JATIMTIMES - Kontingen Jawa Timur (Jatim) menambah pundi-pundi perolehan medali pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara (Sumut) 2024 dari cabang olahraga (cabor) barongsai. Kali ini, tim barongsai Jatim mempersembahkan satu medali emas dan satu perak.
Emas diraih Jatim pada nomor barongsai kecepatan oleh tim yang beranggotakan Kurniawan Tjandra Wijaya dan Rizky Fadillah Saputra Sedangkan medali perak didapatkan dari nomor barongsai ketangkasan zuo tou melalui penampilan pasangan Surya Adi Putra dan Heru Iswanto.
Baca Juga : Weekend Seru Bersama Konsumen di Hari Pelanggan
Hasil tersebut diraih dalam perlombaan yang berlangsung di Martial Art Arena, kawasan Sport Center Sumut, Batang Kuis, Deli Serdang, Minggu (8/9/2024). Pada nomor kecepatan, Jatim berhasil meraih waktu 19 detik, cukup untuk membawa pulang medali emas.
Torehan tersebut disusul tim Aceh yang dapat perak dengan waktu 21 detik tanpa kesalahan. Kemudian, Kalimantan Utara (Kaltara) meraih medali perunggu dengan waktu 23 detik yang juga tanpa kesalahan.
Pelatih tim barongsai Jatim Agus Setiawan mengatakan, latihan yang terus dilakukan kepada anak didiknya selama ini tidak sia-sia. Latihan keras tersebut membuahkan hasil emas. "Tidak sia-sia selama latihan ini, kita dapat medali emas," ucapnya usai pemberian medali emas.
Dia bilang, untuk mendapatkan medali emas ini setiap hari Agus Setiawan melatih fisik anak asuhnya. Latihan tersebut merupakan kunci kesuksesan yang diraih timnya.
"Kuncinya latihan rutin dan paling penting itu latihan fisik. Itu kita lakukan setiap harinya selama hampir setahun," ungkapnya.
Sementara itu, atlet barongsai Jatim Riski Fadillah Saputra yang menyumbang emas mengaku bersyukur. Dia menyebut, hasil ini merupakan buah dari latihan yang selama ini dilakukannya.
"Motivasi kita harus latihan rutin, harus semangat, dan konsisten dalam berlatih. Kami berlatih hampir 10 bulan. Harapannya ke depan semoga bisa lebih baik lagi," ujarnya.
Riski menambahkan bahwa fokus dan ketenangan tim menjadi kunci keberhasilan mereka. "Dari awal kita konsisten. Kita tahu skor lawan, tapi kita tidak goyang, tetap fokus berjuang," tandasnya.
Baca Juga : Serunya SIWO PWI Malang Night Run 2024! Pionir Event Sport Tourism
Hal senada diungkapkan Surya Adi Putra usai menyumbangkan medali perak di nomor ketangkasan. “Semua ini berkat pelatih yang melatih kami dengan keras,” ucap Surya.
Surya mengaku pelatihnya sering berlaku keras dan tegas krpada anak asuhnya. Apalagi jika anak asuhnya melakukan kesalahan, sang pelatih akan memarahi mereka. "Sering bentak-bentak gitu, dan mengenai waktu sangat disiplin," sambungnya.
Dalam perlombaan kali ini, Surya mengaku sempat mengalami demam lapangan. Meski begitu, dia terus berusaha menghilangkan rasa paniknya.
“Sempat demam lapangan tadi. Tapi saya terus berusaha jangan panik dan hasilnya memuaskan," bebernya.
Tidak hanya disiplin pelatih. Surya juga mengungkapkan keberhasilannya merupakan hasil dari dukungan dan upaya yang dilakukannya. Ia mengatakan kedua orang tuanya terus berdoa dan memberikan semangat padanya. "Berkat doa orang tua, dan orang tua terus memberikan semangat," ucapnya.
