JATIMTIMES - Wakil Bupati Malang Didik Gatot Subroto mendorong agar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang berasal dari Kabupaten Malang agar menjadi pekerja yang produktif.
Hal itu disampaikan Didik usai mendampingi Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah dialog interaktif terkait penempatan pekerja migran Indonesia dan program Desa Migran Produktif di Kantor Desa Arjowilangun, Kecamatan Kalipare, Kabupaten Malang.
Baca Juga : Dapat Kurangi Polusi Udara, Wawali Surabaya Resmikan SPKLU Mobil Listrik di SIER
"Bagaimana sebenarnya merubah mindset pekerja migran Indonesia kita. Dari yang saat ini rata-rata menerapkan pola konsumtif menuju pola produktif," ujar Didik kepada JatimTIMES.
Mantan Ketua DPRD Kabupaten Malang itu mengatakan, bahwa dorongan agar para pekerja migran Indonesia merubah pola pikir menjadi orang yang produktif, bertujuan agar uang dari para pekerja migran Indonesia dapat terus berkembang dan mengalir.
Pihaknya pun memiliki gagasan yang mungkin bisa diimplementasikan oleh para pekerja migran Indonesia yang saat ini tengah berjuang untuk memperbaiki kondisi perekonomiannya.
"Seperti berinvestasi di perguruan tinggi salah satunya Universitas Raden Rahmat (Unira) itu kan sedang berkembang. Kalau mereka bisa berinvestasi di situ wah ya luar biasa. Unira akan menggunakan duitnya untuk pengembangan kampus dan kampus maju, mereka menjadi (bagian) pemilik yayasan," jelas Didik.
Lalu, Didik juga usul agar para pekerja migran Indonesia juga dapat berinvestasi untuk membuka sebuah stasiun pengisian bahan bakar atau pom bensin.
"Ketika ada uang Rp 30 sampai Rp 35 miliar itu cukup sebenarnya kalau berbicara pom bensin. Maka pola ini yang menjadi tugas pemerintah bersama," tutur Didik.
Baca Juga : Lahan Bekas Bongkaran Pasar Parkiran di Kota Batu Terbakar
Pihaknya mengaku telah menjalin komunikasi dengan perwakilan dari Kementerian Ketenagakerjaan RI terkait dengan gagasan ini. Maka Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang akan mencoba mengimplementasikan gagasan tersebut.
"Insya allah pemikiran besar ini akan coba kita implementasikan. Proses pembinaan pra sampai pasca. Kalau ini bisa, wah clear sudah, duitnya mengalir terus, targetnya mereka punya rumah tercapai," beber Didik.
Lebih lanjut, pihaknya berharap melalui Program Desa Migran Produktif yang merupakan program dari Kementerian Ketenagakerjaan RI ini dapat diimplementasikan secara merata di desa-desa yang masyarakatnya banyak berangkat bekerja ke luar negeri.
"Ketika diimplementasikan dengan baik akan mendukung adanya program keluarga mandiri. Contoh di Desa Arjowilangun, perputaran ekonominya cukup tinggi. Sehingga seluruh kebutuhan masyarakat bisa dipenuhi dari dalam wilayah Desa Arjowilangun," pungkas Didik.