JATIMTIMES - Di dunia modeling Kota Malang, nama Lusy Deasyana Rahma Devita sangat familiar. Maklum, Lusy yang kini juga seorang dosen Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Brawijaya ini sudah cukup lama berkiprah di dunia modelling. Tidak tanggung-tanggung, dia menekuni dunia modelling selama 19 tahun.
Di balik kesibukannya menjadi dosen yang juga kerap mengisi beragam seminar acara lokal hingga nasional, kegiatan modelling pun masih digelutinya hingga kini.
Baca Juga : Sosok dan Profil Chelsea JKT 48 Usai Dituding Lakukan Plagiarisme
Jangan ditanya lagi pengalaman perempuan yang punya tinggi badan 174 centimeter ini, sudah melalang buana di atas catwalk menggunakan pakaian fashion designer ternama. Seperti Adjie Notonegoro, Anne Avantie, Denny Wirawan hingga fashion designer luar negeri Roberto Cavalli.
“Pengalaman yang paling masih teringat adalah terpilih menjadi salah satu model show brand fashion luar negeri Roberto Cavalli,” ungkap perempuan 38 tahun ini.
Untuk bisa tampil menggunakan brand fashion dari luar negeri bukanlah hal yang mudah. Tentunya harus melewati proses casting, dari mengukur lingkar dada, pinggang, dan sebagainya harus sesuai dengan yang ditetapkan.
“Saat itu koreografernya Ari Tulang acaranya di Surabaya. Bangga bisa terpilih salah satu model dari sepuluh yang dipilih, karena ini pakai brand luar negeri. Karena biasanya kan lokal Indonesia,” imbuh Lusy saat ditemui di Jalan Sulfat, Kecamatan Blimbing, Kota Malang.
Meski demikian, perjalanan Lusy di dunia modeling terhitung sejak tahun 2005. Saat itu ia mendapatkan dorongan dari tantenya untuk masuk dunia modeling. Alasanya, karena Lusy punya tubuh yang tinggi, serta paras wajah cantik jadi dirasa cocok untuk masuk dunia modeling.
Lusy pun mengiyakan keinginan tantenya tersebut. Terjunlah Lusy saat itu mulai tertarik ketika duduk di bangku SMA. Kemudian alumni SMAN 9 Kota Malang menjajal masuk dalam agensi modeling di Kota Malang.
Karena ketekunannya di dunia modeling, karir Lusy pun cukup cemerlang. Sudah banyak ajang fashion tunggal hingga bergengsi pernah diikutinya di berbagai daerah.
Baca Juga : Viral, Mahasiswa Teknik ITS Unggah Foto Teman Perempuan dengan Caption Tak Senonoh
Dari honor pertamanya yang didapatkan sebesar Rp 50 ribu, kini ia sudah mengantongi hingga Rp6,5 juta setiap fashion shownya. Kuncinya untuk bisa mencapai karir cemerlang ini tak lain adalah disiplin waktu.
“Dari dunia model ini juga diajarkan untuk disiplin waktu. Dan ini terbawa sampai saat ini, mesti tahu managemen waktu juga profesional dalam bekerja,” imbuh alumni UB Malang ini, Minggu (11/8/2024).
Lusy pun mengaku sempat mendapatkan job 20 event di beberapa kota dalam kurun waktu satu bulan. Ini merupakan salah satu pengalaman yang tak terlupa.
“Meskipun sekarang fokusnya menjadi dosen, tapi masih dipanggil mengisi fashion show tunggal,” ujar perempuan yang juga pengurus Ikatan Pengembangan Kepribadian Indonesia (IPPRISIA) Jatim ini.
Selain itu, Lusy juga terus mengembangkan diri di dunia fashion. Ya saat ini warga Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang tengah merambah dalam dunia bisnis hijab brand-nya. Ke depan, bisnis yang baru dirintisnya diharapkan bisa dikenal oleh masyarakat luas.