free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Kesehatan

Mengenal Apa itu 'Angin Duduk' dalam Dunia Medis, Perlukah Diwaspadai?

Penulis : Mutmainah J - Editor : Sri Kurnia Mahiruni

12 - Aug - 2024, 07:34

Placeholder
Ilustrasi nyeri dada, salah satu gejala angin duduk. (Foto dari Klikdokter)

JATIMTIMES - Istilah 'angin duduk' sangat umum di kalangan masyarakat awam. Masyarakat mengenal angin duduk sebagai salah satu akibat dari banyak begadang.

Selain itu, kebanyakan masyarakat awam mengatasinya dengan mengolesi tubuh dengan minyak kayu putih.

Baca Juga : Serunya CFD Tulungagung, Trampolin Dance Jadi Pusat Perhatian

Lantas benarkah 'angin duduk' adalah efek terlalu banyak begadang dan pengobatannya cukup dengan minyak kayu putih? 

Untuk menjawab hal itu, alangkah baiknya kita tahu terlebih dahulu apa itu angin duduk. Baru setelah itu kita bisa mengetahui penyebab serta cara mengobati angin duduk. 

Apa itu 'angin duduk'? 

Dilansir dari laman Alodokter, angin duduk alias angina adalah penyakit yang terjadi karena ada gangguan pasokan oksigen dan aliran darah ke otot jantung. Gejala khas dari penyakit ini adalah nyeri dada yang bisa mengganggu aktivitas sehari-hari. 

Penyebab Angin Duduk (Angina)

Angin duduk (angina pectoris) terjadi ketika pembuluh darah jantung (koroner) mengalami penyempitan. Pembuluh darah jantung berfungsi untuk mengalirkan darah yang kaya akan oksigen ke otot jantung, agar jantung dapat memompa darah dengan baik.

Ketika pembuluh koroner menyempit, suplai oksigen ke otot jantung akan terganggu sehingga jantung tidak dapat memompa darah dengan maksimal. Kondisi ini disebut juga dengan penyakit jantung koroner.

Penyebab penyakit jantung koroner adalah pembentukan plak atau tumpukan lemak di pembuluh darah koroner (aterosklerosis). Pembuluh darah yang sudah menyempit tersebut dapat makin menyempit saat penderita melakukan aktivitas.

Angin duduk juga dapat muncul ketika pembuluh darah koroner menyempit sesaat, karena otot pembuluh darah yang menegang (angin duduk varian). Angin duduk ini bisa terjadi kapan saja, bahkan ketika sedang beristirahat.

Ada sejumlah faktor yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung koroner, di antaranya:

• Kolesterol tinggi

• Diabetes

• Tekanan darah tinggi (hipertensi)

• Stres

• Obesitas

• Kebiasaan merokok

• Kurang berolahraga

• Riwayat angin duduk pada keluarga

• Usia 45 tahun ke atas pada laki-laki atau 55 tahun ke atas pada perempuan

• Konsumsi minuman beralkohol secara berlebihan. 

Gejala Angin Duduk

Gejala utama angin duduk adalah nyeri dada yang terasa seperti ditindih atau ditekan benda berat, bisa di sebelah kiri maupun kanan. Nyeri yang timbul akibat angin duduk dapat menyebar ke bagian tubuh lain, seperti leher, lengan, bahu, punggung, rahang, dan gigi. Pada wanita, terkadang nyeri dada dapat terasa seperti ditusuk benda tajam.

Beberapa gejala lain yang dapat menyertai nyeri dada pada angin duduk atau angina adalah:

- Keringat dingin

- Mual

- Pusing

- Lemas

- Sesak napas

Gejala angin duduk lebih sering timbul saat beraktivitas dan mereda atau hilang jika beristirahat atau meminum obat. Angin duduk jenis ini disebut angin duduk stabil.

Pada kasus tertentu, angin duduk tidak hilang meski sudah beristirahat dan minum obat, atau timbul saat sedang beristirahat. Angin duduk jenis ini disebut dengan angin duduk tidak stabil.

Pengobatan angin duduk di luar rumah sakit

Baca Juga : Lusy Deasyana Rahma Devita, 19 Tahun Geluti Dunia Modeling yang Juga Dosen Brawijaya

Untuk mengurangi keparahan gejala dan menurunkan risiko terjadinya serangan jantung, penderita perlu menjalani pola hidup sehat dan meninggalkan kebiasaan buruk yang dapat memicu munculnya penyakit jantung koroner. Pola hidup sehat yang dianjurkan adalah:

- Mengonsumsi makanan bergizi seimbang

- Mengonsumsi makanan yang mengandung banyak serat, seperti buah, sayur, dan biji-bijian

- Membatasi konsumsi makanan yang mengandung lemak jenuh

- Tidak makan melebihi porsi atau kalori yang dibutuhkan oleh tubuh

- Tidur yang cukup, yaitu 6–8 jam sehari

- Mengelola stres dengan baik

- Menjaga berat badan ideal

- Membatasi konsumsi minuman beralkohol

- Tidak merokok. 

Pencegahan Angin Duduk

Angin duduk dapat dicegah melalui beberapa cara berikut:

• Berolahraga secara rutin, misalnya bersepeda santai, berjalan kaki, atau berenang

• Mengonsumsi makanan yang sehat untuk jantung, terutama makanan yang mengandung serat dan lemak tak jenuh, seperti sayuran, buah-buahan, ikan tuna, dan minyak zaitun

• Menghindari konsumsi makanan yang tinggi garam dan lemak jenuh, seperti santan, gorengan, keju, dan mentega

• Menjaga berat badan ideal

• Menghindari konsumsi minuman beralkohol

• Tidak merokok. 


Topik

Kesehatan Angin Duduk menangani angin duduk jantung penyakit jantung jantung koroner



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Mutmainah J

Editor

Sri Kurnia Mahiruni