JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang sangat serius untuk menurunkan angka kemiskinan. Targetnya, pada tahun 2026 nanti, angka kemiskinan bisa turun hingga 3,36 persen.
Sebagai informasi, pada Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (Rakor PKD), penurunan angka kemiskinan saat ini mencapai 3,91 persen pada semester pertama 2024.
Baca Juga : Pembentukan AKD Rampung, PAW 4 Anggota DPRD Kota Batu Tunggu SK Gubernur
Kepala Bappeda Kota Malang, Dwi Rahayu mengatakan bahwa penurunan angka kemiskinan menjadi program prioritas nasional. Dalam hal ini, Pemkot Malang akan melakukan langkah-langkah kolaborasi untuk menurunkan angka kemiskinan.
“Harus kolaborasi, kayak yang dilakukan Pak Pj Wali Kota itu, beliau untuk mengentaskan masalah kemiskinan ini kan beliau juga dengan TSP (Tanggungjawab Sosial Perusahaan) misalnya seperti itu ya, supaya tidak hanya dari APBD aja. Kalau APBD kan terbatas,” kata Dwi Rahayu, Selasa (29/10/2024).
Langkah konkret terdekat, Dwi mengaku akan melaksanakan kegiatan pada sejumlah perangkat daerah. Nantinya program penurunan angka kemiskinan akan diselipkan pada sejumlah kegiatan pada organisasi perangkat daerah.
“Kan ada program apa mengurangi kemiskinan, meningkatkan pendapatan Itu tetap kita lakukan, tapi jika memungkinkan secara anggaran, itu akan kita lakukan,” ungkap Dwi Rahayu.
Sementara itu, Sekretaris Bappeda Kota Malang, Tedy Sujadi Soemarna menyebut angka kemiskinan telah mengalami fluktuasi. “Pada Tahun 2020 angka kemiskinan meningkat menjadi 4,44 persen, lalu naik lagi ke 4,62 persen pada 2021. Namun terus menurun sejak 2022,” kata Tedy.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di Kota Malang pada tahun 2024 mencapai 38,840 jiwa. Jumlah ini mengalami penurunan sebanyak 2,940 jiwa dibandingkan tahun sebelumnya.
Berdasarkan Rencana Pembangunan Daerah (RPD) Kota Malang tahun 2024-2026, target angka kemiskinan yang diharapkan berada di kisaran 3,66-4,45 persen. Meski capaian angka saat ini telah memenuhi target, Tedy menegaskan, pentingnya sinergi semua pihak agar target minimal 3,66 persen tercapai di tahun 2026.
Untuk mencapai target ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang telah mengalokasikan dana Rp638,922 miliar pada perubahan anggaran tahun 2024. Anggaran ini diperuntukkan pada tiga strategi utama penanggulangan kemiskinan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
“Mari kita berkolaborasi dan bersinergi untuk menemukan dan melaksanakan solusi penanggulangan kemiskinan Kota Malang,” imbuh Tedy.