JATIMTIMES- Pada tahun 2024, Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar meluncurkan inovasi layanan kesehatan hewan dengan menggunakan mobil keliling. Program ini dirancang untuk memudahkan para peternak, terutama yang berada di daerah terpencil, dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan hewan yang berkualitas.
Sebagai salah satu sentra peternakan terbesar di Jawa Timur dan Indonesia, Blitar memang membutuhkan terobosan layanan seperti ini guna meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan peternak. Mobil layanan keliling Disnakkan ini bukan mobil baru, melainkan hasil repacking dari mobil lama yang dimodifikasi untuk dapat memberikan layanan konsultasi kesehatan hewan di berbagai kecamatan.
Baca Juga : Pemkot Blitar Siapkan RPJMD 2026 untuk Menjamin Kelanjutan Pembangunan
Mobil ini dilengkapi dengan peralatan medis dasar yang mencakup pemeriksaan, pengobatan, hingga edukasi seputar perawatan kesehatan hewan, mulai dari sapi, kambing, ayam, hingga hewan peliharaan seperti kucing dan anjing.
Kepala Disnakkan Kabupaten Blitar, Eko Susanto, mengungkapkan bahwa mobil ini menjadi solusi efektif bagi peternak yang sering kesulitan menjangkau pusat layanan kesehatan hewan.
“Sebelumnya, banyak masyarakat yang malu untuk konsultasi kesehatan hewan ke kantor Disnakkan. Dengan layanan keliling ini, masyarakat tidak malu lagi dan bisa langsung berkonsultasi,” jelas Eko, Kamis (17/10/2024).
Aksesibilitas Layanan Hingga ke Daerah Terpencil
Salah satu keunggulan utama dari mobil layanan keliling ini adalah kemampuannya menjangkau wilayah-wilayah terpencil di Kabupaten Blitar. Banyak peternak yang tinggal jauh dari pusat kota atau fasilitas kesehatan hewan, sehingga mereka mengalami kesulitan untuk memeriksakan kondisi ternak secara rutin.
Dengan adanya mobil keliling, peternak tidak perlu lagi melakukan perjalanan jauh. Mobil ini berkeliling dengan jadwal tertentu di berbagai kecamatan, memastikan setiap peternak mendapatkan akses yang setara terhadap layanan kesehatan hewan.
“Layanan jemput bola seperti ini sangat penting bagi kami. Kami tidak perlu meninggalkan ternak terlalu lama hanya untuk ke kota,” ujar Suparman, seorang peternak di Kecamatan Nglegok.
Melalui layanan ini, para peternak dapat melakukan konsultasi terkait kesehatan hewan, pengujian kualitas air untuk budidaya ikan, serta edukasi mengenai pengembangan potensi peternakan dan perikanan di wilayah mereka.
Deteksi Dini Penyakit dan Pencegahan Wabah
Selain memberikan kemudahan akses, layanan ini juga berperan penting dalam deteksi dini penyakit hewan yang berpotensi menular. Dengan mobil yang langsung mendatangi peternak, pemeriksaan rutin terhadap hewan ternak dapat dilakukan secara berkala. Deteksi dini ini sangat penting untuk mencegah wabah penyakit yang dapat mengancam populasi ternak di Blitar.
Eko Susanto, menambahkan bahwa layanan ini juga membantu peternak dalam meningkatkan manajemen kesehatan ternak mereka. “Kami selalu tekankan pentingnya deteksi dini penyakit. Dengan mobil keliling ini, peternak bisa mendapatkan penanganan lebih cepat, sehingga potensi penyebaran penyakit bisa diminimalisir,” ungkapnya.
Pentingnya layanan ini semakin terlihat ketika terjadi peningkatan laporan penyakit menular pada ternak, seperti antraks atau penyakit mulut dan kuku (PMK), yang beberapa waktu lalu sempat mengkhawatirkan para peternak. Dengan adanya layanan ini, tim kesehatan Disnakkan dapat segera merespon dan memberikan penanganan langsung di lapangan, meminimalisir risiko penyebaran yang lebih luas.
