JATIMTIMES - Rizuara Biotech Bhd, salah satu perusahaan terkemuka dalam industri kosmetik yang berbasis di Kinibalu, Sabah, Malaysia, baru-baru ini menyelenggarakan program kunjungan industri internasional yang dihadiri oleh delegasi dari Universitas Brawijaya (UB) dan Universitas Islam Malang (Unisma) dari Indonesia.
Kunjungan ini bertujuan untuk memperkuat inovasi dalam pemanfaatan produk hasil ternak dan laut untuk pembuatan kosmetik, serta mengembangkan bisnis berbasis bahan alami.
Baca Juga : Produk Berlabel Lowfat Justru Bisa Bikin Gemuk, Ini Penjelasan Dokter
Selama kunjungan, peserta diberikan kesempatan untuk mempelajari langsung proses produksi di Rizuara Biotech Bhd. Mereka melihat dari dekat pemilihan bahan baku hingga pengolahan akhir produk kosmetik. Fokus utama dari kunjungan ini adalah pemanfaatan bahan alami dari hasil ternak seperti madu, propolis, dan royal jelly, serta bahan dari laut seperti rumput laut.
Kunjungan UB dan Unisma di industri kosmetik yang berbasis di Kinibalu, Sabah, Malaysia. (Foto: istimewa)
Dr. Agus Susilo, dari Fakultas Peternakan Universitas Brawijaya, mengungkapkan kunjungan ke industri merupakan pengalaman yang sangat berharga. “Pengalaman ini sangat berharga. Kami dapat memahami bagaimana produk hasil ternak diolah menjadi bahan kosmetik berkualitas tinggi, yang tentunya akan mempengaruhi penelitian dan pengembangan di bidang kami," demikian ungkap Agus, menyoroti pentingnya kunjungan ini dalam memberikan wawasan baru mengenai konversi produk ternak menjadi kosmetik.
Di sisi lain, Prof. Dr. Asep Awaluddin Prihanto dari Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya terkesan dengan proses bahan hasil laut digunakan dalam kosmetik.
“Kami terkesan dengan bagaimana bahan hasil laut digunakan dalam kosmetik. Ini memberikan kami perspektif baru dan ide-ide inovatif untuk riset kami di masa depan," ujar Asep dengan menambahkan pandangan ini menunjukkan bagaimana kunjungan ini membuka kemungkinan baru dalam riset berbasis sumber daya laut.
Kunjungan UB dan Unisma di industri kosmetik yang berbasis di Kinibalu, Sabah, Malaysia. (Foto: istimewa)
Dr. Dewi Masithoh, akademisi dari Fakultas Peternakan Universitas Islam Malang dan praktisi dalam industri perlebahan, menyambut baik kegiatan tersebut. Ia berencana mengembangkan usahanya berbasis bahan alami sebagai hasil dari kunjungan ini.
Noor Shodiq Askandar, yang turut dalam kunjungan, menyatakan akan ada ide baru dalam pengembangan bisnis usai melakukan kunjungan ini.
“Dengan belajar tentang pengembangan dan proses produksi serta manajemen usaha di sini, kita bisa mendapatkan insight baru dalam pengembangan bisnis yang bisa juga diterapkan di Indonesia," ungkap Gus Shodiq, sapaan akrab Noor Shodiq Askandar.
Baca Juga : Rendang Jadi Tema Google Doodle Hari Ini
Miss Jackquiline Vincent, Direktur Rizuara Biotech Bhd, turut berperan aktif dalam kunjungan ini dengan mengajak peserta berkeliling pabrik dan menjelaskan proses pembuatan kosmetik yang memenuhi standar internasional.
Ia menawarkan potensi pengembangan produksi produk hasil riset berbasis bahan alami agar dapat lebih terjangkau bagi masyarakat. Miss Jackquiline menekankan pentingnya kolaborasi antara industri dan institusi akademik untuk meningkatkan inovasi.
Dr. Rovina Kobun dari Faculty of Food Science and Nutrition, University Malaysia Sabah, menekankan bahwa program industri internasional ini adalah bentuk kepedulian terhadap bagaimana perguruan tinggi dapat berkontribusi dalam pengembangan riset yang bermanfaat. “Saling berbagi pengalaman dalam pengembangan produk akan memperkuat kemajuan berbasis inovasi,” ujar Rovina.
Pernyataan ini menunjukkan komitmen untuk memperkuat kerjasama internasional dan mendorong inovasi dalam penggunaan sumber daya alam lokal.
Program kunjungan ini diharapkan dapat memperkuat kerjasama internasional antara institusi akademik dan industri, serta mendorong inovasi dalam pemanfaatan sumber daya alam untuk kosmetik.
Rizuara Biotech Bhd berharap bahwa kunjungan ini akan menjadi landasan untuk kolaborasi lebih lanjut dan kontribusi yang signifikan dalam industri kosmetik global. Dengan bertukar pengetahuan dan pengalaman, diharapkan akan tercipta peluang baru yang dapat membawa manfaat besar bagi semua pihak yang terlibat.