JATIMTIMES - Puncak gelaran Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5) yakni ‘Pelangi Bangsaku’ yang digelar SMAK Kolese Santo Yusuf (Kosayu) Malang sedikit berbeda dari yang sebelumnya. Menariknya, proses persiapan seluruh kegiatan dan keterlibatan pada gelaran ini didominasi para siswanya.
Pelangi Bangsaku berlangsung di lingkungan sekolah, selama dua hari yakni 25-26 Oktober 2024 pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB. Kegiatan ini menampilkan beragam suku, adat, dan budaya dari berbagai daerah di Indonesia.
Baca Juga : SMAK Kosayu Malang Hadirkan Pelangi Bangsaku ke-10, Pamerkan dan Pergelaran Ragam Budaya Nusantara
Penampilan seni dan budaya hingga pameran dikemas dengan apik. Pada pameran itu menghadirkan 12 Persaudaraan Anak Kolese Santo Yusup (Paksy) dari berbagai daerah.
Masing-masing daerah ini memperlihatkan budaya, adat dan pernak-pernik dari daerah tersebut. Misalnya yang menjadi ikonik Bali-NTB, mempersembahkan tentang upacara perkembangan manusia mulai penyambutan bayi, masa akil baligh dan sebagainya.
Stand-stand yang dihadirkan pun didesain dengan menarik dan apik untuk diperlihatkan. Seakan pengunjung pun diajak menjelajahi nusantara dengan nuansa yang tidak membosankan. Hingga menyuguhkan beragam kuliner nusantara.
“Siswa di sini lebih banyak terlibat. Ini terlihat dari wali murid yang rupanya ingin mengembangkan anaknya lebih terlibat dan mandiri,” ungkap Waka Humas SMA Kosayu Malang, Agustinus Yohan Kristian.
Yohan menambahkan, 80 persen seluruh kegiatan dihandle oleh para siswa. Sementara para guru sebagai pembina.
“Sisanya 20 persen ini guru sebagai pembina. Jadi guru lebih banyak jadi tempat konsultasi dan melihat proses kesiapannya,” imbuh Yohan disela-sela kegiatan Pelangi Bangsaku.
Sebab sebelum-sebelum kegiatan ini lebih banyak dipersiapkan oleh guru-guru. Namun kali ini siswa dibebaskan untuk mengekspresikan diri memberikan yang terbaik untuk kesuksesan Pelangi Bangsaku.
Sementara itu perwakilan Paksy Jabadeka, Fransiscus Divo Marcellino Prasetia, mengaku puas dna bangga bida berkontribusi dalam jalannya Pelangi Bangsaku. Bagaimana tidak, segala tahapan dipersiapkan dengan baik meski ada beberapa rintangan.
“Mulai dari awal terlibat bersama tim gimana proses buat konsepnya, dekorasi, apa yang dipajang, persiapan dekorasi tempat yang terbatas,” ucap Divo.
Baca Juga : Neng Laili Abidah Yakin Mas Ibin-Mbak Elim Menang di Kota Blitar: Representasi Energi Milenial
Kemudian Divo bersama timnya harus mencari barang yang dipamerkan, dijual hingga keterbatasan dana mewarnai proses mewujudkan Pelangi Bangsaku.
“Dengan dana yang terbatas itu mau gak mau kami memanfaatkan tang ada dengan bantuan pembina dan pihak sekolah,” imbuh Divo kepada JatimTIMES.
Suksesnya acaranya ini lanjut Divo, juga berkat pihak sekolah yang memberikan waktu mempersiapkan kegiatan ini lebih lama.
“Jadi pihak sekolah memberikan waktu persiapan ini ada tang satu Minggu full disuru mempersiapkan acara ini. Sehingga dengan waktu yang lama sehingga persiapannya lebih matang,” imbuh Divo.
Menurutnya kegiatan ini memberikan banyak pengalaman, mulai dari memupuk solidaritas hingga kerjasama dengan tim. “Dari sini jadi lebih solid, membentuk pertemanan lebih erat,” tutup Divo.
Untuk diketahui, Kegiatan ini menjadi upaya SMAK Kosayu Malang untuk semakin menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa Indonesia, menguatkan jalinan persatuan dan kesatuan serta menanamkan kepada siswa sikap saling menghormati perbedaan. Serta menanamkan nilai-nilai persatuan, nasionalisme, toleransi dan nilai-nilai positif lainnya.
Terlebih, siswa SMAK Kosayu Malang berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang juga beragam latar belakang etnis, adat maupun bahasa. Sehingga, Pelangi Bangsaku ini diharapkan menjadi sarana strategis yang menjadi ajang penerapan pendidikan multikultural melalui pergelaran seni dan budaya Nusantara.