JATIMTIMES - Perolehan medali emas Jawa Timur (Jatim) di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI 2024 Aceh-Sumut terus bertambah. Dari cabang olahraga (cabor) angkat besi, Jatim mengamankan 2 medali emas pada Kamis (5/9/2024).
Pada perlombaan yang berlangsung di Gedung PABBSI Kompleks Stadion Harapan Bangsa, Aceh, lifter andalan Jatim Eko Yuli Irawan masih terlalu perkasa bagi para pesaingnya. Bermain di kelas 67 kg putra, atlet yang belum lama ini tampil di Olimpiade Paris itu berhasil melakukan angkatan total 309 kg dari angkatan snatch 138 kg dan 171 kg di angkatan cleen and jerk.
Baca Juga : Peringatan 20 Tahun Kasus Munir: Aksi Kamisan Malang Desak Penetapan Pelanggar HAM Berat
Capaian Eko Yuli jauh di atas atlet Jawa Barat (Jabar) M Nur Afuad Jamal yang menempati posisi ke-2 dengan toral angkatan 287 Kg. Di posisi ke-3, Harjianto asal Lampung yang mencatat total angkatan 268 Kg.
Yang lebih membanggakan, Eko Yuli juga berhasil memecahkan rekornya sendiri pada PON XX Papua 2021 untuk angkatan cleen and jerk yang saat itu seberat 170 Kg. Medali emas lainnya dari cabor angkat besi diraih Luluk Diana Triwijaya.
Lifter asal Pacitan itu tampil terbaik di kelas 49 kg dengan total angkatan 184 kg. Di angkatan snatch, Luluk berhasil mengangkat beban seberat 84 kg. Lalu di angkatan cleen and jerk, dia berhasil melakukan angkatan seberat 100 kg.
Dengan hasil itu, Luluk berhasil mengalahkan dua pesaingnya. Yakni, Syafira Dwi Puspita asal DKI Jakarta yang mencatat total angkatan 145 kg, dan Dhea Anisa Nabila asal Kalimantan Barat yang mencatatkan total angkatan 142 kg.
Pada hari sebelumnya, Jatim harus puas dengan perolehan tiga medali perunggu. Kini, dengan penampilan Eko Yuli dan Luluk, Jatim sudah mengamankan 2 medali emas dari cabor angkat besi.
“Untuk hari ini alhamdulillah berjalan dengan lancar sesuai yang diharapkan. Tadi pas menuju pecah rekor belum rejeki masih butuh belajar lagi,” ungkap Luluk.
Baca Juga : Berkas Pendaftaran Tiga Paslon di Pilkada Kota Batu Belum Memenuhi Syarat
Ia mengaku memang persiapan terakhir belum maksimal karena latihan yang dilakukan hanya sekali sehari. “Dibilang maksimal menurut saya kurang maksimal. Soalnya kayak ada sesi latihan yang harus saya latihan tapi saat itu tidak latihan, biasanya latihan dua kali jadinya sekali ikut senior,” kata Luluk.
Sementara itu, pelatih angkat besi Jatim Samsuri mengaku bahagia dengan hasil tersebut karena sudah sesuai yang dipersiapkan selama ini. Khususnya saat latihan di Tiongkok yang memberi semangat baru untuk Luluk tampil lebih maksimal.
“Sudah kami rencanakan peak-nya di sini. Kemarin sudah ke China tahu auranya latihan China seperti itu menambah spirit dia,” kata Samsuri.