JATIMTIMES - Fakultas Kedokteran Universitas Negeri Malang (FK UM) mengadakan kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk "Pelatihan dan Pendampingan Penanganan Kegawatdaruratan dan Cedera Olahraga bagi Pelatih ASIFA". Kegiatan ini diadakan di Sekolah Sepak Bola Aji Santoso International Football Academy (ASIFA), yang berlokasi di Kota Malang, pada Rabu, 31 Juli 2024.
Tim pengabdian masyarakat FK UM tersebut diketuai oleh Dr. dr. Moch Yunus, M.Kes. Dengan beberapa anggota tim, di antaranya dr. Nanang Tri Wahyudi, Sp.KO Subsp. ALK(K); Ronal Surya Aditya, S.Kep., NS., M.Kep; Alifia Candra Puriastuti, S.Keb., Bd., M.Kes; dan Nurul Evi, S.Kep., Ns., M.Kep., Sp.Kep.Mat.
Baca Juga : Singo Edan Gagal Persembahkan Kemenangan saat Ultah Arema
Menurut ketua tim pengabdian masyarakat FK UM, Dr. dr. Moch Yunus, M.Kes tujuan utama kegiatan ini untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada para pelatih ASIFA. "Terutama dalam menangani cedera olahraga dan situasi kegawatdaruratan yang mungkin terjadi di lapangan," jelas Yunus.
Diketahui, ASIFA dikenal sebagai salah satu sekolah sepak bola yang dikelola secara profesional di Kota Malang. Berdasarkan data yang dihimpun FK UM, menunjukkan bahwa dari Januari hingga Juni 2022, tercatat ada 80 kasus kesalahan penanganan cedera di ASIFA.
Angka tersebut lebih tinggi dibandingkan periode yang sama pada tahun 2021, di mana tercatat 56 kejadian. Meskipun tidak ada kematian yang dilaporkan, kesalahan dalam penanganan cedera ini tetap menjadi masalah serius yang dapat berdampak negatif pada karier atlet.
Oleh karenanya, Yunus menegaskan bahwa pelatihan ini dilakukan agar para pelatih bisa memberikan penanganan yang tepat dalam situasi kegawatdaruratan. "Pemanganan cedera olahraga sangat penting untuk memastikan para atlet dapat pulih dengan baik dan melanjutkan karier mereka tanpa hambatan," tandas Yunus.
Foto bersama usai menggelar Pelatihan dan Pendampingan Penanganan Kegawatdaruratan dan Cedera Olahraga bagi Pelatih ASIFA. (Foto: istimewa)
Lebih jauh, Yunus menambahkan bahwa pelatihan ini tidak hanya bermanfaat untuk ASIFA, tetapi juga bisa menjadi acuan bagi klub sepak bola lainnya di Kabupaten Malang dan Jawa Timur yang ingin mengelola cedera atlet secara profesional.
Sebagai satu-satunya klub sepak bola yang dikelola secara profesional di wilayah Kota Malang, ASIFA memiliki peran penting dalam memimpin standar pengelolaan cedera di komunitas sepak bola lokal.
Baca Juga : Recovery Usai Hadapi PSS, Persebaya Bersiap Away ke Kandang Malut United
"Dengan pengetahuan yang memadai, para pelatih dapat memberikan pertolongan pertama yang benar kepada atlet yang cedera, sehingha pada akhirnya bisa mengurangi risiko cedera yang lebih parah dan mempercepat proses pemulihan," tambah Yunus.
Sebagai informasi, kerjasama antara FK UM dan ASIFA dalam kegiatan ini juga sejalan dengan upaya mendukung tercapainya tujuan jangka panjang, terutama dalam konteks Sustainable Development Goals (SDGs), khususnya tujuan ke-3 yaitu "Kehidupan Sehat dan Sejahtera".
Melalui pelatihan ini, diharapkan para pelatih ASIFA dapat menerapkan pengetahuan baru mereka dalam praktik sehari-hari, sehingga bisa menciptakan lingkungan olahraga yang lebih aman dan mendukung bagi para atlet.
Kegiatan ini juga menunjukkan komitmen FK UM untuk berkontribusi dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat melalui pendidikan dan pengabdian. "Kami berharap pelatihan ini bisa menjadi langkah awal untuk peningkatan kapasitas pelatih dalam menangani cedera atlet, dan pada akhirnya, meningkatkan prestasi olahraga di Indonesia," pungkas Yunus.
Melalui pelatihan ini, FK UM tidak hanya berkontribusi dalam peningkatan kualitas kesehatan atlet, tetapi juga mendorong penerapan praktik-praktik terbaik dalam manajemen cedera olahraga di tingkat klub sepak bola lokal. Hal ini diharapkan dapat menciptakan dampak positif jangka panjang bagi dunia olahraga di Indonesia, khususnya di Kota Malang.