free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Unisba Blitar Berdayakan Paguyuban Watu Bonang Melalui Ekowisata BRANTAS

Penulis : Aunur Rofiq - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Sep - 2024, 10:22

Placeholder
Tim Unisba Blitar saat memberikan pelatihan ekowisata kepada Paguyuban Watu Bonang di Ngeli Ban.

JATIMTIMES - Pengembangan pariwisata berbasis alam terus digalakkan di Kabupaten Blitar, Jawa Timur. Salah satu destinasi wisata alam unggulan adalah “Ngeli Ban” yang memanfaatkan aliran Sungai Brantas di Desa Minggirsari, Kecamatan Kanigoro. 

Potensi wisata alam ini menarik perhatian tim dosen dan mahasiswa dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar untuk melaksanakan Program Kemitraan Masyarakat (PKM) di desa tersebut.

Baca Juga : Atlet Kota Blitar Bersinar di PON XXI, Wali Kota Santoso Beri Apresiasi

Anita Reta Kusumawijayanti, M.I.Kom., ketua program PKM, menyatakan bahwa kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari penelitian sebelumnya, yaitu Penelitian Dosen Pemula (PDP) tahun 2023 terkait strategi komunikasi pemasaran wisata alam Ngeli Ban di Desa Minggirsari. 

"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pengembangan dan promosi wisata alam Ngeli Ban belum optimal. Media sosial seperti TikTok dan Facebook masih kurang konsisten dalam memberikan informasi dan memposting konten. Selain itu, pengelola Ngeli Ban masih minim pengetahuan dalam pengelolaan wisata yang profesional, serta kurangnya sarana dan prasarana yang mendukung kenyamanan pengunjung," ungkap Anita.

Melihat permasalahan tersebut, tim PKM yang terdiri dari tiga dosen, yakni Anita Reta Kusumawijayanti, Yusniarsi Primasari, M.Pd., dan Sri Lestanti, S.Kom., M.T., melaksanakan program pengabdian dengan tema Ekowisata BRANTAS. Nama BRANTAS diambil dari akronim kata-kata pada judul pengabdian, yaitu Berkelanjutan, Ramah Lingkungan, Kearifan Lokal, Tradisional, dan Sadar Medsos. Melalui program ini, mereka berupaya meningkatkan pengelolaan wisata alam Ngeli Ban secara berkelanjutan dan berbasis kearifan lokal.

Kegiatan PKM ini didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemdikbudristek). Program pengabdian dilaksanakan secara bertahap, dimulai dengan sosialisasi yang digelar pada Kamis, 1 Agustus 2024. Selanjutnya, pelatihan bagi anggota Paguyuban Watu Bonang sebagai pengelola Ngeli Ban diadakan untuk memperkuat pengelolaan ekowisata.

Pelatihan ini terbagi dalam tiga bagian, yaitu Pelatihan Model Ekowisata BRANTAS, Pelatihan Pemasaran Digital, dan Pelatihan Pembuatan Video Konten. "Kami berharap melalui pelatihan ini, pengelola Ngeli Ban dapat memahami pentingnya ekowisata yang berkelanjutan, ramah lingkungan, dan berbasis kearifan lokal," jelas Yusniarsi Primasari. 

Selain itu, penggunaan media sosial sebagai alat promosi juga menjadi fokus dalam pelatihan. "Optimalisasi teknologi digital dalam pemasaran sangat penting untuk meningkatkan daya tarik wisata," tambah Sri Lestanti.

Kepala Desa Minggirsari, Eko Hariadi, mengapresiasi kegiatan ini dan mengungkapkan bahwa program PKM telah memberikan dampak positif pada Paguyuban Watu Bonang. "Kegiatan ini memberikan stimulus positif bagi pengelola Ngeli Ban. Mereka jadi lebih terlatih dalam mengelola wisata alam dan memiliki pengetahuan baru tentang strategi pemasaran digital," ungkap Eko.

Baca Juga : Pesona Budaya dan Kreativitas Sumbermanjing Wetan di Pameran Gelar Karya 2024

Kegiatan PKM yang berlangsung selama tiga hari, dari tanggal 1 hingga 3 Agustus 2024, berhasil mengenalkan dan melatih pengelola Ngeli Ban tentang konsep ekowisata BRANTAS. 

Melalui pendekatan ini, para pengelola diharapkan mampu menciptakan pengalaman wisata yang berkesan dan tetap menjaga kelestarian alam sekitar. Selain pelatihan, tim pengabdian juga memberikan alternatif paket wisata, yaitu BRANTAS 1, BRANTAS 2, dan BRANTAS 3, yang dirancang untuk menawarkan beragam pengalaman wisata menarik.

“Paket wisata tersebut kami buat sebagai salah satu solusi untuk menarik minat wisatawan dan memberikan pengalaman yang bervariasi. Kami berharap, melalui upaya ini, wisata Ngeli Ban dapat menjadi branding wisata alam yang membanggakan Desa Minggirsari,” terang Anita Reta. 

Program ini diharapkan tidak hanya meningkatkan kualitas pengelolaan wisata, tetapi juga berdampak positif pada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat sekitar.

Di masa mendatang, keberlanjutan ekowisata BRANTAS di Ngeli Ban akan sangat bergantung pada komitmen pengelola dalam memanfaatkan ilmu yang telah diberikan serta dukungan dari pemerintah daerah. “Dengan adanya program pengabdian ini, kami optimis bahwa wisata Ngeli Ban akan semakin berkembang dan dikenal luas, sehingga mampu mendongkrak perekonomian lokal,” tutup Eko Hariadi.


Topik

Pendidikan Unisba unisba blitar universitas balitar pengabdian kepada masyarakat Ngeli Ban wisata blitar



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Aunur Rofiq

Editor

Sri Kurnia Mahiruni