free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Peristiwa

Kisah Lambang Kabupaten Situbondo, Karya Kuswadi Pelukis Daerah

Penulis : Wisnu Bangun Saputro - Editor : A Yahya

16 - Aug - 2024, 16:22

Placeholder
Pelukis sekaligus pembuat lambang atau Logo kabupaten Situbondo, Alm. Kuswandi (foto kiri) dan Putri Kuswandi, Sri Lambang Kus Aryani bersama Janur Sasra Ananda Ketua DPC Partai Demokrat (foto kanan). (Foto: istimewa)

JATIMTIMES - Lahirnya Kabupaten Situbondo pada tanggal 15 Agustus 1818 berkaitan erat dengan Bupati pertama Besuki Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Prawiro Hadiningrat yang membuat Bendungan pintu lima atau DAM Sluice sebagai bendungan irigasi.

Pada waktu itu Kabupaten Situbondo masih bernama Keresidenan Besuki dan kemudian pada era pembangunan jalan anyer Panarukan berubah  menjadi kabupaten Panarukan, hingga pada masa Bupati Achmad Tahir (± tahun 1972) menjadi Kabupaten Situbondo dengan Ibu kota Situbondo, berdasarkan Peraturan Pemerintah RI Nomor. 28 / 1972 tentang Perubahan Nama dan Pemindahan Tempat Kedudukan Pemerintah Daerah. 

Baca Juga : Diduga Korseling Listrik, Dua Warung di Situbondo Ludes Terbakar

Pada peralihan nama Panarukan ke Situbondo, Pemerintah kabupaten Situbondo pada waktu itu belum memiliki Lambang daerah yang sesuai dengan kondisi saat ini, sehingga pada tahun 1968 dibuatlah sayembara atau perlombaan pembuatan lambang kabupaten Situbondo.

Namun demikian, tidak banyak yang mengetahui jika ternyata lambang kabupaten Situbondo hari ini adalah hasil karya tangan dari pelukis asli kabupaten Situbondo, tepatnya warga Kelurahan Dawuhan, Kecamatan Situbondo bernama Kuswadi.

Pria kelahiran 05 Maret 1942 ini memang dikenal sebagai pelukis, bahkan Kuswadi sering dipakai oleh Pemda saat itu untuk membuat spanduk.

Dikisahkan oleh Putri Kuswadi, Sri Lambang Kus Aryani,  lambang Kabupaten Situbondo diciptakan ayahnya pada tahun 1968 silam berawal adanya lomba pembuatan lambang daerah digelar oleh Pemda.

"Kebetulan bapak saya mengikut sertakan lima gambar. Karena satu orang hanya boleh mendaftarkan satu gambar, sehingga lima gambar itu ada yang atas nama pak dhe saya, ada nama sahabat bapak saya, ada nama om saya dan saudara saya yang lain," ujarnya, Jumat, 16 Agustus 2024.

Kepada sejumlah media, Perempuan yang berprofesi sebagai guru mata pelajaran sejarah di SMA Negeri 2 Situbondo itu menambahkan bahwa kebetulan dari lima gambar yang diikutsertakan dalam lomba tersebut terpilih menjadi pemenang.

"Yang lebih kebetulan lagi pemenangan yang pertama itu atas nama bapak saya (Kuswadi -red). Kemenangan bapak saya itu ditaruh di nama saya Sri Lambang Kus Aryani, jadi ada ceritanya nama saya itu dari lambang daerah," imbuhnya. 

Menurutnya, lima gambar tersebut masing-masing memiliki filosofi tersendiri. "Sejak waktu kecil, Sri Lambang Kus Aryani, dididik oleh ayahnya untuk menghafal logo Kabupaten Situbondo.

