JATIMTIMES - Bagi para orang tua yang bersiap mendaftarkan anaknya sekolah tahun depan, memahami kurikulum yang ditawarkan oleh masing-masing sekolah tentu jadi hal penting. Setiap kurikulum membawa pendekatan berbeda yang berpengaruh pada perkembangan anak.
Berikut ini perbedaan empat kurikulum yang sering diterapkan di sekolah Indonesia, sebagaimana dijelaskan oleh dr. Citra, SpA, seorang dokter spesialis anak dan penulis buku “Cemong Books MPASI 101 & Sleep Training" melalui akun Instagramnya @citra_amelinda:
1. Kurikulum Merdeka
- Gambaran Umum: Kurikulum ini diluncurkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI pada tahun 2022 sebagai bagian dari inisiatif "Merdeka Belajar." Kurikulum Merdeka menekankan pada materi esensial dan pembentukan karakter sesuai Profil Pelajar Pancasila.
- Fokus Utama: Pengembangan kompetensi dan karakter melalui proyek-proyek yang memperkuat Profil Pelajar Pancasila.
- Penerapan dan Keterlibatan Guru: Diterapkan di sekolah negeri dan swasta pada semua jenjang. Guru berperan sebagai fasilitator pembelajaran.
- Mata Pelajaran Utama: Sesuai kurikulum nasional, dengan penyesuaian di setiap sekolah.
- Dukungan Kurikulum: Berlaku di Indonesia, difokuskan pada nilai-nilai lokal.
2. Cambridge
Baca Juga : Cagub Risma Soroti Ragam Persoalan di Jatim, dari Kekeringan hingga Pendidikan
- Gambaran Umum: Kurikulum yang dikembangkan oleh Cambridge Assessment International Education ini dirancang untuk membantu siswa memperoleh keterampilan akademik yang tinggi dan persiapan ke universitas.
- Fokus Utama: Standar akademik tinggi dan berbasis internasional.
- Penerapan dan Keterlibatan Guru: Digunakan di sejumlah sekolah swasta dan internasional pada semua jenjang pendidikan. Guru berperan sebagai instruktur yang lebih langsung dalam pembelajaran.
- Mata Pelajaran Utama: Matematika, Bahasa Inggris, Sains, dan pelajaran berbasis internasional lainnya.
- Dukungan Kurikulum: Diakui secara internasional, diterima di banyak universitas di seluruh dunia.
3. International Baccalaureate (IB)
- Gambaran Umum: Program ini dirancang untuk membentuk siswa yang berpikir kritis, berwawasan global, dan peduli terhadap masyarakat.
- Fokus Utama: Pembelajaran berbasis inkuiri (penyelidikan) dengan pengembangan keterampilan sosial dan akademis.
- Penerapan dan Keterlibatan Guru: Di beberapa sekolah swasta dan internasional pada semua jenjang. Guru bertindak sebagai fasilitator dalam proses penyelidikan.
- Mata Pelajaran Utama: Sains, ilmu sosial, matematika, seni, karakter individu, dan olahraga.
- Dukungan Kurikulum: Diakui secara internasional, difokuskan pada "global citizenship" atau kewarganegaraan dunia.
4. Montessori
- Gambaran Umum: Kurikulum ini menggunakan pendekatan yang menghargai anak sebagai individu unik, mendorong pembelajaran mandiri dan eksplorasi.
- Fokus Utama: Pengembangan keterampilan diri, kebebasan, dan eksplorasi mandiri.
- Penerapan dan Keterlibatan Guru: Biasanya diterapkan di sekolah swasta dengan jenjang PAUD dan TK. Guru bertindak sebagai pemandu yang membimbing anak dalam eksplorasi.
- Mata Pelajaran Utama: Berbasis eksplorasi mandiri, anak memilih sendiri materi yang ingin dipelajari.
- Dukungan Kurikulum: Tidak memiliki sertifikasi internasional khusus, tetapi pendekatan ini diterima secara luas di berbagai negara.
Demikian 4 perbedaan kurikulum sekolah di Indonesia. Semoga informasi ini membantu para orang tua memilih kurikulum yang paling sesuai untuk anak!