JATIMTIMES - Kisah Ashabul Kahfi adalah salah satu cerita menakjubkan dalam Al-Qur'an yang menggambarkan sekelompok pemuda yang tertidur di sebuah gua selama 309 tahun. Cerita ini diabadikan dalam Surah Al-Kahfi ayat 9-26 dan menjadi salah satu bukti kekuasaan Allah SWT.
Mengutip penjelasan dalam buku Kisah-Kisah dalam Al-Qur'an karya Syeikh Hamid Ahmat Ath Thahir Al Basyuni, para pemuda ini adalah kelompok yang teguh dalam mempertahankan keimanannya, meskipun mereka harus melawan kebijakan zalim dari pemimpin mereka.
Kisah ini bermula di sebuah negeri bernama Afasus yang diperintah oleh Raja Daqyanus, seorang penguasa kejam dan penyembah berhala. Raja Daqyanus tidak segan-segan membunuh siapa saja yang menolak untuk mengikuti perintahnya dalam menyembah berhala.
Ketika Raja Daqyanus mendengar bahwa ada sekelompok pemuda yang menolak menyembah berhala dan hanya ingin beribadah kepada Allah SWT, ia mencoba membujuk mereka dengan berbagai iming-iming, seperti harta dan jabatan.
Namun, para pemuda ini tetap teguh pada keyakinannya dan menolak tawaran sang raja. Keteguhan mereka dijelaskan dalam Surah Al-Kahfi ayat 13-14, di mana Allah SWT berfirman:
Baca Juga : Dua Pasangan Resmi Ditetapkan KPU Kota Blitar untuk Pilkada 2024
نَحْنُ نَقُصُّ عَلَيْكَ نَبَأَهُمْ بِالْحَقِّ ۚ إِنَّهُمْ فِتْيَةٌ آمَنُوا بِرَبِّهِمْ وَزِدْنَاهُمْ هُدًى (13) وَرَبَطْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ إِذْ قَامُوا فَقَالُوا رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُونِهِ إِلَٰهًا ۖ لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا (14)
"Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambahkan petunjuk kepada mereka. Dan Kami teguhkan hati mereka ketika mereka berdiri lalu mereka berkata, 'Tuhan kami adalah Tuhan langit dan bumi; kami tidak akan menyeru tuhan selain Dia.'” (Al-Kahfi: 13-14).
Demi menyelamatkan diri dari ancaman Raja Daqyanus, para pemuda ini memutuskan untuk meninggalkan kota dan mencari perlindungan di sebuah gua. Gua tersebut dikenal sebagai Gua Rajib, yang berlokasi sekitar 8 kilometer dari Amman, Yordania. Dalam perjalanan menuju gua, mereka ditemani oleh seekor anjing bernama Qathmir, yang setia mengikuti mereka.
Di dalam gua, para pemuda tersebut dapat beribadah dengan tenang dan memohon kepada Allah SWT untuk memberikan perlindungan dari kejaran tentara Raja Daqyanus. Sebagaimana disebutkan dalam Surah Al-Kahfi ayat 10-11, mereka berdoa kepada Allah:
(10) إِذْ أَوَى الْفِتْيَةُ إِلَى الْكَهْفِ فَقَالُوا رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا (11) فَضَرَبْنَا عَلَىٰ آذَانِهِمْ فِي الْكَهْفِ سِنِينَ عَدَدًا
"Ya Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah petunjuk yang lurus bagi kami dalam urusan kami." (Al-Kahfi: 10).
Atas izin Allah SWT, mereka kemudian tertidur di dalam gua selama berabad-abad. Allah menutup pendengaran dan penglihatan mereka sehingga mereka tertidur dengan sangat lama, yakni selama 309 tahun.
Setelah 309 tahun berlalu, Allah SWT membangunkan para pemuda tersebut. Saat mereka bangun, kondisi dunia sudah sangat berbeda. Negeri Afasus yang sebelumnya dipimpin oleh Raja Daqyanus kini dipimpin oleh seorang raja yang saleh dan memimpin dengan bijaksana. Kisah ini diceritakan dalam Surah Al-Kahfi ayat 12:
ثُمَّ بَعَثْنَاهُمْ لِنَعْلَمَ أَيُّ الْحِزْبَيْنِ أَحْصَىٰ لِمَا لَبِثُوا أَمَدًا
"Kemudian Kami bangunkan mereka, agar Kami mengetahui manakah di antara kedua golongan itu yang lebih tepat dalam menghitung berapa lamanya mereka tinggal (dalam gua itu)." (Al-Kahfi: 12).
Ketika para pemuda ini keluar dari gua, mereka menyadari bahwa mereka telah tertidur dalam waktu yang sangat lama dan dunia yang mereka kenal sudah berubah. Keimanan mereka tetap kokoh, dan kisah mereka menjadi bukti kekuasaan Allah SWT dalam menghidupkan dan mematikan manusia.
Jumlah dan Identitas Ashabul Kahfi
Meskipun Al-Qur'an tidak menyebutkan secara pasti jumlah pemuda Ashabul Kahfi, terdapat beberapa pendapat yang menyebutkan bahwa jumlah mereka berkisar antara lima hingga tujuh orang. Surah Al-Kahfi juga menyebutkan bahwa mereka ditemani oleh seekor anjing, yang oleh sebagian ulama dinamai Qathmir.
Dalam beberapa riwayat, disebutkan bahwa para pemuda Ashabul Kahfi hidup pada masa sebelum Nabi Muhammad SAW. Dan ada pendapat yang menyatakan bahwa mereka merupakan pengikut Nabi Isa AS. Namun, terlepas dari perbedaan pendapat ini, inti dari kisah tersebut adalah menunjukkan kekuasaan Allah SWT dalam membangkitkan dan menghidupkan kembali manusia pada Hari Kiamat.
Baca Juga : Resink dan Mitos Penjajahan: Belanda Baru Menjajah Indonesia 37 Tahun
Kisah Ashabul Kahfi memiliki banyak hikmah yang dapat diambil oleh umat Muslim. Salah satunya adalah keteguhan para pemuda ini dalam mempertahankan iman mereka meskipun berada di bawah tekanan dan ancaman. Selain itu, kisah ini juga mengajarkan kita tentang kebesaran Allah SWT yang mampu membangkitkan manusia setelah kematian.
Kisah ini juga menjadi pengingat bagi kita semua bahwa keyakinan dan keimanan yang kokoh kepada Allah SWT akan selalu mendapatkan perlindungan dan rahmat dari-Nya. Seperti para pemuda Ashabul Kahfi yang diberikan perlindungan oleh Allah selama ratusan tahun, setiap orang yang beriman dan berjuang di jalan-Nya akan selalu berada dalam lindungan-Nya.
Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah ini dan selalu teguh dalam menjaga keimanan kita di tengah berbagai tantangan dan cobaan yang datang.