JATIMTIMES - Dalam upaya meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan siswa, Tim Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari Universitas Islam Balitar (Unisba) Blitar mengadakan program bertajuk "Peningkatan Kepedulian Siswa terhadap Lingkungan dengan Proyek Pengelolaan Sampah Berkelanjutan."
Program ini, yang berlangsung dari 24 Agustus hingga 21 September 2024, didanai oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat (DRPM) dan dilaksanakan bekerja sama dengan Bank Sampah Al Ghifari.
Baca Juga : Wahyu Hidayat Meriahkan Hari Kemerdekaan dengan Sambang RW di Kota Malang
Eva Nurul Malahayati, M.Pd., dosen Pendidikan Biologi Unisba sekaligus ketua tim PKM, menjelaskan bahwa tujuan utama program ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah yang berkelanjutan kepada siswa dari berbagai jenjang pendidikan.
“Melalui program ini, kami ingin menanamkan kesadaran sejak dini kepada para siswa mengenai pentingnya menjaga lingkungan, terutama dalam hal pengelolaan sampah,” ujar Eva, Sabtu (24/8/2024).
Program ini melibatkan total 40 peserta, terdiri dari 10 pengurus Bank Sampah Al Ghifari dan 30 siswa dari jenjang SD, SMP, dan SMA. Salah satu kegiatan utama yang dilaksanakan adalah sosialisasi tentang pengelolaan sampah berkelanjutan menggunakan metode Training of Trainer (TOT).
Luhur Aditya Prayuni, M.Agr., dosen Agribisnis Unisba dan anggota tim PKM, mengatakan bahwa metode TOT dipilih agar para peserta dapat menjadi agen perubahan di komunitasnya masing-masing. “Dengan memberikan pelatihan kepada para peserta melalui TOT, kami berharap mereka bisa menyebarkan pengetahuan yang mereka dapatkan kepada lebih banyak orang,” jelas Luhur.
Selain sosialisasi, program ini juga mencakup pelatihan dan pendampingan pengolahan sampah organik melalui budidaya maggot dan penggunaan komposter ember tumpuk. Pelatihan ini dilakukan secara berkelompok dan bertujuan untuk memberikan pengalaman praktis kepada para siswa dalam mengolah sampah organik di lingkungan mereka sendiri.
Dian Puspita Anggraini, M.Si., dosen Pendidikan Biologi Unisba yang juga terlibat dalam program ini, menyatakan bahwa kegiatan pelatihan ini sangat penting untuk meningkatkan kemandirian bank sampah dalam pengelolaan sampah. “Kami ingin para siswa dan pengurus Bank Sampah Al Ghifari mampu mengelola sampah dengan cara yang lebih efektif dan berkelanjutan,” ungkap Dian.
Baca Juga : Tarik Ulur Abah Anton di Pilkada Kota Malang, Pakar Hukum UB: Ada Putusan MK yang Baru
Salah satu mahasiswa yang terlibat dalam program ini, Setevani Alisia Putri, mengungkapkan bahwa keterlibatannya dalam program ini memberikan pengalaman berharga dalam memahami pentingnya pengelolaan sampah. “Kami belajar banyak tentang bagaimana mengubah sampah yang dianggap tidak bernilai menjadi sesuatu yang bermanfaat melalui budidaya maggot dan penggunaan komposter ember tumpuk,” kata Setevani.
Program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) dalam pengelolaan sampah dengan mengenalkan berbagai inovasi pengolahan sampah. Salamawida Karilla, mahasiswa Pendidikan Biologi Unisba yang turut serta dalam program ini, menambahkan bahwa pengenalan inovasi dalam pengelolaan sampah sangat penting untuk menghadapi tantangan lingkungan saat ini. “Kami berharap dengan mengenalkan inovasi-inovasi ini, para siswa dan pengurus bank sampah dapat terus berinovasi dalam pengelolaan sampah di masa depan,” tutur Salamawida.
Melalui program ini, Tim PKM Unisba berharap dapat menciptakan perubahan positif yang berkelanjutan di lingkungan sekitar. Eva menegaskan bahwa program ini bukan sekadar proyek jangka pendek, tetapi merupakan bagian dari upaya jangka panjang untuk meningkatkan kesadaran lingkungan di kalangan generasi muda. “Kami optimis bahwa program ini akan menjadi model yang baik untuk program-program serupa di masa mendatang,” tutup Eva.
Kerja sama antara Unisba Blitar dan Bank Sampah Al Ghifari dalam program ini diharapkan dapat menjadi contoh bagaimana lembaga pendidikan dan komunitas dapat bekerja sama dalam menciptakan solusi bagi masalah lingkungan. Dengan semakin banyaknya generasi muda yang terlibat dalam pengelolaan sampah, diharapkan akan tercipta lingkungan yang lebih bersih dan sehat untuk masa depan.