free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pemerintahan

5.655 Anak Tak Sekolah, Begini Respon Cepat Pemkot Malang

Penulis : Riski Wijaya - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

02 - Oct - 2024, 15:56

Placeholder
Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan saat menyampaikan arahannya dalam sosialisasi PATS.(Foto: Ahmad Amin/ MalangTIMES).

JATIMTIMES - Sebanyak 5.655 anak di Kota Malang tercatat tidak sekolah. Merespon hal tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang pun tengah menyiapkan sejumlah skema untuk segera dapat mengintervensi kondisi tersebut.

Pj Wali Kota Malang Iwan Kurniawan mengatakan, langkah intervensi pertama yang dilakukan adalah melakukan sosialisasi dengan seluruh stakeholder. Baik Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) atau Pusat Kegiatan Belajar Mandiri (PKBM). 

Baca Juga : SMA Kosayu Ukir Sejarah di Honda DBL 2024: Kemenangan Ganda Tim Basket dan Dance

"Ada operator yang menjadi lini terdepan untuk mendata kemudian kita hadirkan camat, PKBM yang nantinya proses tindak lanjut. Tentunya akan berkolaborasi dengan PKBM harus sudah diberikan ruang gratis dan ini menjadi hal yang sangat baik," terang Iwan, Rabu (2/10/2024). 

Hal tersebut juga disampaikan dalam sosialisasi pendidikan anak tidak sekolah (PATS). Dimana dalam sosialisasi tersebut ada sebanyak 475 peserta yang hadir. Yang terdiri dari 18 lintas sektor. 

Dalam hal ini, dirinya memberikan perhatian serius. Ia pun mengingatkan bahwa pendidikan merupakan amanat undang-undang. Selain itu juga menjadi salah satu hak warga negara. 

Sehingga, pemerintah juga berkewajiban untuk memenuhi hal tersebut. "Pendidikan punya hubungan tegak lurus dengan pembangunan, artinya semakin baik tingkat pendidikan maka potensinya akan semakin besar mendukung pembangunan, demikian sebaliknya," tutur Iwan. 

Iwan mengatakan saat ini ada 5.655 anak di Kota Malang yang tidak sekolah. Jumlah itu terdiri dari 1.875 drop out, 1.271 anak tidak melanjutkan sekolah, dan 2.595 anak tidak pernah sekolah.

Dari skema intervensi yang direncanakan saat ini, ia menargetkan bahwa anak tidak sekolah di Kota Malang mencapai 0%. Menurutnya, ini menjadi salah satu prioritas yang ingin dicapainya selama menjabat sebagai penjabat wali kota. 

"Tidak boleh lagi ada anak tidak sekolah di Kota Malang, ini yang perlu saya tekankan. Jangka pendeknya jumlah ini harus turun sampai akhir 2024, nanti jangka panjangnya harus bisa sampai zero (nol persen)," tegas Iwan.

Baca Juga : 7 Rahasia Toilet Umum Pintunya Terbuka Bagian Bawah

Dirinya pun menegaskan bahwa Pemerintah Kota (Pemkot) Malang akan terus berupaya menyediakan layanan pendidikan sebaik mungkin. Menurutnya, beberapa program yang sudah berjalan diharapkan memberikan dampak simultan bagi iklim pendidikan di Kota Malang. 

"Harapannya dampaknya simultan, termasuk untuk penanganan anak tidak sekolah. Kita juga upayakan perbaikan gedung sekolah agar sarananya representatif, ini semua jadi satu kesatuan untuk meningkatkan derajat pendidikan di Kota Malang," ucapnya.

Untuk mewujudkan hal tersebut, ia juga berharap ada keterlibatan dari semua pihak. Menurutnya sudah semestinya pemerintah hadir karena tidak ada satu orang tua pun yang ingin anaknya tidak sekolah atau putus sekolah.

"Dengan adanya satgas ini, saya harap komitmen untuk bersama-sama mengawal program yang positif ini, ada 18 lintas sektor yang hadir, saya yakin dan optimis jumlah ini terus turun dan sesuai dengan target yang kita inginkan bersama sampai nol persen," pungkas Iwan. 


Topik

Pemerintahan Pemkot Malang Dinas Pendidikan Kota Malang pendidikan pendidikan anak tidak sekolah PATS



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Riski Wijaya

Editor

Sri Kurnia Mahiruni