"Gambar dari logo kabupaten kita ini diambilkan dari semua potensi yang ada di Kabupaten Situbondo. Seperti gunung itu karena di Situbondo ini banyak gunungnya. Terus ada rantai besi yang mempunyai simbol kekuatan dari rakyat Situbondo. Karena di Situbondo itu ada beberapa budaya, ada budaya Arab, Cina, Jawa dan Madura. Semuanya menjadi kesatuan yang saling mendukung dan itu merupakan kelebihan dari kabupaten kita," bebernya

"Terus ada gambar gir itu melambangkan bahwa Situbondo itu daerah yang penuh dengan industri terutama pabrik gula. Dulu waktu pembuatan logo Kabupaten Situbondo ini pabrik gula itu mulai dari Demas, Wringinanom, Panji, Olean, sampai Asembagus itu beroperasi semua. Jadi Situbondo digambarkan sebagai daerah industri yang maju pesat dan mendukung masyarakat untuk mengembangkan perekonomiannya. Padi dan kapas itu melambangkan kesejahteraan masyarakat Situbondo," tambah Sri Lambang Kus Aryani. 

Usai terpilih menjadi pemenang dalam lomba pembuatan logo daerah, sambung Sri Lambang Kus Aryani, bentuk baku logo Kabupaten Situbondo kemudian dibordir di Solo pada tahun 1969. "Pada waktu itu bapak saya diajak oleh orang Pemda untuk mencetak bentuk baku logo Kabupaten di Solo. Dan di situ bapak sendiri yang memilih bahan-bahannya," tegasnya. 

Baca Juga : 72 Paskibraka Disiapkan untuk Upacara Kemerdekaan di Balai Kota Among Tani Batu

Usai Kuswadi meninggal dunia, kata Lambang Kus Aryani, pihak keluarga menitipkan semua arsip yang berkaitan dengan logo Kabupaten Situbondo di Kantor Departemen Penerangan (sekarang Dinas Kominfo Situbondo).

"Semua itu saya suruh taruh di sana, karena bapak saya kan pegawai Departemen Penerangan. Takutnya itu kalau disimpan di rumah takut rusak atau apa. Ternyata ada peristiwa banjir besar yang sampai menenggelamkan Kantor Departemen Penerangan sampai akhirnya arsip-arsip itu tidak bisa diselamatkan lagi," terangnya. 

Di momen Harjakasi ke 206 ini, lanjut Lambang Kus Aryani, pihak keluarga Kuswadi berharap kepada Pemkab Situbondo untuk merawat logo Kabupaten Situbondo dengan baik.

"Terutama dalam perubahan warna. Jadi jangan sampai merubah warna itu keluar dari pakem yang dibuat oleh bapak saya. Sehingga logo ini menjadi sebuah artefak yang penting yang perlu dijaga oleh masyarakat Situbondo, bahwa ini juga menjadi identitas dari masyarakat Situbondo. Waktu saya kecil sampai sekarang itu yang saya ingat tidak ada warna ungu dan merah menyala juga tidak ada. Adanya warna merah batu bata bentuk dari pembangunan. Jadi Situbondo tidak berhenti untuk membangun," pungkasnya. 

Sementara itu, Anggota DPRD Kabupaten Situbondo, Janur Sasra Anada menyatakan, logo Kabupaten Situbondo itu termasuk dalam hak kekayaan intelektual (HKI) yang harus diakui. "Yang terpenting ini perlu dijadikan dokumen kearsipan Pemerintah Kabupaten Situbondo," ucapnya. 

Pria yang menjabat sebagai Ketua DPC Partai Demokrat ini menjelaskan, terkait berbagai arsip logo Kabupaten Situbondo yang hilang terkena banjir itu bisa dicarikan solusi. "Sekarang harus di digitalisasi. Terkait arsip yang hilang itu bisa kita ambilkan keterangan dari saksi sejarah atau sumber-sumber yang terpercaya. Kalau belum ada Perda tentang logo Kabupaten Situbondo ya harus ditetapkan itu (Perda nya -red) supaya baku," ucapnya. 

Janur mengungkapkan, atas saran dari Bupati Situbondo, Karna Suswandi bahwa pihak keluarga almarhum Kuswadi diundang dalam acara malam resepsi kemerdekaan Republik Indonesia di Pendapa Arya Situbondo.

"Ini adalah bentuk penghargaan terhadap salah satu orang yang telah berjasa untuk Kabupaten Situbondo," pungkas legislator berambut gondrong ini.


Topik

Peristiwa kuswadi lambang situbondo kabupaten situbondo prwiro hadiningrat



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Wisnu Bangun Saputro

Editor

A Yahya