondisi cuaca buruk. Kecepatan yang lebih rendah, jaga jarak aman, dan hindari pengereman mendadak adalah beberapa langkah tambahan yang bisa dilakukan pengendara untuk menghindari kecelakaan selama musim hujan.
Dengan persiapan yang matang dan kesadaran akan keselamatan, risiko kecelakaan di jalan raya selama musim hujan bisa diminimalisir. Semoga informasi ini bermanfaat!