JATIMTIMES - Pasangan calon (paslon) nomor urut 2 pada Pilkada Kota Malang 2024 yaitu Heri Cahyono-Ganis Rumpoko yang mengusung slogan ‘Lupakan Mantan, Ono Sing Anyar’, menggagas program yang begitu relevan dengan kondisi generasi muda hari ini yaitu Puskesmas Mental.
Ganis Rumpoko dalam sebuah live Instagram memaparkan bahwa salah satu program yang diusungnya adalah Puskesmas Mental. Hal itu didasarkan pada realita saat ini bahwa permasalahan kesehatan mental sedang mewabah di generasi muda Indonesia, khususnya di Kota Malang.
Baca Juga : Pilkada Makin Dekat, Paslon Abadi : Jaga Etika Dalam Berkampanye
“Maka untuk menjawab permasalahan kesehatan mental ini kami akan merealisasikan program Puskesmas Mental. Ini didorong dengan kenyataan bahwa permasalahan kesehatan mental di Kota Malang ini semakin hari semakin meningkat jumlahnya. Maka dengan Puskesmas Mental akan menjadi jawaban untuk mengatasi permasalahan kesehatan mental tersebut,” jelas Ganis.
Ganis menambahkan, konsep Puskesmas Mental ini akan dilakukan dengan menyediakan psikolog pada setiap puskesmas yang ada di Kota Malang. Sehingga masyarakat Kota Malang, ketika akan berkonsultasi mengenai kesehatan mental bisa langsung datang ke puskesmas terdekat tanpa dipungut biaya sepeser pun.
“Walaupun di puskesmas sudah ada psikiater, tetapi akan kami tambah dengan psikolog yang tugasnya mendengarkan masyarakat Kota Malang yang merasa sedang baik-baik saja kondisi mentalnya. Jadi ini akan membantu sekaligus sebagai tindakan preventif bagi masyarakat yang mulai kondisi mentalnya sedang baik-baik saja,” ungkap Ganis.
Satu-satunya perempuan yang ikut dalam kontestasi Pilkada Kota Malang 2024 itu menilai, permasalahan kesehatan mental sebagian besar terjadi pada perempuan. Karena Ganis menganggap perempuan memikul peran ganda sebagai seorang ibu, sekaligus juga memperhatikan perekonomian keluarganya.
“Beban ganda perempuan menjadi salah satu yang melatarbelakangi mengapa banyak permasalahan kesehatan mental banyak terjadi pada perempuan. Terlebih ada beberapa permasalahan ekonomi yang akhirnya memicu terjadinya Kekerasan Dalam Rumah Tangga,” lanjut Ganis.
Permasalahan Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang sebagian besar korbannya adalah perempuan, menurut Ganis Rumpoko perlu ada tindakan khusus. Karena biasanya pada tahap awal permasalahan KDRT tersebut hanya menjadi domain privat keluarga yang bersangkutan.
“Oleh karena itu kami akan menyediakan save house sebagai ruang aman bagi perempuan untuk menyelesaikan persoalan KDRT, sehingga perempuan tidak merasa tertekan ketika mencoba menyelesaikan permasalahannya melalui save house ini,” harap Ganis Rumpoko yang juga merupakan kader PDI Perjuangan.