JATIMTIMES - Sekjend DPP PDIP Hasto Kristyanto turun ke Kota Surabaya untuk mengkampanyekan Calon Gubernur Jatim Nomor Urut 3, Tri Rismaharini, Selasa (29/10).
Bertempat di depan Musem H.O.S Tjokroaminoto, Jalan Peneleh Gang VII, Kecamatan Bubutan kegiatan ini dinamakan Deklarasi Pioneerisma Suara Gen Z untuk Jatim Resik.
Baca Juga : Hasto Bakar Semangat Kader PDIP Menangkan Risma-Gus Hans
Selain dihadiri Hasto dan Risma kegiatan ini juga dihadiri Calon Tunggal Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi dan wakilnya Armuji serta juga Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono.
Di depan ratusan anak muda yang hadir Hasto menyampaikan jika berdirinya Museum HOS Tjokroaminoto ini terjadi ketika Risma memimpin Kota Surabaya. "Bu Risma bangun ini dengan kesadaran sejarah," ujarnya.
Tjokroaminoto ini tak lain adalah guru dari Soekarno langsung ketika ada di Surabaya. "Dari rumah ini jadi kutu buku, dapat spirit dari HOS Tjokroaminoto," tuturnya.
Dan bagi Hasto bangunan bukan sekadar museum biasa saja, tapi juga merupakan monumen hidup. "Soekarno jadi pendekar Asia dan dunia karena berguru pada H. Oemar Said," tegasnya.
Kemudian Hasto meminta para anak muda agar tak ragu menggantungkan cita-citanya setinggi langit. "Datang saja ke gang-gang di Surabaya. Perubahan itu kultural bukan polesan," lanjut Hasto kembali.
Hasto juga menyinggung jauh sebelum ada program makan gratis, Risma dahulu sudah menerapkannya lebih dulu ketika memimpin Surabaya. "Bu Risma sudah berikan makan gratis ke orang miskin," imbuhnya.
Baca Juga : 10 Dasa Bakti Unggulan WALI, Fokus Semua Aspek Kehidupan Masyarakat
"Kalau ada orang Jatim yang masih bertanya tentang bu Risma datang ke Surabaya. Tanyakan ke kepala dinasnya. Bu Mega kalau tanya mengentas kemiskinan tanya ke bu Risma," imbuh Hasto kembali.
Senada Risma juga menyemangati para anak muda yang sedari siang menunggunya hingga sore. "Saya ingin sampaikan bahwa semua kalian ini berhak untuk berhasil dan sukses," ujarnya.
Risma kemudian bercerita tentang pengalamannya saat menjadi wali kota. Dimana dia pernah bertemu seorang anak yang tertangkap Satpol PP karena tawuran.
Anak ini kemudian oleh Risma tidak lantas dimarahi, namun dibina. "Saya datangkan guru tinju akhirnya sampai dia dapat medali emas," imbuhnya.
