JATIMTIMES - Debat publik pertama Pilbup Magetan di Gedung PGRI, Kamis (17/10/2024) petang menuai protes keras dari paslon nomor urut 1, Nanik Endang Rusminiarti-Suyatni Priasmoro. Pasalnya, pertanyaan yang diajukan dalam debat yang berlangsung intens tersebut dinilai tidak sesuai tema.
Seperti diketahui, KPU Kabupaten Magetan mengangkat tema 'Mengangkat Kebudayaan Magetan untuk Meningkatkan Daya Saing di Kancah Global' pada debat perdana ini. Dalam pelaksanaanya secara teknis, tiap paslon diberi kesempatan untuk mengambil undian di fish ball untuk menentukan subtema pembahasan.
Baca Juga : Pemkot Blitar Siapkan RPJMD 2026 untuk Menjamin Kelanjutan Pembangunan
Tim sukses paslon nomor urut 1 Nanik Suyat, mengajukan protes resmi terhadap KPU Magetan sebagai penyelenggara debat publik Pilbup Magetan. Protes ini disampaikan setelah mereka menilai bahwa banyak bahasan dalam debat tersebut tidak sesuai dengan tema yang telah ditentukan.
"Kami mewakili Paslon No 01 pasti secepatnya akan melayangkan surat secara resmi kepada KPU terkait dengan ketidakkonsistenan KPU, ketidakcermatan KPU dalam debat pertama ini," ungkap juru bicara Paslon no 01 Nanik Suyat, Didik.
Menurut Didik, beberapa topik yang dibahas dalam debat tidak relevan dengan isu-isu strategis yang seharusnya menjadi fokus, seperti UMKM dan budaya.
"Kami mengapresiasi bahwa debat sudah berjalan lancar, tetapi kami menganggap KPU tidak konsisten terhadap tema debat kali ini. Tema yang ditentukan adalah mewujudkan Magetan berdaya saing global. Tetapi pertanyaan-pertanyaan dari panelis yang sudah disiapkan dari awal melebar ke mana-mana, mulai kemiskinan, pengangguran," ungkap Didik.
Politisi dari Partai Golkar ini menyebut bahwa hal tersebut menunjukkan KPU tidak konsisten. Tim sukses Nanik Suyat juga menyoroti pentingnya menjaga integritas debat sebagai sarana untuk menyampaikan visi dan misi masing-masing calon.
Baca Juga : Debat Publik Pertama Pilbup Blitar, Paslon Dilarang Membawa Contekan Data
"Selain itu, KPU tidak cermat dalam menentukan waktu, terutama sesi pertama bagaimana seorang calon merangkum soal bagaimana Magetan ke depan hanya dalam waktu 1 menit. Coba KPU Magetan melihat di Madiun itu, di Madiun itu sesi pertama 3 menit," tambahnya.
Didik mengatakan, pihaknya berharap KPU dapat mempertegas pentingnya diskusi yang sesuai dengan tema. Hal ini demi memberikan informasi yang jelas dan akurat kepada publik menjelang pemilihan umum yang semakin dekat. Mereka meminta penyelenggara untuk lebih teliti dalam menetapkan tema dan pertanyaan, agar debat dapat berlangsung secara konstruktif dan informatif.
"Oleh karena itu kami minta KPU melakukan evaluasi diri, agar debat ke depan jauh lebih baik agar masyarakat Magetan mempunyai referensi yang lebih baik tentang paslon bupati dan wakil bupati," ungkapnya.