Efisiensi Waktu dan Biaya bagi Peternak
Bagi para peternak, layanan mobil keliling ini tidak hanya memudahkan, tetapi juga menghemat biaya dan waktu. Peternak tidak perlu lagi mengeluarkan biaya transportasi untuk membawa ternak mereka ke klinik kesehatan hewan yang biasanya terletak di pusat kota. Hal ini tentunya sangat efisien, terutama bagi mereka yang memiliki keterbatasan transportasi.
“Dengan adanya mobil ini, saya bisa tetap fokus pada pekerjaan saya sehari-hari tanpa harus mengkhawatirkan kesehatan ternak. Kami hanya menunggu di rumah, dan layanan kesehatan sudah datang,” ujar seorang peternak di Kecamatan Kanigoro. Keberadaan mobil ini memberikan solusi praktis bagi para peternak di wilayah Blitar, yang selama ini harus menghadapi tantangan geografis untuk mendapatkan layanan kesehatan hewan.
Edukasi dan Peningkatan Kesejahteraan Hewan
Baca Juga : Debat Publik Pertama Pilbup Blitar, Paslon Dilarang Membawa Contekan Data
Selain memberikan pelayanan kesehatan, mobil keliling ini juga menjadi sarana edukasi bagi para peternak. Petugas dari Disnakkan selalu memberikan pemahaman kepada peternak tentang pentingnya perawatan kesehatan ternak yang baik, termasuk vaksinasi dan pencegahan penyakit. Edukasi ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran peternak dalam menjaga kesejahteraan ternak mereka, yang pada akhirnya juga akan berdampak positif pada produktivitas.
Kesejahteraan ternak yang baik akan berkontribusi pada peningkatan kualitas hasil ternak, baik itu produksi susu, daging, atau telur. Program ini juga bertujuan untuk membantu peternak meningkatkan manajemen peternakan mereka, sehingga dapat lebih efisien dalam mengelola usaha ternak dan mengurangi kerugian akibat penyakit atau masalah kesehatan hewan lainnya.
Inovasi Berkelanjutan: Rencana Peluncuran RPH Keliling
Tidak berhenti pada layanan mobil keliling, Disnakkan Kabupaten Blitar juga sedang merencanakan peluncuran inovasi baru, yaitu Rumah Potong Hewan (RPH) Keliling. Inovasi ini bertujuan untuk memberikan layanan pemotongan hewan dengan standar kesehatan yang lebih baik, terutama di daerah-daerah yang belum memiliki fasilitas pemotongan hewan yang memadai.
RPH Keliling ini diharapkan dapat mengurangi praktik pemotongan sembarangan yang kerap dilakukan di pinggir jalan atau halaman rumah. Dengan adanya RPH Keliling, proses pemotongan hewan akan dilakukan sesuai prosedur yang higienis dan sesuai standar kesejahteraan hewan. “Pemotongan hewan harus sesuai standar agar daging yang dihasilkan aman untuk dikonsumsi, serta mencegah penyebaran penyakit zoonosis,” ujar Eko Susanto.
Selain itu, RPH Keliling juga memberikan keuntungan bagi peternak, karena mereka tidak perlu lagi mengangkut hewan ke lokasi RPH stasioner yang biasanya berada jauh dari lokasi peternakan. Ini akan mengurangi biaya transportasi dan logistik, serta menghindari stres pada hewan yang bisa menurunkan kualitas daging.
Membangun Kepercayaan Masyarakat melalui Inovasi
Inovasi layanan publik seperti mobil keliling kesehatan hewan dan RPH Keliling ini menunjukkan komitmen pemerintah Kabupaten Blitar dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat, khususnya para peternak. Layanan ini tidak hanya memberikan kemudahan akses, tetapi juga meningkatkan efisiensi, kesehatan hewan, dan produktivitas peternakan di daerah tersebut.
Dengan semakin berkembangnya layanan kesehatan hewan ini, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah juga semakin meningkat. Peternak merasa lebih diperhatikan dan didukung dalam menjaga kesehatan ternak mereka, yang merupakan salah satu sumber pendapatan utama masyarakat Blitar.
“Dengan inovasi ini, kami berharap bisa memberikan layanan yang lebih dekat dan lebih responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Kami berkomitmen untuk terus berinovasi demi kesejahteraan peternak di Kabupaten Blitar,” tutup Eko Susanto.
