JATIMTIMES - Perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen, sedang mempertimbangkan pemotongan gaji dan penutupan beberapa pabrik di Jerman akibat penurunan penjualan yang signifikan pada kuartal ketiga tahun ini. Langkah ini melibatkan pemotongan gaji karyawan hingga 10% dan pengabaian sejumlah pembayaran khusus.
Negosiator VW Arne Meiswinkel mengatakan pada malam hari setelah selesainya pembicaraan putaran kedua dengan IG Metall selaku serikat pekerja mengenai kesepakatan bersama perusahaan bahwa perusahaannya menuntut pengurangan gaji sebesar sepuluh persen. Selain pengurangan gaji, VW juga menginginkan nol perjanjian upah dan pengurangan jumlah posisi pelatihan dari 1.400 menjadi 600.
Baca Juga : Timnas Indonesia Lawan Jepang Akan Dipimpin Wasit Asal Timur Tengah Lagi, Siapa Sosoknya?
Negosiasi putaran kedua antara VW dan IG Metall itu telah dilaksanakan pada hari Rabu, 30 Oktober 2024 setelah pertemuan pertama di bulan September yang berakhir tanpa kesepakatan. Pada putaran pertama tersebut VW menolak tuntutan IG Metall untuk kenaikan 7% bagi sekitar 120.000 karyawan VW dan mendorong penghematan.
Ketua dewan pekerja VW, Daniela Cavallo, mengatakan meski kedua belah pihak masih mempunyai gagasan berbeda pada pertemuan putaran kedua, setidaknya ada sesuatu yang perlu dinegosiasikan. Putaran berikutnya dijadwalkan pada 21 November serta kewajiban perdamaian berakhir pada tanggal 1 Desember, maka pemogokan dapat dilakukan.
Laba Volkswagen anjlok pada kuartal ketiga akibat persaingan ketat di pasar Tiongkok, yang dilaporkan mengalami kondisi diskon tinggi oleh kompetitor dengan model baru berharga murah. Hasil operasional pada periode tersebut turun 42 persen menjadi 2,9 miliar euro dibandingkan tahun sebelumnya. Setelah pajak, keuntungan turun hampir 64 persen menjadi 1,58 miliar euro.
Dampak dari hal tersebut juga sangat terasa di Jerman, di mana perusahaan mempertimbangkan penutupan tiga pabrik di Jerman dan menyusutkan pabrik di lokasi lainnya, yang berdampak pada puluhan ribu lapangan kerja.
(Sumber : ntv.de)