free web hit counter
Jatim Times Network Logo
Agama Ekonomi Gaya Hukum dan Kriminalitas Kesehatan Kuliner Olahraga Opini Otomotif Pemerintahan Pendidikan Peristiwa Politik Profil Ruang Mahasiswa Ruang Sastra Selebriti Tekno Transportasi Wisata
Pendidikan

Viral Edaran Pembelajaran di Blitar Berubah Jadi Daring, Gegara Jadi Homebase Arema FC

Penulis : Binti Nikmatur - Editor : Nurlayla Ratri

11 - Aug - 2024, 10:03

Placeholder
Surat edaran dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar yang mengubah pembelajaran menjadi daring pada Senin (12/8/2024) karena Stadion Soeprijadi jadi homebase Arema FC. (Foto: Facebook)

JATIMTIMES - Pada Senin, 12 Agustus 2024, pertandingan perdana Liga 1 antara Arema FC melawan Dewa United akan digelar di Stadion Soeprijadi, Kota Blitar. Dampak dari pertandingan ini membuat Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Blitar memutuskan untuk mengubah pembelajaran di seluruh jenjang pendidikan dari KB hingga SMP menjadi daring (online) pada hari tersebut.

Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar, Dindin Alinurdin, mengeluarkan surat pemberitahuan kepada seluruh kepala sekolah di Kota Blitar. Dia menjelaskan bahwa perubahan ini dilakukan karena Stadion Soeprijadi menjadi homebase Arema FC untuk pertandingan tersebut. 

Baca Juga : Agenda Perayaan HUT Ke-37 Arema di Kota Malang Hari Ini

"Keputusan ini diambil sebagai langkah antisipasi untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama pertandingan berlangsung," ungkap Dindin dalam surat tersebut.

Surat yang diedarkan sejak Jumat, 9 Agustus 2024 tersebut memuat beberapa poin penting terkait perubahan sistem pembelajaran, yakni sebagai berikut:

1. Pembelajaran Daring: Kegiatan belajar mengajar akan dilaksanakan secara daring sebagai bagian dari penerapan digitalisasi pembelajaran. Hal ini juga bertujuan untuk mengoptimalkan penggunaan akun belajar.id yang telah diberikan kepada guru dan siswa.

2. Pelaksanaan Pembelajaran: Meski dilakukan secara daring, guru diharapkan tetap melaksanakan proses belajar mengajar sesuai jadwal pelajaran yang berlaku. Namun, durasi setiap mata pelajaran bisa disesuaikan atau dikurangi, sehingga guru dapat melakukan presensi pulang lebih awal, yaitu pada pukul 12.00 WIB.

3. Pengawasan dan Pelaporan: Kepala sekolah dan pengawas sekolah bertanggung jawab atas pengendalian dan pemantauan pelaksanaan pembelajaran daring. Mereka juga diminta untuk melaporkan hasil pelaksanaan tersebut kepada Kepala Dinas Pendidikan Kota Blitar melalui link yang telah disediakan.

Keputusan ini memicu berbagai reaksi dari masyarakat, terutama di media sosial X (dulu-Twitter). Banyak yang mempertanyakan kebijakan ini, mengingat pendidikan menjadi terganggu hanya karena pertandingan sepak bola.

Baca Juga : Resmi Mundur Sebagai Pj Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat Pamit di Hadapan Aremania

"Kalau tujuannya mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan, bukankah lebih baik jika pertandingan dilakukan tanpa penonton atau bahkan tidak diberi izin? Masa demi satu klub, pendidikan di satu daerah jadi terganggu. Ini benar-benar tidak masuk akal," kata @aditya****. 

"Harus diakusi, ternyata IB memang sekuat itu. Selain bisa menyelamatkan klub itu dari degradasi, juga selalu bisa mencari kandangnya. Walaupun, harus mengorbankan pihak-pihak yang semestinya diprioritaskan," @sobo****. 

"Sebuah SE yang aneh dari Dinas Pendidikan, mengesampingkan pendidikan hanya karena keberadaan klub problematik akan memainkan laga di Blitar," tulis akun @generasi****.


Topik

Pendidikan Arema FC stadion soepriadi blitar home base



JatimTimes Media Terverifikasi Dewan Pers

UPDATE BERITA JATIM TIMES NETWORK

Indonesia Online. Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari JatimTIMES.com dengan klik Langganan Google News Jatimtimes atau bisa menginstall aplikasi Jatim Times News melalui Tombol Berikut :


Penulis

Binti Nikmatur

Editor

Nurlayla Ratri