JATIMTIMES - Pasca-kebakaran 13 September 2024 lalu, Pasar Comboran akan mulai diperbaiki bulan depan. Namun, perbaikan tersebut dilakukan secara bertahap.
Sebagai informasi, bagian area Pasar Comboran yang terbakar ada di gedung Pasar Baru Barat. Kebakaran tersebut terjadi menjelang malam hari. Saat itu api muncul dan membakar bangunan pasar di bagian lantai 2. Akibatnya ada beberapa kerusakan dan sejumlah kendaraan roda empat hangus terbakar.
Baca Juga : 5 Pasar Tradisional di Kota Malang Akan Disulap Jadi Tongkrongan Anak Muda
Kepala Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, perbaikan pertama yang akan dilakukan adalah di bagian atap. Hal itu untuk mengantisipasi cuaca yang sudah mulai kerap turun hujan.
"Bagian yang perlu diperbaiki sementara ini adalah atap supaya tidak (terdampak) hujan. Mungkin bulan depan. Sementara ini untuk kerusakan yang parah adalah atap di lantai dua," ujar Eko, Rabu (30/10/2024).
Eko menjelaskan, kerusakan yang terparah akibat kebakaran itu ada di lantai 2. Bahkan dari keseluruhan area di lantai tersebut, hampir 100 persen area mengalami kerusakan. Terparah bagian atap.
"Lantai dua hampir 100 persen rusak parah. Atapnya di lantai 2 (rooftop). Sudah dibersihkan, tapi kita ada bantuan di pemerintah untuk perbaikan atap," jelas Eko.
Perbaikan bagian atap tersebut akan dilakukan menggunakan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Malang 2024. Besarannya diperkirakan mencapai Rp 170 juta.
Baca Juga : Jadwal Lengkap Puasa Sunnah dan Ayyamul Bidh di November 2024
"Kalau itu (anggaran perbaikan atap) tidak besar, sekitar Rp 170 juta. Kalau keseluruhan sekitar Rp 2 miliar. Tapi itu nanti tahun 2025," imbuh Eko.
Sampai saat ini, lanjut Eko, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang juga masih menunggu hasil Laboratorium Forensik (Labfor) Polda Jatim yang tengah mengidentifikasi penyebab kebakaran terjadi.
"Memang sudah turun ke lokasi (kebakaran Pasar Comboran). Tapi hasilnya masih belum. Nanti kalau sudah diperbaiki, semuanya akan dipasang instalasi APAR (alat pemadam api rivgan) juga," pungkas Eko.
