JATIMTIMES - Belakangan, isu naturalisasi pemain di Timnas Indonesia kembali menjadi sorotan. Peter Frans Gontha, mantan Duta Besar Indonesia untuk Polandia, mengungkapkan kekecewaannya terkait masalah ini.
Melalui akun Instagramnya, @petergontha, ia menyampaikan kritiknya terhadap kondisi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI), yang menurutnya dominasi pemain timnas naturalisasi dapat mencemarkan martabat bangsa.
Baca Juga : 7 Tradisi Unik Maulid Nabi di Jawa Timur yang Masih Dilestarikan
Buntut dari ramainya unggahan tersebut, banyak warganet yang mempertanyakan asal muasal para penggawa Timnas Indonesia. Merespons keriuhan ini, akun @idextratime dan @strootsy memberikan penjelasan yang mudah dipahami mengenai bagaimana para pemain Timnas Indonesia bisa mendapatkan status Warga Negara Indonesia (WNI).
Jika masih ada yang ragu soal status para pemain, akun tersebut meminta warganet untuk melihat kembali kata-kata penuh semangat dari kapten Timnas, Jay Idzes, saat tim Indonesia bertanding melawan Arab Saudi dalam kualifikasi Piala Dunia 2026.
Idzes dengan tegas mengatakan, “Kita layak di sini, kita sudah berjuang keras untuk ada di sini, sekarang kita ada di babak ini dan kita punya kesempatan emas untuk membuat NEGARA KITA DIPERHITUNGKAN! Jangan lupa untuk siapa kalian bermain, pikirkan buat siapa kalian bermain, untuk KELUARGAMU, untuk NEGARAMU, untuk KEBANGGAANMU!"
Berikut adalah 5 cara penggawa Timnas Indonesia bisa mendapatkan status WNI:
1. Full-Blood (WNI Sejak Lahir)
Ini adalah pemain yang lahir dari orang tua asli Indonesia dan memiliki garis keturunan Indonesia dari kakek-nenek. Mereka sudah menjadi WNI sejak lahir. Contoh pemain yang masuk dalam kategori ini adalah Marselino Ferdinan dan Rizky Ridho.
2. Half-Blood (WNI Sejak Lahir)
Pemain yang lahir dari perkawinan campuran antara WNI dan WNA. Mereka menyandang status WNI sejak lahir dan tinggal di Indonesia. Contoh pemain dari kategori ini adalah Ronaldo Kwateh dan Ji Da Bin.
3. Diaspora Keturunan
Baca Juga : Jadi Sumber Nutrisi, Begini Cara Konsumsi Alpukat yang Benar Menurut Dokter
Kategori ini mencakup pemain yang lahir dan besar di luar Indonesia, namun memiliki darah keturunan Indonesia dari orang tua atau kakek-nenek. Ada yang langsung menjadi WNI sejak lahir, seperti Elkan Baggott, dan ada yang baru mendapatkan status WNI melalui proses naturalisasi, seperti Jay Idzes dan Sandy Walsh.
4. Keturunan Blijvers
Pemain dalam kategori ini tidak memiliki darah keturunan Indonesia langsung dari orang tua atau kakek-neneknya. Namun, mereka bisa dinaturalisasi karena kakek-nenek mereka pernah tinggal di Indonesia pada era Hindia Belanda. Contoh pemain di kategori ini adalah Maarten Paes dan Nathan Tjoe-A-On.
5. Bukan Keturunan/Blijvers
Ini adalah pemain yang terlahir sebagai warga negara asing (WNA) di luar atau di dalam Indonesia tanpa memiliki garis keturunan Indonesia. Mereka kemudian memenuhi syarat naturalisasi, seperti menetap selama lima tahun berturut-turut di Indonesia. Contoh pemain yang termasuk dalam kategori ini adalah Marc Klok dan Cristian Gonzales.
Dengan beragam latar belakang ini, para pemain tetap memiliki satu tujuan, yakni memberikan yang terbaik bagi Timnas Indonesia dan membawa nama bangsa ke kancah internasional. Naturalisasi bukan sekadar proses administratif, tetapi bentuk komitmen dan cinta terhadap negara yang mereka bela. Semoga informasi ini bermanfaat!