JATIMTIMES - Meski belum signifikan, harga ikan gurami di Tulungagung mulai mengalami kenaikan. Jika sebelumnya selama sekitar setahunan harga ikan kelas resto ini dihargai di kisaran 22-23 ribu rupiah timbang kering dan 26 ribu rupiah timbang basah, kini naik 1.000 rupiah per kilogramnya.
"Meski seribu perak, harga mulai naik," kata Ainun, pembudidaya gurami di Sumbergempol, Minggu (8/9/2024).
Baca Juga : Tim Barongsai Jatim Tambah Medali Emas dan Perak PON XXI Aceh-Sumut 2024
Ainun yang menjual dengan timbang kering melepas ikan miliknya dengan harga 24 ribu rupiah per kilogram. "Sebenarnya mau ditahan, tapi karena butuh untuk belanja beli pelet, terpaksa saya lepas," ujarnya.
Harga terbaru ini, menurut Ainun, belum sebanding dengan risiko memelihara ikan yang saat ini banyak terkena penyakit. "Masih bediding. Banyak ikan mati terkena penyakit karena panas siang dan dingin saat malam," imbuhnya.
Ia mengungkapkan, selain musim penyakit, harga pelet dalam kurun waktu beberapa bulan ini juga telah mengalami kenaikan. Jika dihitung, dalam masa setahun budidaya ikan gurami, jika harga belum di atas 30 ribu rupiah per kilogramnya, maka dipastikan rugi.
"Jika tidak rugi, ya pas sama dengan menabung. Tenaganya belum terbayar," ungkapnya.
Baca Juga : Okupansi Penumpang KA Blambangan Ekspres Meningkat hingga 43 Persen
Siklus harga ikan gurami sendiri tidak dapat diprediksi. Hal ini, menurut Ainun, mengakibatkan banyak pembudidaya beralih ke ikan hias atau menjadikan kolamnya sebagai lahan pertanian kembali.
"Sudah banyak yang putus asa. Hitungannya tidak ketemu. Jadi, banyak yang beralih ke profesi lain," pungkasnya.