JATIMTIMES - Dalam rangka meningkatkan serta memperluas jaringan digitalisasi perbankan, Bank Jatim baru saja melaunching produk digital di Pondok Pesantren Lirboyo Kediri. Bertempat di lobi aula muktamar Pondok Pesantren Lirboyo, kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Operasi Bank Jatim Arif Suhirman dan Ketua Pondok Pesantren Lirboyo KH M. Adibussoleh.
Arif menjelaskan, Bank Jatim merupakan banknya masyarakat Jawa Timur tidak hanya fokus dalam meningkatkan bisnisnya, melainkan perusahaan juga mengejar nilai atau value yang bermanfaat kepada masyarakat luas.
Baca Juga : Perumda Tugu Tirta Pastikan Produknya Halal dan Aman Dikomsumsi
”Seperti yang kita lakukan bersama saat ini, Bank Jatim Syariah Kediri bersinergi dengan Pondok Pesantren Lirboyo melalui bantuan 40 unit mesin electronic data capture (EDC),” ungkapnya, Jumat (18/10).
Adapun bantuan tersebut ditujukan guna menunjang rencana digitalisasi dalam penggunaan kartu santri untuk transaksi keuangan serta sebagai sarana kegiatan belajar mengajar melalui produk digital (sangu lirboyo).
Kartu santri tersebut nantinya juga bisa berfungsi sebagai akses pembayaran segala transaksi di dalam lingkungan pondok pesantren maupun untuk kartu absensi. Sehingga dengan begitu para santri tidak lagi was-was kehilangan uang dan para pengurus pondok pesantren juga akan semakin mudah dalam mengelola keuangan untuk keperluan pondok pesantren sebab semuanya telah terdigitalisasi. Kartu itu rencananya akan dibukakan untuk 5.000 santri.
Selanjutnya terkait EDC, mesin tersebut akan dioperasikan oleh toko yang terafiliasi dengan Ponpes Lirboyo. Sebanyak 40 toko akan bekerja sama dengan Bankjatim syariah Kediri.
”Mengingat tingginya kebutuhan Pondok Pesantren Lirboyo akan kemudahan layanan perbankan yang juga merupakan tanggung jawab kami. Maka dalam kesempatan ini pula juga akan dilaksanakan penandatanganan perjanjian kerja sama (PKS) layanan keuangan melalui virtual account (VA) dengan harapan ini bisa jadi awal kelanjutan sinergitas antara Bank Jatim Syariah Kediri dengan Ponpes Lirboyo dalam upaya digitalisasi keuangan,” tegasnya.
VA itu nantinya akan digunakan sebagai sarana pengganti rekening bagi santri yang memperoleh fasilitas tersebut.
Menurut Arif, di era saat ini sangat penting untuk mengadopsi digitalisasi dalam sebuah proses bisnis perbankan. Sebab, pemanfaatan digital dapat berperan untuk mengurangi kesenjangan ekonomi melalui perluasan akses layanan.
Baca Juga : Masuki Tahap Interview Penilaian, Pemkot Kediri Upayakan Lampaui Target Indeks SPBE 2024
”Dengan digitalisasi, bankjatim dapat menjangkau masyarakat yang unbanked atau masyarakat yang belum mendapatkan layanan keuangan dan perbankan. Sehingga ini juga berguna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Jawa Timur,” ungkapnya.
Sementara itu, KH. M Adibussoleh menyampaikan saat ini jumlah santi Lirboyo mencapai 39.534 orang yang berada di lingkungan pesantren seluas 19 hektar. Pihaknya mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Bank Jatim atas sinergitas yang telah terjalin selama ini.