JATIMTIMES - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengajak generasi muda untuk turut aktif menghidupkan pasar rakyat. Tujuannya, untuk merubah stigma tentang pasar rakyat yang cenderung hanya didominasi oleh orang tua dengan aktivitas perdagangannya saja.
Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang Eko Sri Yuliadi mengatakan, untuk itu pihaknya berencana untuk melakukan penataan sejumlah pasar rakyat. Salah satunya di Pasar Klojen.
Baca Juga : Usut Kebakaran Pasar Comboran, Polisi Interogasi Sejumlah Saksi
Hal tersebut dimaksudkan untuk menarik generasi muda untuk mau datang ke pasar rakyat. Bahkan menurutnya, anak muda juga bakal mulai diajak untuk meramaikan pasar rakyat sebagai pusat kuliner ataupun kreativitas.
“Kami mencoba melibatkan kaum milenial dalam menyikapi pasar rakyat, terutama sebagai tempat kuliner. Kami undang kelompok anak muda yang punya jiwa entrepreneur kuliner ke pasar rakyat, seperti yang kami terapkan di Pasar Klojen,” ujar Eko.
Menurutnya, saat ini sudah ada pasar yang telah dipermak dan berhasil menjelma menjadi salah satu jujugan anak muda. Yakni Pasar Oro-oro Dowo. Dimana saat ini, pasar tersebut saat ini banyak digunakan sebagai salah satu tempat anak muda untuk nongkrong.
Untuk itu, Eko mengatakan bahwa konsep serupa rencananya akan diterapkan di Pasar Klojen. Yakni dengan melakukan penataan dengan didesain agar lebih ramah bagi generasi muda.
“Kan seneng kalau bisa bercampur, antara penjual dengan pembeli di masyarakat Kota Malang ini. Mereka juga bisa melihat secara langsung proses pembuatan makanan atau minuman,” tutur Eko.
Jika memang rencana itu berhasil dan sesuai rencana, maka tak menutup kemungkinan Diskopindag akan menerapkan rencana yang sama di pasar lain. Menurutnya, saat ini ada sejumlah pasar yang dinilai strategis untuk diterapkan rencana tersebut.
Baca Juga : Pedagang Pasar Comboran Kembali Aktif meski Penyebab Kebakaran Belum Diketahui
Seperti Pasar Kasin, Pasar Sukun dan Pasar Sawojajar. Menurutnya, ada beberapa kriteria yang diperhatikan untuk rencana tersebut. Salah satunya adalah pasar rakyat dengan jumlah pedagang yang tak lebih dari 500. Yang nantinya akan ditata untuk dapat digemari anak muda.
“Kami harap media juga membantu mengekspos bahwa pasar seperti Pasar Klojen layak dikunjungi oleh anak muda. Semoga ini bisa meningkatkan perekonomian pasar rakyat,” tambahnya.
Sementara itu, salah satu pedagang putu di Pasar Klojen, Ivan Rahman (32), menyampaikan bahwa dengan penataan konsep yang ada saat ini juga merasakan adanya dampak positif. Dari yang penghasilan tidak seberapa, kini bisa menjadi jutaan rupiah per harinya.
“Dulu memang pasar ini sepi, tapi setelah ramai ada anak muda jadi ramai. Pendapatan saya meningkat, dari yang sepi tapi sekarang rata-rata kalau weekday bisa mencapai Rp 800 ribu, kalau weekend sampai Rp 1,5 juta. Bahkan saya juga ada yang bantu tiga orang,” ujar Irvan.