JATIMTIMES - Dinas Komunikasi, Informatika, Statistik, dan Persandian (Kominfotiksan) Kabupaten Blitar menggelar acara Kominfo Goes to School di SMAN 1 Talun pada Kamis, 22 Agustus 2024. Program ini bertujuan untuk meningkatkan literasi digital, mengarahkan siswa agar dapat menggunakan media sosial secara bijak, dan membangun mindset wirausaha di kalangan siswa SMA dan SMK sederajat di Kabupaten Blitar.
Sekretaris Dinas Kominfotiksan Kabupaten Blitar, Murlina, menjelaskan bahwa acara ini merupakan kolaborasi antara Kominfo Kabupaten Blitar dengan SMAN 1 Talun serta Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Kabupaten Blitar, Dispen dukcapil dan Dinas Kesehatan.
Baca Juga : Unisba dan Unibo Bersama Bank Sampah Tunas Sejahtera, Wujudkan Pengelolaan Limbah Berbasis Ekonomi
"Tujuan utama kegiatan ini adalah memberikan pemahaman kepada siswa mengenai bagaimana menggunakan internet dan media sosial secara bijak serta bertanggung jawab, termasuk dalam hal pencegahan cyberbullying," ujar Murlina.
Dalam kegiatan tersebut, sebanyak 500 siswa SMAN 1 Talun turut serta sebagai peserta. Mereka mendapatkan materi dari narasumber yang ahli di bidangnya, termasuk dari DP3AKB Kabupaten Blitar yang membahas tentang pencegahan bullying di lingkungan sekolah, serta seorang social media expert yang memberikan materi tentang "How to Be a Good Content Creator."
Internet dan Tantangan Era Digital
Seiring perkembangan teknologi, internet menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Para siswa, sebagai generasi yang paling banyak menggunakan internet, kini hidup di dua dunia: dunia nyata dan dunia maya.
Dalam sambutannya, Kepala SMAN 1 Talun, Edy Sasmito, menekankan pentingnya literasi digital untuk menghadapi tantangan di era digital ini. "Siswa perlu dibekali dengan kemampuan untuk menyaring informasi dan menggunakan internet dengan benar dan tepat guna," ujarnya.
Namun, perkembangan teknologi ini juga membawa tantangan baru, seperti penyebaran hoaks, meningkatnya kasus cyberbullying, dan hate speech. Hal ini diperparah oleh kurangnya kesadaran akan pentingnya etika dalam berinternet. Oleh karena itu, pemerintah merasa perlu untuk mensosialisasikan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) sebagai pedoman dalam bermedia sosial.
Bupati Blitar, Rini Syarifah, yang hadir untuk membuka acara tersebut, menyatakan dukungannya terhadap program ini. "Pemerintah berkomitmen untuk melindungi generasi muda dari dampak negatif internet. Literasi digital bukan hanya tentang bagaimana menggunakan teknologi, tapi juga bagaimana menjadi pengguna yang bertanggung jawab dan bijak," kata Rini Syarifah.
Membangun Mindset Wirausaha
Selain literasi digital, acara ini juga bertujuan untuk membangun mindset wirausaha di kalangan siswa. Murlina menegaskan pentingnya menanamkan semangat kewirausahaan sejak dini agar siswa dapat mandiri dan kreatif di masa depan. "Kami ingin menciptakan generasi emas yang tidak hanya pintar menggunakan teknologi, tetapi juga mampu menciptakan peluang dari teknologi tersebut," tambah Murlina.
Bupati Blitar dalam sambutannya juga menyinggung tentang pentingnya membangun mindset wirausaha. "Dengan semangat wirausaha, para siswa tidak hanya bisa menjadi pengguna teknologi, tetapi juga bisa menjadi inovator yang mampu menciptakan lapangan kerja baru," ujar Rini Syarifah.
Sebagai bagian dari kegiatan, setelah serangkaian sambutan dan pemutaran video dokumenter, Bupati Blitar mengadakan sesi kuis interaktif yang diikuti oleh seluruh peserta. Sesi ini bertujuan untuk menguji pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan serta menambah semangat mereka untuk lebih aktif dalam mengikuti kegiatan.
Kolaborasi dan Peran Siswa
Dalam acara ini, kolaborasi antara pemerintah, sekolah, dan para ahli menjadi kunci keberhasilan. Kepala Sekolah SMAN 1 Talun, Edy Sasmito, menegaskan bahwa sinergi ini sangat penting untuk mencapai tujuan bersama, yaitu menciptakan generasi yang siap menghadapi tantangan di era digital.
"Kami sangat mengapresiasi kolaborasi ini dan berharap program serupa dapat terus dilaksanakan di sekolah-sekolah lain," katanya.
