free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Agama

Mengambil Amalan dari Internet atau Medsos Apakah Boleh? Ini Kata Buya Yahya

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

19 - Sep - 2024, 08:02

Placeholder
Buya Yahya Al-Bahjah. (Foto dari Al Bahjah TV)

JATIMTIMES - Internet membuat orang bisa mendapatkan informasi dari berbagai sumber dan lebih cepat, termasuk perihal ilmu agama.

Saat ini, banyak sekali pemuka agama yang beralih menyalurkan dakwahnya melalui media sosial seperti Instagram, YouTube, Facebook ataupun web. 

Baca Juga : Terekam CCTV, Pencuri Bercelurit Kuras Uang dan Rokok di Minimarket Tulungagung

Selain pemuka agama, orang biasa pun kini juga bisa menyebarluaskan informasi yang mereka dapat meskipun tidak tahu kebenaran dari apa yang mereka bagikan. Hal itu dikarenakan internet atau medsos bersifat bebas dan siapapun boleh membagikan apa yang mereka inginkan. 

Lantas bolehkah jika kita mengambil amalan yang bersumber dari internet ataupun media sosial? 

Penjelasan Buya Yahya

Terkait dengan hal ini, ulama kharismatik KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya mengingatkan agar selalu mengecek sumbernya. Ia pun mengimbau agar jangan sembarangan mengambil amalan jika sumbernya tidak jelas. 

“Kalau ada orang share kepada Anda harus tahu dari mana itu sumbernya, kan begitu. Kalau tidak, gak bener ibadah semacam itu. Harus ada dong (sumbernya),” kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Kamis (19/9/2024). 

Buya Yahya mengatakan, benar atau tidaknya amalan yang dibagikan di internet atau medsos harus dinilai oleh orang yang punya ilmu. Bisa saja hadis yang digunakan oleh pembuat konten tidak benar alias palsu. 

“Tapi kembali kepada sumbernya. Kalau sumbernya yang ma'ruf, yang sudah selama ini dikenal, dia seorang alim, sholeh, memberi share, oke (boleh diamalkan). Tapi kalau asal (harus) waspada. Jadi jangan sampai asal mengamalkan bahkan jangan asal menge-share,” katanya. 

Baca Juga : Rasa Takut Pernah Dialami Nabi Musa, 3 Surah Al-Qur'an Ini Gambarkan Perasaannya

Lebih lanjut Buya Yahya mengingatkan, di era internet dan medsos umat Islam jangan gampang menerima amalan secara mentah-mentah. Sebab, katanya, saat ini banyak juga orang yang berlomba mengajarkan kesesatan di internet atau medsos. 

“Jadi makanya waspada. Maka pentingnya berguru, sambung dengan guru yang menyelamatkan Anda. Jika itu yang di-share dari guru Anda, maka boleh diterima,” ujarnya. 

Terakhir, Buya Yahya menegaskan kembali agar mengecek sumber amalan tersebut. Jika memang jelas maka boleh untuk diambil dan diamalkan. 

“Kalau bukan, nggak dulu, bentar dulu. Banyak hadis palsu seperti di amalan Rajab. Amalan ini pahalanya begini, sementara hadisnya palsu yang gak boleh diamalkan. Tapi kalau sumbernya jelas, ulamanya jelas, oke. Guru yang sudah Anda kenal boleh Anda amalkan,” tandasnya. 


Topik

Agama Dakwah dakwah di sosmed buya yahya



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni