JATIMTIMES - Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Malang 2024 nampaknya semakin seru ketika pasangan calon kepala daerah bertambah dan wacana petahana kepala daerah akan melawan bumbung kosong pun dimungkinkan sirna.
Hal itu menyusul munculnya pasangan Gunawan Wibisono yang merupakan kader PDI Perjuangan berdampingan dengan tokoh nahdliyyin Umar Usman sebagai calon penantang petahana kepala daerah Kabupaten Malang yang merupakan kader PDI Perjuangan yakni HM. Sanusi yang berdampingan dengan cucu salah satu pendiri Nahdlatul Ulama (NU) KH. Bisri Syansuri sekaligus politisi senior PKB yakni Lathifah Shohib.
Di mana pada Kamis (15/8/2024) lalu, pasangan Gunawan Wibisono-Umar Usman telah menerima rekomendasi resmi dari DPP Partai Demokrat dan Partai Hanura. Di mana kedua partai politik tersebut masing-masing memiliki satu kursi di DPRD Kabupaten Malang, yang membuat Gunawan Wibisono-Umar Usman memiliki dua kursi dukungan.
Namun, jumlah dua kursi tersebut belum cukup untuk mendaftar sebagai pasangan calon kepala daerah. Pasalnya, syarat pasangan calon kepala daerah dari jalur partai politik minimal harus memiliki dukungan 20 persen dari total jumlah kursi di DPRD Kabupaten Malang atau 10 kursi.
Meski begitu, nampaknya Partai Golkar yang memiliki delapan kursi di DPRD Kabupaten Malang memberikan sinyal akan mengusung pasangan Gunawan Wibisono-Umar Usman. Hal itu disampaikan Ketua DPD Partai Golkar Kabupaten Malang Siadi.
Siadi menyampaikan, bahwa tiga pekan yang lalu, dirinya mendapatkan arahan dari Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Sarmuji untuk melakukan pertemuan dengan Gunawan Wibisono membahas mengenai Pilkada Kabupaten Malang 2024.
"Saya tiga minggu yang lalu ditelepon sama Ketua DPD Provinsi untuk melakukan komunikasi dengan Mas Gunawan. Pada saat itu kami sudah bertemu dengan beliaunya, karena Mas Gunawan sudah menghadap ke Ketua DPD Golkar Provinsi Jatim Pak Sarmuji bahkan sampai ke DPP," ungkap Siadi kepada JatimTIMES.com.
Pihaknya juga menyebut bahwa di internal DPD Partai Golkar Kabupaten Malang tidak ada yang mencalonkan ataupun turut serta dalam kontestasi Pilkada Kabupaten Malang 2024.
"Jadi otomatis pencalonan itu kami serahkan ke provinsi. Pada saat ketemu saya, Mas Gunawan belum berbicara terkait wakil. Saya baru mendengar di beberapa teman-teman yang komunikasi, katanya dengan Dokter Umar," tutur Siadi.
Pihaknya menegaskan, bahwa jajarannya melakukan komunikasi politik di Kabupaten Malang pasti ada arahan dari Ketua DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur Sarmuji. Kebetulan, arahan dari jajaran DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur mengarah ke Gunawan Wibisono.
"Kebetulan waktu itu arahnya kami diminta untuk menerima Mas Gunawan. Kalau Abah Sanusi dengan Bu Lathifah, kalau sekadar komunikasi kami sudah pernah ketemu dengan beliau Abah Sanusi. Tapi terkait dengan arahan DPD Golkar Provinsi Jatim sepertinya masih belum," ungkap Siadi.
Sementara itu, Siadi menjelaskan bahwa sebenarnya pihak DPD Partai Golkar Provinsi Jawa Timur mendorong agar kader internal dapat maju sebagai Calon Bupati Malang atau N1. Namun, setelah dirinya melakukan diskusi dengan para pengurus dan kader yang lolos dalam Pileg 2024 lalu, masih belum ada yang siap.
"Kami mencoba diskusi dengan teman-teman di DPD Partai Golkar Kabupaten Malang, kelihatannya teman-teman yang baru lolos di pencalegan itu kan masih belum siap. Akhirnya kami sampaikan ke Pak Sarmuji di internal DPD Partai Golkar belum ada calon. Ya mohon pencalonannya melalui arahan dari bapak saja," tutur Siadi.
Lebih lanjut, menurut Siadi, mengenai rekomendasi dari DPP Partai Golkar untuk Pilkada Kabupaten Malang 2024 akan turun dalam waktu dekat. Namun, untuk saat ini belum ada kepastian tanggal kapan rekomendasi akan turun.
"Kelihatannya masih belum ada informasi kapan rekom DPP Partai Golkar terhadap calon kepala daerah yang diusung di Kabupaten Malang, belum," tandas Siadi.
Untuk diketahui, ketika rekomendasi dari DPP Partai Golkar nantinya turun kepada pasangan Gunawan Wibisono-Umar Usman, maka sudah pasti petahana kepala daerah HM. Sanusi harus siap dengan penantang yang sama-sama berasal dari PDI Perjuangan.