free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Potensi Berdampak Negatif, Waspada Ashabiyah Berlebih 

Penulis : Anggara Sudiongko - Editor : Nurlayla Ratri

24 - Oct - 2024, 11:18

Placeholder
Ilustrasi fanatisme berlebihan pada satu kelompok (pixabay)

JATIMTIMES - Ashabiyah menjadi dalah satu hal yang patut diwaspadai. Sebab, Ashabiyah yang berlebihan ini berpotensi dapat menimbulkan perpecahan. Tentu hal ini bertentangan dengan Islam yang melarang adanya perpecahan. Lalu, apa sebenarnya Ashabiyah itu?

Ashabiyah dalam Islam dikatakan sebagai semangat membela atau menolong karena spirit golongan atau kesukuan. Namun secara arti, Ashabiyah memiliki arti saling menjaga dan melindungi. Tetapi, hal ini lebih berkaitan derat dengan fanatisme golongan.

Baca Juga : Penelitian Wilayah Pertambangan Rakyat di Blitar Segera Dimulai, Tata Kelola Tambang Jadi Fokus

Dalam kadar tertentu, Ashabiyah merupakan hal yang bukan menjadi masalah dan merupakan hal yang wajar. Artinya Ashabiyah ini masih dalam kondisi terkontrol yang kemudian menjadi solidaritas. 

Namun dalam kadar yang berlebihan, Ashabiyah menjadi sesuatu yang tidak sehat. Mereka yang meyakini ini berlebihan menjadi fanatik buta dan berdampak pada butanya pikiran seseorang dan berpengaruh pada tindak perilaku seseorang dalam menyikapi satu hal.

Dalam Kitab Lisanul Arab I/606, Ibnu Mandzur berkata makna Fanatisme Golongan adalah: “Ajakan seseorang untuk membela keluarga/kelompok dari siapa pun yang menyerang mereka. Tanpa peduli keluarganya melakukan kezaliman atau menjadi pihak yang terzalimi.

Dalam sebuah hadist riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW pernah menyampaikan tentang makna Ashabiyah. Putri Watsilah bin Al-Asqa’, ia mendengar Ayahnya berkata, "Aku berkata, wahai  Rasulullah, apa itu Ashabiyah?” Rasul menjawab: "Engkau menolong kaummu atas kezaliman yang dilakukan".

Hadist ini sarat makna, dimana Ashabiyah menjadi fanatisme golongan yang berlebih. Imbasnya, fanatisme inj melebihi atau berada di atas dasar nilai agama. Koridor yang ada dadi agama dan harusnya menjadi satu pedoman, menjadi hal yang dikesampingkan karena alasan solidaritas golongan.

Baca Juga : Keistimewaan Diperoleh Golongan Kaum Muda Saat Hari Kiamat, Siapa Mereka dan Apa Amalannya?

Rasulullah SAW melalui sebuah hadist menegaskan bahwa mereka bukan golongan muslim. Hadits riwayat Abu Dawud, Rasulullah SAW bersabda, "Bukan termasuk golongan kami orang yang mengajak kepada ashabiyah, bukan termasuk golongan kami orang yang berperang karena ashabiyah dan bukan termasuk golongan kami orang yang mati karena ashabiyah".

Dampak buruk adanya fanatisme berlebihan pun telah banyak terjadi dan sangat ekstrem. Seperti halnya jejak pembantaian yang dilakukan Adolf Hitler pemimpin Nazi di Jerman didasarkan pada fanatisme etnis dan bangsa. Kemudian, Isreal yang begitu kejam terhadap warga Palestina, hal ini juga dilatari fanatisme berlebih warga Yahudi terhadap etnis mereka.


Topik

Agama Ashabiyah



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Anggara Sudiongko

Editor

Nurlayla Ratri