JATIMTIMES - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar kembali mendistribusikan 12.000 liter air bersih di dua dusun yang mengalami krisis air pada Selasa (20/8/2024). Langkah ini dilakukan sebagai respons atas kesulitan air bersih yang melanda wilayah selatan Kabupaten Blitar akibat kemarau panjang.
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Blitar, Ivong Berttyanto, menjelaskan bahwa distribusi air bersih ini menggunakan satu armada truk tangki berkapasitas 6.000 liter. Bantuan pertama diberikan kepada 37 kepala keluarga (KK) di Dusun Nyamil RT 05/ RW 02, Desa Ngeni, Kecamatan Wonotirto. "Setiap keluarga di dusun ini menerima pasokan air bersih yang sangat dibutuhkan," jelas Ivong.
Baca Juga : Bupati Sanusi Ikuti Gebyar Senam Massal Bersama Ribuan Guru dan Anak TK se-Kecamatan Jabung
Tak hanya itu, BPBD Kabupaten Blitar juga mengirimkan bantuan air bersih ke Dusun Pungkalan RT 01,02/11, Desa Wonotirto, Kecamatan Wonotirto, yang meliputi 30 KK. Seperti pada distribusi sebelumnya, bantuan ini juga menggunakan truk tangki dengan kapasitas 6.000 liter.
Di lapangan, sejumlah warga terlihat antusias menerima bantuan tersebut. Mereka mengambil air menggunakan ember dan berbagai jenis wadah lainnya. Selain itu, warga juga memanfaatkan kolam terpal untuk menampung air bersih, sehingga dapat digunakan dalam waktu yang lebih lama.
Ivong Berttyanto mengungkapkan bahwa kekeringan yang terjadi disebabkan oleh musim kemarau yang panjang, yang menyebabkan sejumlah mata air di wilayah tersebut surut. "Kami berkomitmen untuk terus mengatasi masalah kekeringan ini dengan mendistribusikan air bersih ke wilayah-wilayah yang terkena dampak. Upaya ini akan terus berlanjut hingga situasi kembali membaik," imbuhnya.
Ia menambahkan bahwa BPBD Kabupaten Blitar terus memantau kondisi di lapangan dan berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk memastikan distribusi air bersih berjalan efektif. "Kami memahami betapa krusialnya kebutuhan air bersih bagi kehidupan sehari-hari masyarakat, terutama di tengah kondisi darurat seperti ini," ujarnya.
Krisis air bersih yang terjadi di Kabupaten Blitar tidak hanya mempengaruhi kebutuhan domestik, tetapi juga berdampak pada kesehatan dan kebersihan masyarakat. Oleh karena itu, BPBD Kabupaten Blitar berusaha keras untuk memastikan setiap keluarga mendapatkan akses ke air bersih yang layak. Warga yang terdampak berharap upaya ini akan membantu mereka bertahan selama masa sulit ini, sekaligus mempercepat pemulihan dari dampak kekeringan.
Baca Juga : Ditegur LIB, Arema FC Tegaskan Komitmen Perbaiki Lapangan Stadion Supriyadi Blitar
Dalam jangka panjang, BPBD Kabupaten Blitar juga sedang menyusun rencana mitigasi untuk mengatasi masalah kekeringan secara lebih efektif. Rencana tersebut mencakup pembangunan infrastruktur air yang lebih baik dan peningkatan sistem penyimpanan air untuk mengurangi ketergantungan pada pasokan darurat.
Dengan adanya bantuan ini, diharapkan beban warga yang terdampak kekeringan dapat berkurang. BPBD Kabupaten Blitar berjanji akan terus melakukan evaluasi dan penyesuaian strategi untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat secara berkelanjutan.