Baca Juga : Semarak Kepanjenkidul Carnival 2024: Merayakan Harmoni Kebhinekaan untuk Indonesia Jaya dari Kota Blitar
Setelah acara formal, para siswa diajak untuk berpartisipasi dalam kegiatan kreatif seperti pembuatan konten TikTok bersama Bupati Blitar dan para panitia. Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi ajang bagi siswa untuk mengasah kemampuan mereka dalam membuat konten yang positif dan bermanfaat di media sosial.
Acara ditutup dengan hiburan dari guest star dan band siswa, menciptakan suasana yang meriah dan penuh semangat. Melalui kegiatan ini, Dinas Kominfotiksan Kabupaten Blitar berharap siswa dapat lebih bijak dalam menggunakan teknologi, mampu memanfaatkan media sosial untuk hal-hal positif, serta memiliki semangat wirausaha yang tinggi.
Lebih lanjut, Rini Syarifah menyampaikan harapannya agar program ini dapat memberikan dampak positif jangka panjang bagi siswa. "Semoga melalui program Kominfo Goes to School ini, kita bisa mencetak generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga bijak dalam bermedia sosial dan kreatif dalam berwirausaha," tegasnya.
Edukasi Adminduk dan Perekaman e-KTP
Dalam acara "Kominfo Goes to School" yang diadakan di SMAN Talun, para pelajar tidak hanya diberikan edukasi tentang teknologi dan informasi dan kewirausahaan, tetapi juga diselenggarakan pemeriksaan kesehatan gratis dan program "Dispendukcapil Goes to School." Program Dispen dukcapil Goes to School ini mencakup perekaman KTP Elektronik untuk siswa dan pelayanan Identitas Kependudukan Digital (IKD).
Program ini bertujuan mempercepat cakupan perekaman KTP elektronik, dengan fokus utama memastikan siswa dapat menggunakan hak pilihnya dalam Pemilukada 2024. Hal ini menjadi perhatian penting mengingat masih banyak siswa yang belum melakukan perekaman KTP-el. Bupati Blitar menekankan bahwa program ini merupakan wujud nyata dari komitmen pemerintah daerah dalam memberikan pelayanan yang lebih mudah dijangkau masyarakat.
“Kami ingin memastikan bahwa setiap siswa di Kabupaten Blitar memiliki KTP elektronik dan IKD sebagai identitas resmi mereka sebelum lulus sekolah,” ujar Bupati Blitar. Ia juga menjelaskan bahwa KTP elektronik merupakan dokumen penting yang dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk pendidikan, pekerjaan, dan keperluan administrasi lainnya. Dengan adanya program ini, siswa diharapkan dapat lebih mudah dan cepat mendapatkan KTP elektronik tanpa harus datang langsung ke kantor Dispendukcapil.
Selain itu, Bupati juga memperkenalkan inovasi pelayanan Identitas Kependudukan Digital (IKD) yang diharapkan dapat mempermudah masyarakat dalam mengakses identitas kependudukan mereka secara digital, sehingga dapat digunakan untuk berbagai keperluan.
Kepala Dispendukcapil Kabupaten Blitar, Tunggul Adi Wibowo, menyampaikan bahwa pada kesempatan ini, sebanyak 106 siswa SMAN Talun telah mengikuti perekaman KTP elektronik. Ia menambahkan bahwa program ini juga mendukung upaya percepatan perekaman KTP-el di kalangan siswa, sehingga mereka siap untuk berpartisipasi dalam Pemilukada 2024.
"Program 'Dispendukcapil Goes to School' ini kami jalankan untuk memastikan semua siswa, khususnya yang sudah memasuki usia 17 tahun, memiliki KTP elektronik. Ini bukan hanya soal identitas, tetapi juga untuk mempersiapkan mereka menggunakan hak pilihnya di Pemilukada 2024," ujar Tunggul. Ia menambahkan, pihaknya berkomitmen untuk terus memperluas cakupan perekaman ini agar tidak ada siswa yang tertinggal dalam memperoleh dokumen kependudukan yang penting ini.
Kepala SMAN Talun, Edy Sasmito, mengapresiasi program ini dan menyatakan bahwa perekaman KTP-el sangat membantu siswa, terutama mereka yang baru berusia 17 tahun. "Perekaman ini penting untuk memastikan siswa kami terdaftar secara resmi sebagai warga negara, sehingga mereka dapat menjalankan hak dan kewajiban mereka," ungkap Edy.
Ia juga berterima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Blitar, terutama Dispendukcapil dan Kominfo, atas perhatian dan dukungannya dalam kegiatan ini.