JATIMTIMES - Sebanyak 1.000 penari berpartisipasi dalam serangkaian agenda Bersih Desa Sumberpucung, Kabupaten Malang, Sabtu (24/8/2024). Pada agenda bertajuk Tambur Wasiat tersebut, turut menampilkan Tari Gambyong Kolosal.
Bupati Malang HM. Sanusi yang turut menghadiri serangkaian agenda bersih desa tersebut turut memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak yang terlibat. Sementara itu, berdasarkan pantauan JatimTIMES, Bupati Sanusi beserta rombongan tiba pada agenda yang berlangsung di Stadion Karya Bakti, Kecamatan Sumberpucung pada Sabtu (24/8/2024) sekitar pukul 17.00 WIB.
Baca Juga : Pasutri Waspadai Infertilitas, Wajib Jaga Pola Hidup Sehat
Setibanya di sana, Bupati Sanusi beserta rombongan kemudian disambut dengan penampilan Tari Gambyong Kolosal. Saking banyaknya penari, lapangan sepak bola tersebut terlihat penuh.
Sebanyak 1000 penari juga terlihat begitu ceria dan kompak saat memperagakan gerakan tari khas Jawa tersebut. "Penyajiannya luar biasa, sehingga dalam waktu (latihan) yang tidak terlalu lama bisa tercipta Tari Gambyong Kolosal yang tentunya ini menjadi kebanggaan Kabupaten Malang," ungkap Bupati Sanusi dalam sambutannya.
Melihat potensi Tari Gambyong Kolosal yang ada di Desa Sumberpucung, Bupati Sanusi berharap kesenian tersebut bisa terus dilestarikan. "Kedepannya, untuk pariwisata ini (kesenian Tari Gambyong Kolosal) bisa diagendakan untuk event nasional di Kabupaten Malang," ujar Bupati Sanusi.
Pejabat publik nomor satu di jajaran Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang ini meminta kepada dinas terkait untuk turut melestarikan Tari Gambyong Kolosal di Sumberpucung tersebut. Bahkan, Bupati Sanusi telah memberikan instruksi khusus kepada Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) serta Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (DPMD) Kabupaten Malang.
Pada instruksinya, Bupati Sanusi memberikan penekanan kepada dinas terkait tersebut untuk memberikan ruang pentas bagi penari Gambyong Kolosal di Sumberpucung. "Disparbud dan DPMD, bisa ditampilkan tari Gambyong ini," imbuhnya.
Lantaran berencana dijadikan salah satu ciri khas kesenian Kabupaten Malang dan bahkan dijadikan event pariwisata nasional, Bupati Sanusi meminta kepada para penari untuk sering berkoordinasi dan berlatih. Sehingga, setiap saat dibutuhkan dalam berbagai event, para penari Gambyong Kolosal di Sumberpucung telah siap.
"Saya berharap untuk tetap melakukan latihan. Sehingga gerakannya bisa lebih serasi dan kompak sesuai dengan pembimbing atau pelatihnya," imbuhnya.
Baca Juga : Tidak Harus KIM Plus, Gerindra Kota Malang Terbuka Ihwal Koalisi
Pada akhir sambutannya, Bupati Sanusi memberikan apresiasi kepada sejumlah pihak terkait, terutama kepada para penari Gambyong Kolosal. Meski berlatih dalam tempo waktu yang singkat, namun penampilannya telah memukau.
"Latihannya hanya dalam beberapa minggu, tapi luar biasa, sudah hebat bisa menampilkan tarian yang terbaik untuk Kabupaten Malang," ujarnya.
Sekedar informasi, sebanyak 1000 penari yang tampil dalam agenda Tambur Wasiat tersebut berasal dari Desa Sumberpucung. Para penari tersebut berasal dari perwakilan 32 RT hingga sejumlah sekolahan yang ada di Desa Sumberpucung.
"Saya menyampaikan apresiasi kepada panitia, terutama Kepala Desa Sumberpucung yang telah menginisiasi adanya Tari Gambyong Kolosal. Kegiatan ini merupakan salah satu nuansa nguri-uri budaya, salah satu hasanah kekayaan budaya di Kabupaten Malang," pungkas Bupati Sanusi.