free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Serba Serbi

Rendang Jadi Tema Google Doodle Hari Ini

Penulis : Mutmainah J - Editor : Dede Nana

21 - Aug - 2024, 07:07

Placeholder
Tampilan Google Doodle hari ini, Rabu (21/8/2024).

JATIMTIMES - Ada yang berbeda dari Google Doodle pada hari ini. Di mana, Google Doodle pada hari ini, Rabu (21/8/2024) menampilkan makanan rendang yang merupakan makanan khas Indonesia paling banyak diminati banyak orang. 

Tampilan rendang tersebut akan terlihat saat Anda mengakses halaman home di mesin pencarian Google. Di bagian paling atas Google Doodle, ada gambar rendang. Selain gambar rendang, dalam tampilan tersebut juga terlihat sejumlah bumbu-bumbu dapur untuk memasak rendang. Mulai dari bawang putih, jahe, serai, cabe, bunga lawang, hingga kelapa.

Baca Juga : Apakah Cicak di Rumah Boleh Dibunuh? Ini Hukumnya dalam Islam

Dikutip dari wikipedia, rendang berasal dari tanah Minangkabau, Sumatera Barat. Rendang merupakan hidangan berbahan dasar daging yang dihasilkan dari proses memasak suhu rendah dalam waktu lama dengan menggunakan aneka rempah-rempah dan santan. Makanan satu ini dapat dijumpai di seluruh pelosok Indonesia, terutama di rumah makan masakan khas Padang.

Sejarah Rendang

Rendang

Dikutip dari kemenparekraf.go.id, sebelum dikenal sebagai makanan terenak, rendang memiliki sejarah panjang. Perjalanannya dimulai sejak awal abad ke-15 sebagai hidangan untuk bangsawan lokal.

Rendang dipilih sebagai bekal berkelana karena dapat bertahan lama tanpa merusak cita rasanya. Hal ini sejalan dengan tradisi berkelana atau merantau khas masyarakat Minangkabau. Bahkan, tradisi ini masih berlangsung hingga sekarang.

Kualitas rendang yang mampu bertahan lama ini sebanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk memasaknya. Untuk memasak satu kuali rendang, dibutuhkan waktu sekitar 4-8 jam. Lamanya waktu memasak ini menjadi pembeda rendang khas Minang dengan rendang dari Malaysia dan negara Asia Tenggara lain.

Karena dimasak lama, tekstur kuliner khas Sumatera Barat ini lebih kering, lembut, tapi tetap renyah. Sedangkan, rendang dari wilayah lain umumnya lebih basah dan alot, karena tidak melalui proses memasak dan pemanasan berulang. 

Didapuk sebagai makanan khas, rendang menyimpan 4 nilai filosofis tersendiri bagi masyarakat Minang. Unsur pertama adalah daging atau dalam bahasa minang disebut dagiang. Unsur ini menjadi lambang dari Niniak Mamak (kepala suku dalam bahasa Minang).

Baca Juga : Antara Kopi Dingin dan Panas, Manakah yang Lebih Menyehatkan? 

Unsur kedua adalah kelapa atau karambia yang melambangkan Cadiak Pandai atau kaum intelektual. Selanjutnya, lado atau cabai yang melambangkan alim ulama, dan pemasak atau bumbu sebagai simbol masyarakat Minangkabau.

Cita rasa unik pada rendang Sumatera Barat ini ternyata dipengaruhi oleh makanan khas India yang kaya akan rempah-rempah. Hal ini tidak mengherankan, mengingat Sumatera pernah menjadi pusat perdagangan dunia yang disinggahi pedagang dari berbagai negara.

Makanan Terenak Nomor 1 di Dunia

Pada tahun 2017 lalu, rendang pernah dinobatkan menjadi makanan terenak nomor 1 di dunia.  Kala itu, CNN International merilis daftar “50 Makanan Terenak di Dunia”. Rendang menempati urutan nomor satu disusul nasi goreng di nomor duanya. Penentuan ini didasarkan pada voting pada laman media sosial Facebook dan berhasil menghimpun 35.000 suara.

Rendang sudah ditetapkan sebagai makanan Nusantara oleh Kementerian Pariwisata pada tahun 2018 lalu. Penentuan makanan nasional ini berdasarkan Forum Group Discussion (FGD) komunitas kuliner. Selain rendang, national food lainnya ada soto, sate, nasi goreng dan gado-gado. 


Topik

Serba Serbi google doodle google rendang tema google doodle sejarah rendang makanan terenak di dunia



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Dede Nana